Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Joko Driyono Kembali Diperiksa Satgas Antimafia Bola

Plt Ketua Umum PSSI Joko Driyono kembali menyambangi Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kamis (21/2).

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
kompas bola
Joko Driyono 

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Plt Ketua Umum PSSI Joko Driyono kembali menyambangi Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kamis (21/2). Joko Driyono memang dijadwalkan menjalani pemeriksaan kembali dari Satgas Antimafia Bola Polri yang belum tuntas.

Pantauan Tribunnews.com, Jokdri, begitu ia disapa, tiba di lokasi menumpang sebuah mobil hitam pukul 09.43 WIB. Ia mengenakan kemeja batik lengan panjang warna abu-abu, hampir serupa dengan yang diakenakan saat pemeriksaan Senin (18/2) hingga Selasa (19/2).

Pouch serupa juga dibawa kembali oleh Jokdri persis di tangan kirinya seperti saat pemeriksaan yang lalu. Pengganti Edi Rahmayadi itu berjalan seperti biasa, sesekali melihat ke bawah untuk melihat jalan yang terhalang oleh awak media.

Berkali-kali dicecar pertanyaan oleh awak media, Jokdri hanya menjawab pertanyaan terkait bagaimana persiapan dirinya menjalani pemeriksaan kembali.

"Bismillah, dijalanin saja," ujar Jokdri singkat, di Gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (21/2). Selain itu, ia tak menjawab pertanyaan dari awak media dan terus berjalan menaiki anak tangga menuju ruangan pemeriksaan.

Aliran Dana

Ketua Tim Media Satgas Antimafia Bola Kombes Pol Argo Yuwono menjelaskan dalam pemeriksaan kali ini Jokdri diminta menjawab 15 pertanyaan tersisa yang belum dijawab saat diperiksa penyidik pada Senin (18/2) lalu.

"Saat pemeriksaan pertama, belum selesai semuanya pertanyaan dijawab, sehingga diagendakan diperiksa kembali hari ini. Tadi jam 10.00, Pak JD sudah datang dan menjalani pemeriksaan kembali," kata Argo Yuwono yang juga menjabat Kabid Humas Polda Metro Jaya, di Mapolda Metro Jaya, Kamis (21/2/2019).

Untuk materi pemeriksaan dalam semua pertanyaan yang diajukan kata Argo Yuwono secara garis besar berkaitan dengan perusakan barang bukti dimana Jokdri menyuruh tiga orang anak buahnya mengamankan laptop dan dokumen lain dari Kantor Komisi Disiplin PSSI (bekas kantor PT Liga Indonesia) di Jalan Rasuna Timur, Menteng Atas, Setiabudi, Jakarta Selatan yang saat itu masih dipasang garis polisi untuk digeledah Satgas Antimafia Bola.

"Sekarang kita lanjutkan untuk pemeriksaan itu. Selain seputar perusakan barang bukti, juga kemudian ada beberapa aliran dana yang ditanyakan," kata Argo Yuwono.

Aliran dana yang ditanyakan karena terkait dengan Jokdri itu, kata Argo Yuwono, diduga juga memiliki keterkaitan skandal pengaturan skor. Kemudian, tambahnya, dari barang sitaan penyidik saat menggeledah Kantor Komdis PSSI dan apartemen Jokdri akan ditanyakan pula kepada Jokdri dalam pemeriksaan kali ini.

Kerja Siang-Malam

Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi turut berkomentar atas permasalahan di PSSI. Bahkan, ia melontarkan kriteria yang tepat untuk pemimpin PSSI.

“Ya, yang mau bekerja siang-malam, yang mau berkorban dan cinta bola lahir batin, serta tentu tidak kompromi dengan pengaturan-pengaturan yang sekarang sedang dibongkar oleh Satgas Antimafia Bola,” ujar Menpora, Rabu (20/2) malam.

Lebih lanjut, menteri asal Bangkalan itu tak melarang jika ke depannya ada ketua umum PSSI yang rangkap jabatan. Asalkan, sosok tersebut punya integritas untuk mengurus sepakbola Indonesia ini.

“Soal rangkap jabatan, kalau dia punya waktu luang kenapa tidak. Asal tidak dilarang oleh statutanya maupun undang-undang. Asal punya waktu, karena yang dibutuhkan adalah waktu 24 jam lebih,” jelasnya.

Namun, saat ditanya sosok yang tepat Menpora belum bisa mengatakan lantaran KLB masih belum diselenggarakan. Ia berharap PSSI segera menggelar KLB agar program-program PSSI bisa berjalan dengan baik.

“KLB saja belum kok. Hal yang penting sekarang memastikan kapan KLB. Menurut saya lebih cepat lebih baik, agar eksistensi federasi ini betul-betul bisa berjalan secara baik dengan nakhoda yang baik juga,” pungkasnya.

Apresiasi Satgas Antimafia Bola

Ketua Komite Perubahan Sepakbola Nasional (KPSN) Suhendra Hadikuntono sKamis (21/2) sore mendatangi Polda Metro Jaya. Suhendara hadir untuk mengapresiasi kinerja Satgas Antimafia Bola karena sudah berhasil membongkar praktik pengaturan skor yang terjadi di sepakbola Indonesia.

“Apresiasi (Satgas) karena sudah lama sekali penonton sudah dibohongi. Ini sebenarnya adalah satu ketidakbenaran saja, kan. Kita semua ini dibohongi, tapi dengan adanya tim yang dibentuk secara profesional ini, kita sangat respek,” kata Suhendra.

Menurut Suhendra Satgas Antimafia Bola patut mendapat apresiasi. Apresiasi patut diberikan bukan hanya karena Satgas Antimafia Bola berhasil membongkar kasus pengaturan skor, tapi juga sudah berkontribusi untuk membuat persepakbolaan Indonesia menjadi lebih baik lagi ke depannya.

“Prinsipnya kita mengapresiasi apa yang sudah dilakukan oleh satgas. Satu pencapian yang baik sehingga menimbulkan kepercayaan di masyarakat sepakbola kita, untuk bisa berprestasi lebih baik," ujar Suhendra.

“Dan ini adalah momentum atau titik tolak yang baik untuk mengubah sepak bola kita ke depan. Kita sangat fokus untuk melakukan perubahan di dalam dunia sepakbola kita,” pungkasnya. (Tribunnews/dit/bum/jid)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved