Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

MAPI Bayar Utang dengan Kas Internal

PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) siap membayar utang obligasi yang bakal jatuh tempo tahun ini. Perusahaan ini memastikan kondisi keuangan

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
kontan
Obligasi Negara Ritel 

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) siap membayar utang obligasi yang bakal jatuh tempo tahun ini. Perusahaan ini memastikan kondisi keuangan masih aman.

Tahun ini, total utang obligasi yang harus dibayar MAPI tahun ini mencapai Rp 480 miliar. "Semua itu akan dibayar menggunakan dana internal. Jadi tidak ada kendala pembayaran," kata Head of Corporate Communications MAPI Fetty Kwartati kepada KONTAN, kemarin.

Hingga akhir September 2018, kas setara kas MAPI tercatat Rp 1,03 triliun. Mitra Adiperkasa memiliki dua utang obligasi yang bakal jatuh tempo tahun ini.

Pertama, obligasi senilai Rp 280 miliar yang akan jatuh tempo pada minggu depan, yakni 20 Februari 2019. Kedua, obligasi senilai Rp 200 miliar yang jatuh tempo 19 September 2019.

Sejatinya kebutuhan dana MAPI tidak hanya untuk membayar utang jatuh tempo. Perusahaan ini juga harus menyiapkan belanja modal alias capital expenditure (capex) senilai Rp 800 miliar.

Capex MAPI akan digunakan untuk ekspansi. Perusahaan ini berencana menambah 200 toko dengan luas masing masing 60.000 m². "Untuk membuka toko baru, kami juga menggunakan dana internal," jelas Fetty.

Ekspansi tersebut diharapkan mampu mengerek pendapatan emiten ini hingga 15% tahun ini. Meski begitu, perusahaan ini tidak ada rencana menggaet brand maupun produk baru ke Indonesia.

Untuk menjaga kinerja, MAPI juga telah menerapkan hedging atau batas atas dan bawah kurs sebagaimana disyaratkan Bank Indonesia (BI). "Kami juga meningkatkan efisiensi kalau biaya naik, sehingga margin bisa tetap stabil," ujar Fetty.

Strategi lainnya, MAPI akan terus berupaya mendatangkan produk sesuai keinginan konsumen dan dengan menawarkan harga yang lebih murah. Sehingga, pilihan produk yang akan diimpor menjadi salah satu pertimbangan penting agar sesuai dengan kondisi pasar. "Kami yakin target bisa tercapai, dengan asumsi adanya Pilpres dan risiko volatilitas. Tapi, harapannya bisa lebih tinggi, kinerja akan lebih bagus," jelas Fetty. (Intan Nirmala Sari)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved