Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Soal Uang Bangun Tembok Perbatasan, Begini Ekspresi Trump

Polemik rencana pembangunan tembok perbatasan dengan Meksiko tak kunjung berujung. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
AFP/Mandel Ngan
(Kiri ke kanan) Presiden ASmerika Serikat Donald Trump dan Ibu Negara Melania Trump; mantan presiden AS Barack Obama dan Michelle Obama; mantan presiden AS Bill Clinton dan Hillary Clinton; mantan presiden AS Jimmy Carter dan Rosalynn Carter menghadiri pemakaman kenegaraan mantan presiden AS George HW Bush di Washington National Cathedral di Washington DC, Rabu (5/12/2018). 

Trump Kukuh Bangun Tembok Perbatasan

Presiden Amerika Serikat Donald Trump baru saja memulai pidato kenegaraan tahunan di depan Kongres pada Selasa (5/2/2019) malam waktu setempat.

Sejauh ini, Trump menyerukan penolakan terhadap "politik balas dendam" dalam pidatonya dan mendesak Kongres untuk bekerja sama. Pria berusia 72 tahun tersebut sekali lagi menegaskan janjinya untuk membangun tembok perbatasan AS- Meksiko.

"Saya akan membuat tembok itu dibangun," katanya dalam pidato State of the Union, seperti diwartakan kantor berita AFP. Trump menilai, tembok perbatasan akan mengamankan negara dari berbagai aksi kejahatan yang diklaimnya berasal dari imigran.

"Sederhananya, tembok bekerja dan menyelamatkan hidup. Jadi mari kita bekerja sama, berkompromi, dan mencapai kesepakatan yang akan membuat Amerika aman," ucapnya.

Dia mengingatkan kembali tentang proprosal ke Kongres tentang upaya mengakhiri krisis di perbatasan selatan, termasuk mengirimkan banyak bantuan kemanusiaan, penegak hukum, personel pendeteksi narkoba di pelabuhan, dan sebagainya.

"Pada masa lalu, sebagian besar orang di ruangan ini memilih tembok, tapi dinding yang tepat tidak pernah dibangun. Saya akan membangunnya," tutur Trump.

Pernyataannya soal tembok perbatasan dilontarkan selang 10 hari sebelum batas waktu bagi Kongres mencapai kesepakatan soal pendanaan keamanan perbatasan.

Seperti diketahui, Trump mengajukan anggaran 5,7 miliar atau Rp 80 triliun untuk membangun tembok.

Sebelumnya, Partai Demokrat dan Partai Republik gagal menghasilkan kesepakatan jangka panjang mengenai permintaan Trump itu sehingga mengakibatkan shutdown terpanjang dalam sejarah AS.

Selain membahas tembok perbatasan, Trump juga mengaku akan bertemu dengan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un pada 27-28 Februari 2019 di Vietnam.

"Jika saya tidak terpilih sebagai presiden AS, menurut saya, negara akan berada dalam perang besar dengan Korea Utara," ucapnya.

Cegah "Shutdown" Terulang, Republik dan Demokrat Ambil Jalan Tengah

Presiden Amerika Serikat Donald Trump menuju perbatasan Texas pada Senin (11/2/2019) untuk menegaskan kembali tentang tembok yang diklaimnya akan berhasil.

Di saat yang sama, dua partai di AS mengumumkan jalan tengah yang telah dicapai untuk mencegah terjadinya penutupan pemerintahan federal atau shutdown. Kesepakatan itu digelar dalam rapat tertutup di Washington DC, usai pembahasan sengit selama berjam-jam.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved