7 Fakta Marcelino Mongi, Siswa SMA Tewas Kecelakaan di Kairagi: Suka Menolong dan Janji Dekat Tuhan
7 Fakta Sosok Marcelino Mongi, Siswa SMA yang Tewas Kecelakaan di Kairagi: Suka Menolong Orang dan Janji Dekat Tuhan
Penulis: Aldi Ponge | Editor: Aldi Ponge
TRIBUNMANADO.CO.ID - Marcelino Mongi (18) korban kecelakaan di Jalan AA Maramis, Kairagi, Manado Sulawesi Utara akan dimakamkan pada Selasa (12/2/2019) siang ini.
Remaja Perumahan Taman Sari, Paniki, Manado ini meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan tunggal pada Minggu (10/2/2019).
Kepergian siswa SMA Kristen Eben Heazar Manado menginggalkan duka mendalam bagi keluarga dan teman-temannya.
Ayah, keluarga, teman dan guru mengungkap sosok Marcelino Mongi semasa hidupnya.
Berikut sosok Marcelino Mongi yang dihimpun tribunmanado.co.id
1. Siswa SMA Kristen Eben Haezar Manado
Marcelino Mongi merupakan siswa SMA Kristen Eben Haezar Manado.
Sebelum meninggal, Marcelino Mongi adalah siswa kelas 12 IPA 3. Tidak lama lagi dia akan mengikuti ujian akhir nasional.
"Dia satu sekolah deng torang di SMA Kristen Eben Haezar Manado," ujar salah satu temannya yang teriak dengan menangis saat melihat jenazah Lino.
"Lino, kiapa kong so bagini dang? Bukang ngana ini toh? (Kenapa jadi begini, ini bukan anda (lino) khan?)," teriak teman-temannya yang terus menangis
"Nda mo pulang-pulang torang kalu bagini Lino. Talalu bae ngana pa torang kasiang eee (tidak mau pulang-pulang. Anda terlalu baik bagi kami)," terdengar teriakan lagi dari teman-temannya.
Siswa lainnya mengatakan, "Orangnya baik, dia selalu memberikan tumpangan pulang sampai ke rumah," ujarnya.
2. Suka Membantu Orangtua
Carly Mongi, ayah Marcelino Mongi mengungkapkan anak bungsunya adalah sosok yang rajin.
Sebelum meninggal kecelakaan, Dia menyuruh korban untuk mencuci mobil pada Minggu siang itu
"Saya menyuruh Lino untuk mencuci mobil. Tapi dia masak ikan dulu di dapur, karena Ibunya lagi di Jakarta," jelas Carly Mongi,
Setelah selesai masak ikan, Lino keluar dengan sepeda motornya.
"Belum sempat mencuci mobil, Lino keluar sebentar dengan sepeda motor," tambahnya.
Sejam kemudian, dia mendapat telepon dari kerabatnya, bahwa anaknya mengalami kecelakaan dan sudah meninggal dunia di RSUP Kandou Manado.
"Saya kaget, karena waktu Lino keluar rumah saya sedang bercerita dengan tetangga," bebernya.
3. Anak Bungsu dan Satu-satunya Pria
Carly Mongi, ayah Marcelino Mongi mengungkapkan Lino merupakan anak bungsu dari 3 bersaudara.
"Mereka ada tiga kakak beradik, dan hanya dia laki-laki, kedua kakaknya perempuan," ujarnya.
Ditambahkannya, kakak perempuan satunya lagi sekolah di jauh dan satunya ada di Manado.
"Dia anak yang baik, tapi Tuhan sudah bekehendak lain," jelasnya sambil menitikkan air mata
4. Sudah Daftar Kuliah di Bandung
Menurut Omanya, Marcelino telah mendaftar untuk melanjutkan pendidikannya di salah satu perguruan tinggi di Bandung
"Dia so mendaftar kuliah di bandung, supaya dekat mamanya, yang sekarang bertugas di PU, di Jakarta, sebelumnya tugas di sini," ujarnya.
5. Fasih berbahasa Jepang
Oma Marcelino menambahkan korban fasih berbahasa Jepang, karena pernah tinggal kurang lebih setahun di negeri sakura itu
"Pandai bahasa Jepang dia, kurang lebih setahun dia pernah tinggal di sana," ujarnya
6. Ingin Jadi Berkat dan Panutan, Ingin Bangun Keluarga dan dekat dengan Tuhan
Guru SMA Kristen Eben Heazar Manado, Ev Nortje Tilaar membacakan Surat untuk Tuhan yang dibuat Marcelino saat, Reat-reat, 24-25 Januari 2019, di Panti Semadi Tomohon.
Isi Surat Marcelino :
1. Saya pertama mau mendekatkan diri kepada Tuhan walau sesibuk apapun.
2. Saya mau menjadi berkat dan kebahagiaan bagi orang lain.
3. Saya mau menyelesaikan kuliah dan membangun keluarga di dalam Tuhan.
4. Saya mau menjadi panutan bagi orang yang tidak percaya Yesus dan membuat mereka melihat Yesus dalam perbuatan dan perlakuan saya.
Lanjut Ev. Nortje Tilaar, Anak ini saya kenal sekali, karena tiap kali berpapasan, dia selalu membuat saya harus menyapa dia, dia langsung hadang saya dan memanggil saya,"Ibu Gembala... Ibu Gembala..". katanya.
7. Baik, Suka Bercanda, Suka Menolong, Penyayang, Tak Mudah Menyerah
Natania Medelu, teman sekolah Marcelino mengatakan Marcelino adalah orang yang baik, dan sering bercanda serta suka minta maaf
"Kalau dia salah langsung meminta maaf sampai kita memberi maaf, dia selalu berusaha memberikan apa yang teman-temannya minta tolong,"ujarnya
"Dia rajin belajar dan selalu buat tugas, dia selalu sayang dengan orang lain, termasuk guru2 dan teman-teman sekolahnya,"ujarnya.
Lanjut Natania, Marcelino merupakan teman yang hebat, sering dimarahi, cuma untuk buat teman-temannya tertawa saat jam kosong
Natania juga mengatakan, Marcelino mempunyai pribadi yang tidak mengenal kata menyerah.
"Dia bilang akan kuliah di Bandung, jadi sekarang dia rajin belajar, untuk capai keinginanya itu," ujarnya
Wali Kelas Marcelino Melinda Jacqueline, mengatakan Marcelino merupakan siswa yang sangat senang membantu orang, baik teman kelas maupun teman kelas lainnya.
“Lalu pernah ada temannya yang ingin masuk Polisi, dia bilang akan membantu untuk belajar sampai dia lulus tes,” ujarnya.
"Dia banyak cita-cita, waktu lalu dia ingin mendaftarkan diri di Unpar dan saya bantu tes dan dia juga saya bantu daftarkan di ITB," ujarnya.
TONTON JUGA: