Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Muhajirin Melihat Temannya Diseret Arus Ombak

Muhajirin Halifudin dan Risqi, dua guru Bimbingan Konseling (BK) asal Kabupaten Jombang ini melihat keempat orang temannya terseret ombak besar Pantai

Editor:
Tribun Jatim
Guru tenggelam di Jember 

MANADO, TRIBUN.CO.ID-Muhajirin Halifudin dan Risqi, dua guru Bimbingan Konseling (BK) asal Kabupaten Jombang ini melihat keempat orang temannya terseret ombak besar Pantai Payangan Desa Sumberejo, Ambulu, Jember, Minggu (10/2/2019). Ketika itu, keduanya memilih naik ke sebuah bukit di sisi pantai.

Sejumlah temannya yang tergabung dalam Musyawarah Guru Bimbingan Konseling (MGBK) Kabupaten Jombang bermain air laut.

"Tidak mandi, ya main-main air begitu. Awalnya ombak kecil. Tidak semua ikut main air. Ada yang ngopi, duduk di pasir, dan saya milih naik ke bukit karena air laut kok keruh," kata Muhajirin Halifudin yang ditemui Surya di Polsek Ambulu.

Sebanyak 22 guru MGBK Jombang berwisata ke Jember. Mereka berwisata setelah sukses menggelar Pameran Pendidikan tahun 2019 yang digelar di Auditorium Undar Jombang pada 21 - 22 Januari lalu.

"Ya maunya kita tasyakuran dengan berwisata karena sukses menggelar edu-fair itu. Yang jadi panitia kan kami dari MGBK," tutur Muhajir.

 

Berwisata ke Jember sebagai pilihan. Tiga lokasi menjadi pilihan yakni Puslit Kopi dan Kakao, Pantai Papuma, dan Teluk Love.

Namun rombongan belum sampai ke Teluk Love. Rombongan terhenti di Pantai Payangan yang berada sebelum Teluk Love.

Rombongan bermain air di Pantai Payangan, juga ada yang sekadar melihat pantai.

Beberapa yang bermain air di antaranya Yanik Susanti, Yuda Mahadika, Nur Zakia Ismawati, dan Hasan.

Keempatnya saling bergandengan tangan sambil bermain air.

"Kami semua teman dekat. Jadi banyak yang bermain air," imbuh Muhajir.

Tiba-tiba ombak besar datang. Keempat orang itu berada agak menjorot ke laut dan berjarak dari pantai.

"Mereka tiba-tiba ada ke tengah dan terbawa arus. Saya lihat dari atas waktu teman-teman saya terbawa arus," imbuhnya.

Saat ada yang terbawa arus, penjaga setempat langsung membunyikan peluit. Wisatawan langsung menjauh dari pantai.

Dua orang penjaga pantai bergegas menyelamatkan mereka. Satu orang berhasil diselamatkan yakni Yanik.

Muhajir dan Risqi tidak bisa menyelamatkan teman-temannya karena sedang berada di bukit. Keduanya hanya melihat keempat temannya terhempas ombak menengah dan menepi beberapa kali.

"Korban selamat masuk Puskesmas pukul 14.15 Wib dalam kondisi pingsan, sesak dan muntah. Selamat," ujar Wildan, perawat Puskesmas Ambulu kepada Surya.

Para penjaga pantai masih meneruskan penyelamatan. Tak beberapa lama, penjaga pantai berhasil membawa tubuh Zakia namun sudah meninggal dunia. Kemudian menemukan tubuh Yuda yang juga sudah meninggal dunia.

Sementara tubuh Hasan yang sempat terlihat menghilang dibawa ombak. Sampai pencarian dihentikan malam hari, tubuh Hasan belum ditemukan.

Zakia tewas karena kurang oksigen dan tubuhnya meminum air laut.

Sedangkan di tubuh Yuda ditemukan luka lecet di hidung dan bibir.

Pencarian terhadap tubuh Hasan dihentikan, dan akan dilanjutkan, Senin (11/2/2019). 

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved