Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kecelakaan di Kairagi

Marcelino Mongi, Korban Kecelakaan di Kairagi Pernah Menulis Surat untuk Tuhan, Isinya Bikin Haru

Ev Nortje Tilaar membacakan Surat untuk Tuhan yang dibuat Marcelino saat, Reat-reat, 24-25 Januari 2019, di Panti Semadi Tomohon.

Penulis: | Editor:
TRIBUNMANADO/DEDY MANLESU
Suasana di Rumah Duka Marcelino Mongi 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Keluarga Besar SMA Kristen Eben Heazar Manado, ikut merasakan duka cita, atas meninggalnya Marcelino Mongi, korban kecelakaan lalu lintas di Kairagi, Minggu (10/2/2019).

Guru-guru dan teman-teman Marcelino menggelar Ibadah Penghiburan, Senin (11/2/2019), di rumah duka, Perumahan Taman Sari, Paniki, Manado.

Dalam kesempatannya Ev Nortje Tilaar membacakan Surat untuk Tuhan yang dibuat Marcelino saat, Reat-reat, 24-25 Januari 2019, di Panti Semadi Tomohon.

Isi Surat Marcelino :
1. Saya pertama mau mendekatkan diri kepada Tuhan walau sesibuk apapun.

2. Saya mau menjadi berkat dan kebahagiaan bagi orang lain.

3. Saya mau menyelesaikan kuliah dan membangun keluarga di dalam Tuhan.

4. Saya mau menjadi panutan bagi orang yang tidak percaya Yesus dan membuat mereka melihat Yesus dalam perbuatan dan perlakuan saya.

Lanjut Ev. Nortje Tilaar, Anak ini saya kenal sekali, karena tiap kali berpapasan, dia selalu membuat saya harus menyapa dia, dia langsung hadang saya dan memanggil saya,"Ibu Gembala... Ibu Gembala..". katanya. 

Baca: Ini Identitas Korban Tewas Kecelakaan di Jalan AA Maramis Kairagi: Lino Bukang Ngana ini Toh?

Teman dan guru Marcelino Mongi datang ke rumah duka, sekitar 70 Siswa dari SMA Eben Heazer Manado dengan menggunakan empat buah bus.

Kedatangan mereka untuk melihat, Marcelino Mongi untuk terakhir kalinya, yang merupakan korban kecelakaan lalu lintas Jalan AA Maramis Kairagi pada Minggu (10/2/2019).

Dengan membawa karangan bunga, bersama guru, mereka masuk langsung melihat ke ruang dimana Marcelino dibaringkan dalam Peti berwarna Putih. Kedatangan mereka diterima langsung Ayah dan Ibu Marcelino Mongi.

Teman Marcelino Mongi Saat melayat
Teman Marcelino Mongi Saat melayat (TRIBUNMANADO/DEDY MANLESU)

 Suasana haru langsung meliputi ruangan tersebut, tangis pecah tak terhindarkan, semua temannya larut dalam kesedihan melihat teman mereka telah terbujur kaku.

Salah satu teman sekolahnya, yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan Marcelino di sekolah anak yang baik.

"Orangnya baik, dia selalu memberikan tumpangan pulang sampai ke rumah," ujarnya.

Baca: Siswa SMA Tewas Kecelakaan di Kairagi Setelah Terlempar 32 Meter, Ini Penjelasan Polisi

Marcelino adalah anak bungsu dari tiga bersaudara, yang saat ini tercatat sebagai siswa tahun akhir di SMA Eben Heazer Manado.

Menurut Omanya, Marcelino telah mendaftar untuk melanjutkan pendidikannya di salah satu perguruan tinggi di Bandung.

"Dia so mendaftar kuliah di bandung, supaya dekat mamanya, yang sekarang bertugas di PU, di Jakarta, sebelumnya tugas di sini," ujarnya.

Baca: Marcelino Mongi, Remaja yang Tewas Kecelakaan di Kairagi, Ternyata Anak Laki-laki Satu-satunya

Suasana warga melihat jenazah Marcelino Mongi di depan ruang pemulasaran RSUP Kandou Manado, Minggu (10/02/2019) malam.
Suasana warga melihat jenazah Marcelino Mongi di depan ruang pemulasaran RSUP Kandou Manado, Minggu (10/02/2019) malam. (TRIBUNMANADO/JUFRY MANTAK)

Lanjut omanya, Marcelino fasih berbahasa Jepang, karena pernah tinggal kurang lebih setahun di sana.

"Pandai bahasa Jepang dia, kurang lebih setahun dia pernah tinggal di sana," ujarnya.

Suasana di rumah duka dipenuhi teman-teman Marcelino dan teman kerja ibunya, bergantian melihatnya. Beberapa sanak saudara dan tetangga ikut membantu mengatur tempat kedukaan

Percakapan Terakhir

Carly Mongi, ayah Marcelino Mongi menceritakan ingatannya sebelum korban tewas kecelakaan.

Dia menyuruh korban untuk mencuci mobil pada Minggu siang itu. 

"Saya menyuruh Lino untuk mencuci mobil. Tapi dia masak ikan dulu di dapur, karena Ibunya lagi di Jakarta," jelas Carly Mongi, ayah korban kecelakaan ke wartawan Tribunmanado.co.id.

Setelah selesai masak ikan, Lino keluar dengan sepeda motornya.

"Belum sempat mencuci mobil, Lino keluar sebentar dengan sepeda motor," tambahnya.

Sejam kemudian, dia mendapat telpon dari kerabatnya, bahwa anaknya mengalami kecelakaan dan sudah meninggal dunia di RSUP Kandou Manado.

"Saya kaget, karena waktu Lino keluar rumah saya sedang bercerita dengan tetangga," bebernya.

"Mendengar kabar tersebut, saya langsung datang di rumah sakit Malalayang bersama saudara saya," tutupnya. 

Seperti diberitakan Tribunmanado.co.id, Kepolisian Resor Manado (Polresta) Manado memberikan penjelasan terkait kecelakan lalu lintas yang menewaskan Marcelino Mongi (18), warga Perumahan Taman Sari, Kecamatan Mapanget, pada Minggu (10/02/2019) sekira pukul 14.00 Wita

 Baca: Ayah Marcelino Mongi, Korban Kecelakaan Kairagi Menangis Histeris di RSUP Kandou: Apa Kita pe Salah?

"Sesuai olah tempat kejadian perkara (TKP) anggota saya, korban mengalami kecelakaan tunggal dengan mengendarai sepeda motor Honda CB 150 DB 5747 ME," ujar Kasat Reskrim Polresta Manado AKP Risno Luas.

Katanya sesuai olah TKP, kejadian berawal korban sambil mengendarai sepeda motor bergerak dari arah Mapanget menuju Pusat Kota Manado.

VIDEO Kecelakaan Maut di Kairagi, Warga Kerumuni Tubuhnya hingga Darah Bercucuran dari Kepala
VIDEO Kecelakaan Maut di Kairagi, Warga Kerumuni Tubuhnya hingga Darah Bercucuran dari Kepala (KolaseTribunmanado.co.id/Tribun Manado)

 Korban diduga hilang kendali saat jalan menurun dan berbelok ke kanan mendekati Kantor Tribun Manado. Sepeda motor keluar ke kiri lalu menabrak pembatas jalan.

Saat di ruang jenazah RSUP Kandou keluarga dan teman datang untuk melihat Marcelino. "Dia satu sekolah deng torang di SMA Kristen Eben Haezar Manado," ujar seorang  temannya yang teriak dengan menangis.

"Lino, kiapa kong so bagini dang? Bukang ngana ini toh?" teriak teman-temannya yang terus menangis di depan RSUP Kamdou Manado.

"Nda mo pulang-pulang torang kalu bagini Lino. Talalu bae ngana pa torang kasiang eee," terdengar teriakan lagi dari teman lainnya.

 Ada juga yang teriak, "Tamang, torang pe kawan so nda ada kasiang. Bagimana ini ?," teriak rekannya yang lain.

 Carly Mongi, Ayah Marcelino Mongi (18) yang datang belakangan tampak menangis histeris di depan RSUP Kandou Manado.

Pria asal Perumahan Taman Sari, Kecamatan Mapanget ini terus menangis melihat jasad anaknya terbujur kaki di ruang jenazah RSUP Kandou.

Carly Mongi terus menangis dan memeluk jenazah Marcelino yang mengalami kecelakaan tunggal itu.

"Oh Tuhan, kiapa kong jadi bagini dang? Apa kita pe salah sampe kita pe anak jadi bagini," teriak ayah korban sambil menangis.

Berita Populer: Ayah Marcelino Mongi Ceritakan Percakapan Terakhir Sebelum Anaknya Meninggal Kecelakaan di Kairagi

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved