Polisi Kejar Pria Terakhir Bersama Viransi Tarek, Polres Minsel: Korban Minta Diantar Pulang
asus penemuan mayat Viransi Tarek (19), warga Desa Kalait, Kecamatan Touluaan Selatan, Kabupaten Minahasa Tenggara mulai mendapat titik terang.
Penulis: Andrew_Pattymahu | Editor: Aldi Ponge
Jasad pertama kali ditemukan oleh Frike Monolimai (32), Warga Desa Kuyanga di perkebunan.
Vadri Tarek (47) warga Desa Kalait mengaku anaknya memang keluar rumah sejak 2 Januari 2019 bersama teman prianya.
Namun, sejak itu tak kembali lagi hingga ditemukan sudah tak bernyawa.
Awalnya dia tak menduga jenazah yang menghebohkan tersebut adalah anak kesayangannya.
Katanya, saat melihat jasad tersebut langsung mengenali celana anaknya.
Vadri mengungkapkan korban merupakan anak yang baik.
Dia mengungkapkan gadis kelahiran 2 April 1999 itu merupakan anak kedua dari empat bersaudara.
Viransi merupakan anak perempuan satu-satunya.
Tak Ada tanda kekerasan
Kapolsek Touluaan Iptu Derry Eko Setiawan SIK mengungkapkan hasil sementara autopsi yang dilakukan Dokter Bhayangkara Manado,
"Dari hasil autopsi secara lisan dr Malo menyatakan bawah tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Namun bukan berarti bukan tindak pidana penganiayaan," kata Kapolsek Derry Eko Setiawan kepada Tribun Manado, Rabu (30/1/2019).
Menurutnya dari autopsi yang dilakukan, ditemukan gigi ompong di sebelah kiri atas.
Polisi pun mengonfirmasi fakta itu kepada Vadri Tarek (47) ayah Viransi Tarek, memang benar korban mmeiliki gigi ompong di sebelah kiri atas.
"Untuk laporan hasil autopsi sementara dalam proses, dikarenakan korban sudah membusuk dan kepala tinggal tengkorak," katanya
Katanya, kondisi jasad tersebut membuat tidak dapat ditemukan bekas cekitan dan lain-lainnya.
"Kami masih menunggu hasil otopsi remsi," tambahnya.
TONTON JUGA: