Tol Laut Rute Sulut Butuh Tambah Frekuensi, Armada dan Fasilitas di Pelabuhan
Kepala Badan Perbatasan Daerah Sulut Djemy Gagola mengatakan, meski tol laut sudah beroperasi dengan rute yang sudah ditetapkan masih ada kendala
Penulis: Ryo_Noor | Editor: David_Kusuma
Dermaga di pulau masih butuh peningkatn fasilitas semisal lampu, kemudian untuk mencapai desa-desa butuh truk pengangkut, keduain speedboat untuk mengangkut ke rute tertentu di pulau.
Kendala ketiga menyangkut suplai komoditi kepulauan. Persoalannya selesai kapal memasok barang ke kepulauan, kembali dalam keadaan kosong tak ada barang yang dipasok kembali, padahal ada beberapa potensi komoditas peedagangan yang bisa diupayakan, seperti cengkih, kopra, pala,
"Di Talaud, ada serat abaka, limbah kelapa, seperti arang tempurung, sabut kelapa, bahkan batang kelapa diminati," ungkap dia
Ada lagi potensi perikanan, namun khusus ini harus ada fasilitas cold storage, semacam kontainer khusus.
Masalah ini sebenarnya butuh campur tangan pemerintah setempat, ada 3 Pemkab di daerah kepulauan, Sangihe, Talaud dan Sitaro.
"Tinggal eksekusinya bagaimana, memberdayakan masyarakat dan pengusaha untuk menyediakan komoditas perdagangan lokal, sayang jika tol laut ini tidak dimanfaatkan," ujar dia.

Pemerintah misalnya bisa memberdayakan Badn Usaha Milik Desa
"Komoditas lokal bisa dipasarkan ke Makassar dan Surabaya, kan tiap desa ada BUMDes," ujar dia.
Rute tol laut ini sebenarnya cukup berampak menyediakan pasokan barang di kepulauan, hingga harga bisa terjangkau .
Efeknya bisa menurunkan harga sampai 20 persen dari harga yang ada di pulau-pulau.
Jika dimanfaatkan maksimal, tol laut akan meningkatkan perekonomian daerah. (ryo)