Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Soal Pernyataan Jalan Tol Wali Kota Semarang Dikritik Hanum Rais Hingga Surya Prabowo

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, melontarkan pernyataan yang viral dan menuai kontroversi publik.

Editor: Rhendi Umar
tribun jateng
Hendrar Prihadi 

TRIBUNMANADO.CO.ID,MANADO - Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, melontarkan pernyataan yang viral dan menuai kontroversi publik.

Pernyataan tersebut soal larangan menggunakan jalan tol apabila tidak mau mendukung petahana Joko Widodo (Jokowi), pada Sabtu (2/2/2/019).

Menanggapi hal itu, penulis Hanum Salsabiela Rais, Wasekjen Demokrat Rachland Nashidik, hingga mantan Kepala Staf Angkatan Darat Suryo Prabowo mengkritik walikota Hendar.

Dilansir oleh TribunWow.com, hal itu tampak melalui akun Twitter pribadi mereka.

Mengomentari pernyataan wali kota Semarang, Hanum Rais menyindir beberapa pernyataan viral seperti #YangGajiKamuSiapa dan #RomiMakelarDoa.

Baca: Jokowi Diteriaki Huuuuuu oleh Ribuan Penyuluh Perhatian, Kenapa?

Baca: Soal Doa Mbah Moen Sebut Nama Prabowo Bukan Jokowi, Ini Tanggapan Amien Rais

Hanum Rais memprediksi akan ada banyak pernyataan-pernyataan seperti itu ke depannya.

Oleh karena itu, Hanum Rais meminta semuaya bersabar hingga Pemilu 17 April 2019 mendatang.

"Pemimpin #JanganpakaiTOL mgkn memberi kode pd penguasa, bahwa ia sedang dibidik hukum.

Termasuk kemarin #YangGajiKamuSiapa atau #RomMakelarDoa So, ke depan akan makin banyak statement spt ini.

Bersabarlah krn hukum akan terus tumpul ke atas atau ke kroni2nya hingga 17 April," tulis Hanum Rais, Minggu (3/2/2019).

Postingan Hanum Rais
Postingan Hanum Rais (capture/Twitter)

Sementara itu, Rachland Nashidik mengatakan bahwa tol yang dimaksud oleh wali kota Semarang telah dibangun sejak era presiden sebelumnya.

"1. Tol ini sudah dibangun sejak Pemerintahan SBY.

2. Tidak dibangun oleh duit pribadi Jokowi.

3. Masuk harus bayar.

Tapi Pak Wali merasa kuasa mengatur pilihan politik dan duit orang lain. Pikiran begini kita sebut ....?

#SaveRockyGerung," kata Rachland Nashidik.

 

Postingan Rachland Nashidik
Postingan Rachland Nashidik (capture/Twitter)

Di sisi lain, mantan Kepala Staf Umum TNI AD, Letjen (Purn), Suryo Prabowo menyebut pernyataan Wali Kota Semarang ngawur.

Hal itu lantaran menurutnya jalan tol dibangun dari dana swasta, dan dibayar oleh seluruh rakyat.

Suryo Prabowo pun mempertanyakan jalan tol di Kota Semarang mana yang milik Jokowi yang mana?

"jalan tol dibangun swasta

menggunakan duit utang LN

yang dibayar oleh seluruh rakyat

dan para pengguna jalan tol

lalu jalan tol yang punya jokowi mana, dan emang di Kota Semarang ada jalan tol yang dibangun jokowi ?

ngawur !

#JalanTolMbahmu," ujar Suryo Prabowo.

Postingan Suryo Prabowo
Postingan Suryo Prabowo (capture/Twitter)

Diberitakan Kompas.com, pernyataan kontroversial itu dilontarkan Hendrar Prihardi ketika menghadiri silahturahmi Jokowi dengan paguyuban pengusaha Jawa Tengah, di Semarang Town Square, Semarang, Sabtu (2/2/2019).

Dalam acara itu, Hendrar datang sebagai Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Kota Semarang.

Hendrar menyapa para tamu undangan di panggung, sebelum Jokowi tiba.

Dalam kesempatan itu, Hendrar mulai bertanya tentang jarak tempuh dari Jakarta ke Semarang.

Sebagian hadirin menjawab 5 jam.

Hendrar juga menanyakan jarak tempuh Semarang-Surabaya bila lewat tol.

Beberapa pengusaha yang hadir menyebut jarak tempuhnya 3 jam.

Hendrar kemudian mengatakan, adanya jalan tol memudahkan transportasi dan mobilisasi.

Ia pun menyebut itu adalah hasil kerja keras Jokowi selama jadi presiden.

Oleh sebab itu, Hendrar mengugkapkan, warga yang tak mau dukung Jokowi tidak boleh menggunakan tol yang dibangun pemerintah.

"Disampaikan ke saudaranya di luar sana. Kalau tidak mau dukung Jokowi, jangan pakai jalan tol," ujar Hendrar.

Omongan Hendrar lantas disambut para hadirin dengan riuh. 

Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved