Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

KPK Lakukan Evaluasi Pengamanan Pasca Dua Pegawainya Dikeroyok

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengevaluasi sistem pengamanan setelah dua pegawainya mengalami insiden pengeroyokan

Editor: Rhendi Umar
Tribunnews.com/Ilham
Rian Pratama Juru Bicara KPK, Febri Diansyah di Gedung KPK 

TRIBUNMANADO.CO.ID,MANADO - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengevaluasi sistem pengamanan setelah dua pegawainya mengalami insiden pengeroyokan pada Minggu (3/2/2019) dini hari.

"Proses pengamanan yang sudah ada, akan kami evaluasi," kata Saut kepada wartawan, Senin (4/2/2019).

Ditambahkan Juru Bicara KPK Febri Diansyah, dua pimpinannya telah menyusun rencana kerja yang lebih rinci terkait mitogasi risiko pengamanan, termasuk penguatan kelembagaan.

 
"Ini artinya bisa berbentuk biro atau unit, concern memperhatikan penguatan pengamanan tidak hanya fisik tapi juga data dan informasi termasuk aset KPK," ujar Febri di Gedung Merah Putih KPK, Setiabudi, Jakarta Selatan, Senin (4/2/2019).

Baca: Kedubes Rusia Bantah Pernyataan Jokowi, Soal Propaganda Rusia Masuk di Politik Indonesia

Baca: Manchester United Bebas dari Penjara Peringkat Keenam Setelah 57 Hari

Sebelumnya, dua penyelidik KPK dikabarkan dianiaya orang saat bertugas melakukan pengecekan tentang indikasi adanya korupsi, di salah satu hotel di Jakarta.

Kedua penyelidik dianiaya saat ketahuan mengikuti Gubernur Papua Lukas Enembe dalam sebuah rapat di Hotel Borobudur, Jakarta.

Diketahui, Lukas Enembe sedang mengikuti rapat bersama Ketua DPRD Papua, anggota DPRD Papua, Sekretaris Daerah (Sekda) dan sejumlah pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Hotel Borobudur.

Baca: Pesawatnya Ditemukan, Emiliano Sala dan Pilot Diduga Sudah Meninggal

Baca: Antisipasi adanya Maladministrasi, Ombudsman RI Beri Peringatan Soal Impor Pangan

Penyelidik KPK bernama Muhammad Gilang W tersebut diketahui oleh Sekda Papua Hery Dosinaen yang melihatnya mengambil gambar Lukas Enembe, dan melihat ada percakapan di WhatsApp dalam telepon salulernya, terkait kegiatan Lukas Enembe mengikuti rapat evaluasi bersama tim badan anggaran eksekutif, legislatif dan Kementerian Dalam Negeri itu.

Rapat bertujuan untuk melakukan evaluasi terhadap APBD Papua.

Terkait kasus penganiayaan tersebut, KPK melaporkan pihak yang diduga melakukan penganiayaan ke Polda Metro Jaya.

Dari proses pelaporan tadi, disampaikan bahwa kasus ini akan ditangani Direktorat Kejahatan dan Kekerasan Kriminal Umum (Jatantras Krimum) Polda Metro Jaya.

Akibat insiden penganiayaan tersebut, dua penyelidik KPK itu mengalami retak pada hidung dan luka sobekan di wajah.

Artikel ini telah tayang sebelumnya di tribunnews dengan judul http://www.tribunnews.com/nasional/2019/02/04/dua-penyelidiknya-dikeroyok-kpk-evaluasi-sistem-pengamanan

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved