Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Direktur LP3ES Nilai Rocky Gerung Seorang Liberal namun tidak Menghargai Pemikiran Orang Lain

Rustam Ibrahim buka suara soal kabar panggilan pengamat politik, Rocky Gerung atas laporan dugaan tindak pidana penistaan agama

Editor: Rhendi Umar
tribun jabar
Rocky Gerung 

"(Rocky Gerung) lagi di Makassar, itu alasannya," ungkapnya.

Untuk itu, pihaknya mengajukan penjadwalan ulang dengan pihak berwajib dan kliennya.

Haris memaparkan akan hadir pada panggilan klarifikasinya pada Jumat (1/2/2019) pukul 15.00 WIB.

Baca: Ormas Loyot Maesaan Minahasa Dikukuhkan Wagub Kandouw

Baca: UPDATE Foto-foto Banjir, Longsor dan Pohon Tumbang di Kota Manado 

Baca: Tya Aristya Mengaku Takut Mendengar Saphira Indah Meninggal dalam Keadaan Hamil

Diketahui, pelaporan ini dilakukan oleh Jack Boyd Lapian lantaran ia menganggap Rocky Gerung telah melanggar Pasal 156 Huruf A Nomor 1 Tahun 1946 tentang KUHP dugaan tindak pidana penistaan Agama.

Dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC), Rocky Gerung mengatakan bahwa kitab suci adalah fiksi karena belum selesai dan tiba, Selasa (10/4/2019).

"Saya mulai pelan-pelan buat nyari cara, asal usul dari masalah ini adalah fiksi atau fakta, dan itu sebetulnya permulaan yang buruk, karena saat kita sebut kata fiksi di kepala kita adalah fiktif, fiction(fiksi) itu adalah kata benda selalu ada pengertian literatur di dalam kata fiksi, karena diucapakan di sebuah forum politik, maka dia dianggap sebagai buruk," kata Rocky Gerung.

"Fiksi itu sangat bagus, dia adalah energi untuk mengaktifkan imajinasi, itu fungsi dari fiksi, dan kita hidup di dunia fiksi yang lebih banyak daripada di dunia realitas, fiksi lawannya realitas bukan fakta," ujarnya.

Baca: Wabup Lengkong hadiri pesta adat tulude Gangga I

Baca: Membaca Surat Al-Kahfi di Hari Jumat Memiliki Dua Keutamaan, Ini Penjelasannya

"Jadi kalau Anda bilang itu fiksi dan kata itu menjadi penyoratif, jadi Anda tidak memperbolehkan anak Anda membaca fiksi karena sudah dua bulan ini kata fiksi sudah menjadi kata yang buruk," sambungnya.

"Kitab suci itu fiksi bukan? Siapa yang berani jawab, kalau saya berbicara bahwa fiksi itu adalah imajinasi, kitab suci itu adalah fiksi, karena belum selesai, belum tiba, babat tanah jawi itu fiksi," tanya Rocky Gerung.

"Fiksi adalah energi yang dihubungkan dengan telos (akhir, tujuan, sasaran-dalam bahasa Yunani), dan itu sifatnya fiksi. Dan itu baik. Fiksi adalah fiction, dan itu berbeda dengan fiktif," imbuhnya.

"Kalau saya pakai definisi bahwa fiksi itu mengaktifkan imajinasi, maka kitab suci itu adalah fiksi," ucapnya.

Rocky Gerung menyebutkan jika fiksi itu kreatif, sama seperti orang beragama yang terus kreatif dan menunggu telos-nya

Artikel ini tayang sebelumnya di tribunwow.com dengan judul Bahas Rocky Gerung dan Pengikutnya, Rustam Ibrahim: Dia Liberal Tapi Penggemarnya justru Sebaliknya

Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved