Ayah Viransi Tarek, Gadis yang Mayatnya Ditemukan di Kalait, Ungkap Keinginan Putrinya Semasa Hidup
Vadri Tarek (47) Warga Kalait, Minahasa Tenggara berupaya tegar dan ikhlas saat mengangkat peti jenasah putih berisi jasad putrinya.
Penulis: Christian_Wayongkere | Editor: Aldi Ponge
Kapolres Minsel AKBP FX Winardi Prabowo melalui Kasat Reskrim AKP Arie Prakoso saat itu memperkirakan mayat telah meninggal sekira dua minggu sebelum ditemukan.
Saat penyelidikan terhadap identitas mayat dilakukan, ada akun di Facebook yang membagikan informasi terkait temuan mayat itu.
Akun Facebook Wirady Runtunuwu membagikan informasi penemuan mayat itu Senin 28 Januari 2018 sekitar pukul 09.41 Wita.
Dalam postingannya, Wirady Runtunuwu menampilkan bberapa foto mayat yang ditemukan sudah dalam keadaan membusuk.
Tak hanya itu, pemilik akun tersebut juga menandai lokasi penemuan mayat tersebut di Kalait City Touluaan Selatan.
Dalam captionya juga Wirady menyebutkan tepatnya lokasi penemuan mayat tersebut yakni di perkebunan antara Kalait dan Tembelang.
Dalam perkembangan selanjutnya, identitas mayat itu diketahui bernama Viransi Tarek (19), warga Desa Kalait Tiga.
Jasad Viransi Tarek ditemukan Frike Monolimai (32), warga Desa Kuyanga, di Perkebunan Batu Buaya milik Ot Liwe, tepatnya di Jalan penghubung antara Desa Tambelang dan Desa Kalait Raya, Minahasa Tenggara, pada Senin (28/1/2019)
"Namanya Viransi Tarek umur 20 tahun kelahiran Kalait 2 April 1999 warga," kata Vadri Tarek (47) ayah korban kepada tribunmanado.co.id di sela-sela menunggu autopsi jasad anaknya, Selasa (29/1/2019).
Vadri mengungkapkan Viransi merupakan anak kedua dari empat bersaudara. Korban merupakan satu-satunya anak perempuan buah pernikahannya dengan sang istri.
"Istri saya sudah meninggal. Saya sudah 1 tahun 5 bulan hidup sendiri bersama empat orang anak saya di rumah di Desa Kalait 3 Kecamatan Tolulaan Selatan. Anak yang tertua sudah menikah," tambahnya.
Vadri mengungkapkan bahwa anaknya keluar rumah bersama seorang pria pada 2 Januari 2019.
Namun, sejak itu Viransi tak pernah kembali hingga akhirnya ditemukan tinggal tulang belulang.
Dia mangaku tak melaporkan kepergian anaknya ke polisi.
Tapi, saat heboh penemuan mayat, ia langsung mengenali celana yang ada di mayat itu mirip yang dipakai anaknya.