Seorang Mahasiswi Ditemukan Tewas Gantung Diri seusai Video Call dengan Pria
Desiana Dwi Lestari (19), mahasiswi Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya, ditemukan bunuh diri di kamar kosnya.
Lemari penutup jendela sempat digeser, dan saat itulah korban terlihat tertunduk menggantung diri di jendela.
"Maghrib temannya curiga. Lampu hidup tapi tidak dijawab, pintu terkunci semua. Lemari digeser, korban terikat tali di krepyak," pungkas Didik.
Penjaga kos juga sempat melihat korban video call dengan nada marah kepada seseorang.
Ia menduga orang tersebut adalah pacarnya.
Seseorang di telepon terdengar meminta uang kepada korban, namun dijawab tidak memiliki uang.
Setelah percakapan itu, korban kemudian menangis.
"Yang tahu penjaga kos, ya temannya dia. Sebelumnya temannya tahu rame bertengkar dengan pacarnya lewat telepon," kata Didik.
"Rame sampai malam, pak. Sampai nangis dia," lanjut Didik meniru ucapan rekan korban.
Perempuan asal Pamona, Poso, Sulawesi Tengah ini kemudian tidak terlihat keluar kamar.
Menurut Didik, Desiana Dwi Lestari adalah penghuni baru di kos-kosan tersebut.
Ia baru pindah pada malam hari, keesokan siangnya ia bunuh diri.
"Dia baru pindah kos sehari sebelum kejadian," terang Didik.
"Pindahan dari Semolo ke sini, hanya satu malam siangnya gantung diri itu."
"Kami belum mendapat kartu identitasnya waktu itu, baru dijanjikan sore ini."
Polsek Sukolilo masih menyelidiki kematian Desiana Dwi Lestari, mahasiswi Untag Surabaya yang ditemukan gantung diri di kamar kos Jalan Nginden Baru, Surabaya.