Gunung Karangetang Meletus
Suara Gemuruh Gunung Karangetang Terdengar Lagi
Warga juga diminta untuk menyiapkan masker penutup hidung dan mulut jika terjadi hujan abu.
Penulis: Alpen_Martinus | Editor: Nielton Durado
Laporan Wartawan Tribun Manado Alpen Martinus
SITARO, TRIBUN- Setelah beberapa hari nampak tenang, kini suara gemuruh gunung api Karangetang terdengar lagi.
"Suara gemuruh sesekali terdengar lemah hingga pos pantau," jelas Didi Wahyudi petugas pemantau Karangetang, Kamis (24/1). Namun secara visual tidak teramati karena kabut.
Baca: Wabup Sitaro: Kalau Ada ASN yang Pulang Tiap Hari Kamis, Suruh Pulang, Usir Saja!
Sementara aktivitas kegempaan yang terekam pada pagi hari yaitu guguran dua kali dengan amplitudo 4-7 mm berdurasi 20-35 detik. Hembusan terjadi 11 kali dengan amplitudo 7-40 berdurasi 25-60 detik. Tremor menerus terekam dengan amplitudo 0,25 mm.
Baca: Satu Pasien DBD di Sitaro Meninggal Dunia
Sementara pada siang hingga malam tercatat guguran sekali dengan amplitudo 8 mm berdurasi 40 detik. Hembusan terjadi 11 kali dengan amplitudo 8-36 berdurasi 25-62 detik. Tremor menerus terekam dengan amplitudo 0,25 mm.
Baca: Pemkab Sitaro Rencana Tambah Lima Mobnas
"Aktivitas tetap Level III atau Siaga," ujarnya.
Masyarakat di sekitar gunung Karangetang dan pengunjung atau wisatawan tidak diperbolehkan mendaki dan beraktivitas pada radius 2,5 km dari kawah 2 ( utara ) dan perluasan ke sektor Selatan, Tenggara, Barat dan Baratdaya sejauh 3 km.
Baca: Pemkab Sitaro Siapkan Lelang Jabatan Terbuka, Palandung Minta Pejabat Bersaing
Juga diminta untuk menyiapkan masker penutup hidung dan mulut jika terjadi hujan abu.
Masyarakat yang tinggal di sekitar bantaran sungai yang berhulu dari puncak gunung Karangetang selama musim hujan agar meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman lahar hujan dan banjir bandang, terutama di sepanjang bantaran kali Batuawang hingga ke pantai. (Amg)