Sulut Maju

Tol II Buka Jalur Airmadidi-Amurang: Ini Daerah yang Dilewati

Istimewa
Gubernur Sulut Olly Dondokambey saat meresmikan Jalan Tol Manado-Bitung 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO – Sejak awal kepemimpinan, Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw terus fokus membangun infrastruktur khususnya jalan tol.

Berdasarkan data Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Sulut, total jalan tol yang dioperasikan hingga Desember 2018 sudah 14,2 kilometer. Difungsikan mulai dari titik 10,8 kilometer (segmen pemerintah) dan 25,0 kilometer (segmen PT Jasamarga Manado Bitung). Sisanya akan dioperasikan dalam waktu dekat.

Kini Gubernur Olly siap mewujudkan pembangunan Jalan Tol II di Bumi Nyiur Melambai. Infrastrukyur ini diproyeksikan terhubung dari Tol Manado-Bitung, mulai dari Airmadidi, Kabupaten Minahasa Utara ke Tondano, Kabupaten Minahasa. Kemudian ke Kota Tomohon melewati Kawangkoan (Minahasa) hingga Amurang, Kabupaten Minahasa Selatan.

Kepala Dinas PUPR Sulut, Steve Kepel mengungkapkan, Jalan Tol II ini masih dalam tahap pembuatan feasibilty study (studi kelayakan). Perkiraan awalnya, tol ini dibangun sepanjang 60 kilometer atau dua kali lipat panjang Tol Manado-Bitung.

Steve mengungkapkan, belum tahu persis dana yang dibutuhkan untuk pembangunan tol. "Harus feasibility studi dulu dan dibuat basic design-nya," ungkap dia.

Dari feasibility study ini akan ditarik trase, titik-titik jalan yang akan dilintasi akan ketahuan. Studi ini juga komponennya macam-macam, termasuk satu di antaranya soal dana.

Pembangunan Sulut ke depan memang sudah memperhitungkan pembangunan jalan bebas hambatan. Itu termuat dalam Perda nomor 1 tahun 2014 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah.

Sudah direncanakan pembangunan jalan tol Manado-Bitung, Manado-Tomohon, Tomohon-Amurang, Amurang Kaya dan Kairagi-Mapanget. "Jadi sesuai RTRW itu pembangunan tol itu hingga ke Bolmong," ujar dia.

Saat ini yang baru terwujud pembangunan Tol Manado-Bitung. Ruas yang ditetapkan dalam RTRW sudah ada tapi pemerintah perlu penyesuaian sesuai kebutuhan. Salah satu penyesuaian itu dengan merencanakan pembangunan tol dari Airmadidi, Tondano, Tomohon, Kawangkoan dan Amurang.

Alternatif lainnya, melintas Airmadidi, Tondano, Kawangkoan, Amurang. Tapi dibangun akses jalan keluar dari Kawangkoan ke Tomohon. "Jadi ada alternarif, Airmadidi-Tondano-Tomohon-Kawangkoan-Amurang, atau Airmadidi-Tondano-Kawangkoan-Amurang. Kemudian dibangun akses jalan keluar dari Kawangkoan ke Tomohon," ujar Steve.

Kata dia, jalan tol memang sesuai kebutuhan perkembangan zaman saat ini. Srang butuh waktu lebih singkat. Tol salah satu fungsinya menghubungkan pusat kegiatan. Kegiatan ekspor-impor misalnya di Bitung, sehingga butuh dihubungkan lewat tol.

Kemudian kegiatan pertanian perkebunan di daerah selatan bisa dihubungkan lewat tol ke utara. Jalan tol juga untuk menunjang daerah wisata, selaras dengan pertunbuhan pesat kunjungan wisata di Sulut.

Beberapa waktu lalu, Kepel mengatakan, estimasi biaya untuk pembangunan tol ini Rp 4,2 triliun. Infrasturktur ini coba disodorkan ke Jepang untuk pembiyaan dari investasi.

Steve mengatakan, ada beberapa manfaat pembangunan jalan tol ini. Mulai jalan alternatif menuju Manado, Tomohon, Kawangkoan dan Amurang.

Lanjut Steve, jalan tol akan mengurangi kemacetan di ruas jalan Manado-Tomohon. "Jika ke Amurang biasanya melintas jalan Trans Sulawesi, dengan adanya tol ini maka waktu tempuh dari Manado ke Amurang lebih singkat," ungkapnya.

Dengan pembangunan infrastruktur baru, lanjut Kepel, akan mempercepat pertumbuhan ekonomi dan pengembangan wilayah.

Membuka Peluang Usaha Baru

Pemerintah Kabupaten Minahasa menyambut positif rencana Pemprov Sulut membangun jalan tol. Bupati Minahasa Royke Roring melalui Kabag Humas Pemkab Minahasa Moudy Pangerapan mengatakan, pihaknya baru menerima informasi tersebut dan rencananya akan langsung ditindaklanjuti.

"Tentunya Pemkab Minahasa mendukung rencana tersebut dan akan membantu merealisasikannya dengan langkah awal memberikan sosialisasi kepada warga terutama di bagian yang akan dibangun jalan tol," katanya.

Bupati berharap pembangunan jalan tol ini bisa mengembangkan daerahnya terutama dari segi ekonomi dan industri.

"Dan juga tentu diharapkan dari pembangunan tol yang diperpanjang ke Minahasa bisa membuka peluang usaha baru bagi warga Minahasa maupun investor karena telah mempermudah akses ke Minahasa," lanjut Pangerapan.

Bupati Minsel Christiany Paruntu mengaku belum tahu soal rencana itu. "Saya baru dengar dari kamu (wartawan)," kata dia, Selasa (22/1/2019). Menurut dia, pembangunan tol yang sampai ke Minsel merupakan hal yang sangat bagus. Dengan begitu waktu tempuh akan makin singkat.

Begitu juga dengan perekonomian akan lebih menggeliat. Dia mengapresiasi langkah yang diambil Gubernur Olly Dondokambey.

Seperti diketahui jarak tempuh dari Kota Manado ke Amurang sekitar 1,5 jam. Dengan adanya tol maka waktu dan jarak akan semakin singkat dan tentunya memudahkan setiap pengendara.

Taufik Tumbelaka
Taufik Tumbelaka (Istimewa)

Tumbelaka: Perlu Jalan Alternatif

Pemprov Sulut berencana akan membangun tol yang melewati Minahasa, Tomohon dan Minahasa Selatan.
Pengamat pembangunan Sulut, Taufik Tumbelaka mengatakan, rencana ini merupakan langkah politik pembangunan. Kebijakan seperti ini tentu harus melewati kajian mendalam. "Sebab membangun tol butuh dana yang tidak sedikit," ujarnya, Selasa (22/1/2019).

Dalam mengkaji, apakah tol di kawasan ini benar telah dibutuhkan. Tol Manado-Bitung saja dalam prediksi 5 sampai 10 tahun mendatang masuh akan sepi.

"Hitung jumlah kendaraan yang butuh. Menurut saya akan lebih baik jika dilakukan pelebaran jalan atau menambah jalan alternatif," ujarnya.

Tumbelaka menyentil soal pemerataan pembangunan. Jangan melulu membangun di tanah Minahasa, sebab ada daerah Bolaang Mongondow dan Nusa Utara. Sehingga tak terjadi kesenjangan pembangunan.

"Harus ada pemerataan pembangunan. Jangan ada faktor kecemburuan karena ada pihak yang termarjinalkan atau terlupakan. Seperti zaman orde baru yang terkonsentrasi di Jawa," ujarnya.

Tumbelaka menekankan dalam menerapkan strategi pembangunan, dalam hal ini keputusan besar, harus memperhatikan unsur kehati-hatian.

"Jangan sampai terjadi ketimpangan laju pembangunan karena ini dalam rangka politik pembangunan pemerataan," ujarnya.

Robert Winerungan
Robert Winerungan (Tribun manado / Alpen Martinus)

Dampak Ekonominya Besar

Robert Winerungan, pengamat ekonomi dari Unima berpendapat, dari segi ekonomi, pembangunan jalan tol menguntungkan. Pembangunan jalan tol adalah investasi jangka panjang.

Arus barang dan jasa akan lebih cepat dan mudah karena akses transportasi telah terbuka lebar. Dampak ekonominya pasti besar.

Saat ini, kondisi lalu lintas di Jalan Trans Sulawesi atau Manado-Amurang memang belum terlalu padat. Sejauh pengamatan, jalan yang ada sekarang memang masih aman saja.

Namun saya setuju dengan pembangunan (tol) ini. Satu dua tahun ini, memang kelihatannya belum perlu. Namun setelah itu, pasti tol ini akan perlu. Sebab kendaraan tak akan begitu-begitu saja kan.

Memang sebaiknya, pembangunan dilakukan sebelum mendesak. Sedia payung sebelum hujan. Sehingga ketika arus lalu lintas makin padat, kita tak kerepotan lagi terdesak pembangunan.

Permudah Akses

Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey berencana menambah jalan tol dari Airmadidi hingga Minahasa Selatan. Pembangunan pada tahun 2020 mendatang.

Herlini Lingkan Rompas, warga Tondano mengaku, senang jika bisa mengakses jalan tol untuk berpergian keluar daerah di sekitar Sulut.

"Menurut saya bagus sih kalau ada rencana untuk bangun jalan tol di Tondano. Semua akses bisa dipermudah sekaligus dapat mengantisipasi terjadinya macet di masa mendatang," ujarnya.

Herlini menambahkan, saat tol sudah selesai, ia tidak perlu lagi merasa takut mengakses jalan keluar kota Tondano yang berliku-liku dan rawan longsor.

"Kalau jalan tol ke Manado atau Bitung malah bagus sekali, supaya kami tidak harus melewati jalan sempit dan bertikungan tajam seperti Tinoor," lanjutnya. (ryo/eas/dru/fin/eas)