Mendagri Pastikan Pembagian KTP Elektronik Sudah 97%
Pembagian Kartu Tanda Penduduk (KTP) Elektronik sudah mencapai tahap 97 persen di seluruh Indonesia
TRIBUNMANADO.CO.ID,MANADO - Pembagian Kartu Tanda Penduduk (KTP) Elektronik sudah mencapai tahap 97 persen di seluruh Indonesia.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Menteri Dalam Negeri (Kemendagri) Tjahjo Kumolo saat menghadiri acara Musrenbang RPJMD Provinsi Sumatera Utara tahun 2019, di Hotel Tiara, Jalan Cut Mutia, Kota Medan, Selasa (22/1/2019).
"Sudah 97 persen lebih ya, jadi kita aman di sini," jelas Kumolo
Baca: Bawaslu Gandeng Sat Pol PP Tertibkan Baliho Caleg
Baca: Australia Minta Batalkan Pembebasan Abu Bakar Baasyir Dengan Menghargai Korban Bom Bali
Dirinya juga meminta kepada masyarakat untuk proaktif dalam menyikapi permasalahan administrasi kependudukan ini.
Ia juga menyampaikan, bahwa sisa yang belum merekam KTP harus segera terlaksana.
"Tinggal sisanya tolonglah masyarakat proaktif. Kita minta segera selesai," katanya.
Lalu, Tjahjo Kumolo juga mengatakan, bahwa saat ini untuk masih ada beberapa daerah yang masih dalam proses perekaman atau penjemputan data KTP elektronik-nya.
Baca: Bekukan 3 Ormas Bali, Kapolda Golose Menangis Memikirkan Masyarakat
Baca: Adriana Dondokambey: Potensi Alam Sulut Mampu Wujudkan Kemandirian Ekonomi
Salah satu daerah, kata Tjahjo, adalah Papua karena letak geografis dan lokasinya yang jauh dan susah diakses.
"Papua karena kondisi wilayah dan geografisnya paham lah ya," ucapnya.
Menurutnya, saat ini hanya ada beberapa kota besar yang masyarakat perkotaannya belum dijemput data perekamannya. Ia juga meminta untuk segera menyelesaikan permasalahan KTP ini.
"Tapi di kota-kota besar lah. jangan sampai belum selesai direkam atau didata," ucapnya.
Tjahjo Kumolo juga menyampaikan penjemputan data pada tiap-tiap Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) dan Rumah Tahanan (Rutan) seluruh Indonesia sudah mulai beres dilakukan.
"Semua lapas saat ini sudah beres semua sekarang,"ujarnya.
Kemudian, pemerintah pusat memberikan atensi kepada masyarakat yang berada di pinggiran kota untuk dilakukanya penjemputan data atau perekaman lebih cepat.
"Masyarakat di pinggiran sudah teratasi. Tinggal masyarakat perkotaan yang masih belum," ucapnya.