Kronologi Tewasnya Suporter Setelah Nonton PSS Sleman vs Persis Solo Terungkap karena CCTV
Kronologi Tewasnya Suporter Setelah Nonton PSS Sleman vs Persis Solo Terungkap karena CCTV.
Namun akhirnya ambruk tak sadarkan diri.
Setelah di periksa di RSI PDHI Kalasan, korban dirujuk ke RS Sardjito.
Sayangnya nyawa korban tak tertolong dan meninggal Sabtu malam (19/1/2019).
Akibat serangan itu, korban mendapat luka di bagian dalam tubuhnya, yakni robeknya organ hati.
Wadah Suporter DIY Mengutuk
Sejumlah wadah suporter klub sepakbola di Yogyakarta mengutuk tindak kekerasan yang menewaskan Muhammad Asadulloh, seusai menyaksikan Celebration Game, antara PSS Sleman kontra Persis Solo, di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Sabtu (19/1/2019) malam lalu.
Pentolan Brigata Curva Sud (BCS), salah satu wadah suporter PSS Sleman, Jaguar Tominangi, mengatakan bahwa korban merupakan pendukung Super Elang Jawa. Berdasar informasi, imbuhnya, korban meninggal dalam perjalanan pulang menuju Klaten.
"Kabarnya dilempar batu oleh sekelompok pengendara yang berlawanan arah, saat kepulangan di sekitaran Jalan Solo. Tentu, kami turut berduka cita dan sangat menyesalkan. Jangan sampai kejadian seperti ini terulang kembali," katanya, Senin (21/1).
Presiden Brajamusti, wadah suporter PSIM Yogyakarta, Berhanudin menuturkan, semua pecinta sepakbola, di wilayah DIY pada khususnya, tidak ada yang menginginkan hal tersebut terjadi. Ia pun berharap, kejadian ini menjadi yang terakhir dan tak terulang lagi.
"Sedih, sangat prihatin atas kejadian ini. Brajamusti mengucapkan bela sungkawa sedalam-dalamnya, semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan. Kekerasan terhadap suporter tidak boleh terulang kembali," tandasnya.

Pria yang akrab disapa Thole itu mengatakan, antar wadah suporter DIY bisa menjalin komunikasi intensif, untuk menciptakan iklim sepakbola yang benar-benar kondusif dan aman bagi semua kalangan. Hal tersebut, juga demi kemajuan pesepakbolaan DIY.
"Selain itu, kami juga berharap banyak pada pihak berwajib, untuk menyelesaikan kasus kekerasan terhadap suporter klub sepakbola, sesuai dengan kaidah hukum yang berlaku," tambahnya.
Ia mengakui, dunia sepakbola ini menjadi semakin tidak menarik, apabila masih harus menemui kejadian-kejadian serupa.
"Semoga kejadian ini juga mengingatkan kita untuk mengedepankan akal sehat, berpikir sebelum bertindak, dan mematuhi aturan, sehingga tidak ada lagi perselisihan antar supporter di Indonesia," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Pemeriksaan CCTV Ungkap Kronologi Tewasnya Suporter Seusai Nonton PSS Sleman vs Persis