Novel Kalengkongan Warga Warukapas Minut Meninggal Dunia Sehari Setelah Ditikam Bocah 12 Tahun
Novel Kalengkongan Warga Warukapas Minut Meninggal Dunia Sehari Setelah Ditikam Bocah 12 Tahun.
Penulis: | Editor: Siti Nurjanah
TRIBUNMANADO.CO.ID, AIRMADIDI - Novel Kalengkongan Warga Warukapas Minut Meninggal Dunia Sehari Setelah Ditikam Bocah 12 Tahun.
Penikaman yang berujung kematian menggunakan senjata tajam terjadi di Desa Warukapas, Jaga 7, Kecamatan Dimembe, Kabupaten Minahasa Utara, tepatnya di acara Kepala Jaga 7 (Pala Odon Longdong) , Kamis (17/1/2019).
Menurut keterangan yang dihimpun Tribunmanado.co.id dari Polsek Dimembe korban bernama Novel Kalengkongan (32), warga Desa Warukapas, Jaga 7, sedangkan pelaku sendiri masih berusia 12 tahun.

Baca: Ketua RT Belum Terima Surat Keterangan Untuk Menikah Dari Ahok dan Bripda Puput
Baca: BREAKING NEWS: Buaya yang Memakan Deasy Tuwo Tewas, Begini Kata BKSDA Sulut
"Identitas pelaku dengan inisial HM (12), warga Minahasa Utara, sedangkan identitas korban Novel kalengkongan (32), pekerjaan swasta, warga Desa Warukapas, Jaga 7," kata sumber di Polsek Dimembe, Senin (21/1/2019).
Polsek Demembe memberikan keteranga terkait kronologis penikaman yang berujung kematian yang merenggut nyawa Novel Kalengkongan.

Kronologis
Keduanya berada di salah satu acara, saat acara berlangsung tiba-tiba datang tersangka dengan mengendarai sepeda motor dan membuat keributan dengan membunyikan mesin motor dengan cara menggas motor keras-keras di depan acara.
Tak selang lama, datanglah Pala menegur tersangka.
"Kemudian Pala datang menegur. Pala mengatakan jangan ribut karena ada acara," ujar sumber di Polsek Dimembe.
Sumber tersebut mengatakan, jika saat itu tersangka membangkang. Korban yang ada di belakang Pala langsung menegur dengan agak keras dan menampar tersangka sebanyak 1 kali.
Baca: Malam ini Ada Fenomena Supermoon, Waspada Gelombang Laut di Perairan Sulawesi Capai 6 Meter
Baca: Link Live Streaming Bebas Penjara Basuki Tjahja Purnama di Youtube Panggil Saya BTP!
Baca: Sabet Gelar Juara Malaysia Masters 2019, Marcus/Kevin Butuh 36 Menit untuk Taklukkan Tuan Rumah!
"Dengan adanya kejadian tersebut tersangka dendam dan pergi ambil pisau kepada kakaknya yang pada saat itu di seputaran acara. Kemudian tersangka kembali dan mencari korban," tuturnya.
Tersangka melihat korban yang kembali dari buang air kecil. Ia langsung menusuk di bagian perut sebanyak satu kali sehingga korban terjatuh dan tersangka kembali menusuknya di bagian tangan 1 kali.
"Akibat kejadian tersebut korban langsung dilarikan di Rumah Sakit Walanda Maramis untuk mendapatkan pertolongan. Selanjutnya sampai di RS korban diobati dan disuruh pulang oleh pihak rumah sakit (rawat jalan di rumah)," katanya.
Kemudian esok harinya, Jumat (18/1/2018), pukul 08.00, korban dibawa kembali ke RS karena mengalami muntah-muntah.
Dan pada sekitar pukul 21.00 malam korban meninggal dunia. (Tribun Manad/David Manewus)
Jangan lupa subscribe dan like fanpage Tribun Manado di bawah ini:
Pembunuhan Ayah Tiri di Manado
Sebelumnya, Minggu (20/1/2019) warga Manado dihebohkan kasus pembunuhan oleh AM alias Anto (27) terhadap ayah tirinya, Arangias Nelson Tarade, warga Kelurahan Kairagi Satu, Kecamatan Mapanget, Kota Manado.
Korban dibunuh di rumah kos kosan milik Abdul Rauf
Tersangka Anto ditangkap polisi saat bersembunyi di kompleks Pekuburan Mahawu, Kota Manado, Minggu (20/01/2019) siang.
Berikut deretan fakta kasus pembunuhan di Kairagi satu, Manado:
1. Gunakan Gunting
AM alias Anto diduga telah membunuh ayah tirinya, Arangias Nelson Tarade, dengan menggunakan gunting.
Setelah melakukan pembunuhan, tersangka Anti membuang barang bukti gunting tersebut.
Diketahui korban mengalami luka tusuk di beberapa titik, dan yang paling parah luka sedalam 16 cm di dada sebelah kanan.
Hingga Minggu Siang, polisi masih mencari barang bukti gunting.
"Pelaku membuang barang bukti dan kami sedang mencari barang bukti di sekitar lokasi kejadian," jelas Kapolsek Mapanget AKP Muhlis Suhani SE pada Minggu (20/1/2019)
2. Lari ke Bitung
Tersangka Anto melarikan diri ke Bitung setelah melakukan pembunuhan terhadap ayah tirinya.
"Pelaku awalnya melarikan diri ke Kota Bitung, namun ia kembali ke Manado dan bersembunyi di Pekuburan Mahawu. Dari situ saya dan anggota saya langsung menangkapnya," ujar Kapolsek Mapanget AKP Muhlis Suhani SE
Kapolsek Mapanget AKP Muhlis Suhani SE belum menyatakan pihaknya masih mendalami kasus pembunuhan ini.
"Untuk kronologis dan motifnya masih dalam penyelidikan. Saat ini korban di rumah sakit Bhayangkara untuk di otopsi," jelasnya.
3. Kesal Pada Korban
Kapolsek Mapanget AKP Muhlis Suhani, mengungkap penyebab pembunuhan oleh AM alias Antonius (27) terhadap Ayah tirinya Arangias Nelson
Pembunuhan tersebut ternyata gara-gara hal sepele. Tersangka kesal, sang ayah sering menyuruhnya.
AKP Muhlis Suhani mengatakam tersangka kesal karena ayah tiri sering menyuruhnya.
"Untuk sementara pelaku mengaku kalau dirinya menikam korban karena korban selalu menyuru pelaku dan hal itu membuat pelaku kesal dan marah kepada korban," jelas Kapolsek.
"Namun kami masih terus menyelidiki kronologis sebenarnya, dan untuk itu pihak kami masih menunggu hasil autopsi," beber Suhani.
4. Ditangkap di Pekuburan
Kapolsek Mapanget AKP Muhlis Suhani menambahkan, setelah menikam korban dengan menggunakan gunting, tersangka langsung melarikan diri ke Bitung. Namun, tidak lama kemudian tersangka kembali ke Manado.
"Pelaku awalnya melarikan diri ke Kota Bitung, namun ia kembali ke Manado dan bersembunyi di Pekuburan Mahawu. Dari situ saya dan anggota saya langsung menangkapnya," tambahnya
5. Korban Dimakamkan di Talaud
Tangis kedua anak korban pecah di depan Kamar Jenazah RS Bhayangkara, Manado, Sulawesi Utara, Minggu (20/01/2019), sekitar pukul 16.45 Wita.
Di depan kamar jenazah berkumpul kurang lebih 30-an orang yang berasal dari kerabat dan keluarga korban, yang sejak tadi menunggu selesai autopsi dari pihak rumah sakit.
Setelah melakukan autopsi terhadap korban, pihak Rumah Sakit bersama Polres Mapanget yang dipimpin langsung Kapolsek Mapanget AKP Muhlis Suhani, menyerahkan jenazah korban kepada pihak keluarga
Sehabis keluarga mendoakan, korban langsung dibawa ke dalam kendaraan ambulans, dan diantar langsung ke Kota Bitung, kepada keluarga korban yang tinggal di sana.
Diketahui, jenazah korban akan diberangkatkan ke Talaud, tepatnya di Melonguane pada besok menggunakan kapal, pada sore hari.
"Semua keluarga korban berada di Talaud, kami yang ada di sini, tapi dia tidak tinggal dengan kami, dia tinggal indekos di sini (Manado) karena anak-anaknya sekolah di sini," terang Yurin Tarende, sepupu korban.
Yurin yang merupakan ASN di RS Bhayangkara ini juga mengatakan, tidak tahu kalau mereka ada masalah selama ini sampai kejadian tadi.
Ia pun menyerahkan semuanya ke pihak kepolisian untuk mengungkap kasus ini.
"Harapan kami polisi dapat mengungkap kasus ini dan tersangka dapat diproses setimpal dengan perbuatannya," harap dia. (Juf/Dedi)
TONTON VIDEO: