Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Jelang Mundur dari PSSI: Edy Kumpulkan Exco Sabtu Malam

Edy Rahmayadi menyatakan mundur dari jabatannya sebagai ketua umum PSSI. Keputusan ini dia ambil

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
antara
Mantan Ketum PSSI Edy Rahmayadi menyampaikan keterangan kepada pers di Bali, Minggu (20/1/2019). 

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Edy Rahmayadi menyatakan mundur dari jabatannya sebagai ketua umum PSSI. Keputusan ini dia ambil setelah bertemu dengan para Executive Commitee (Exco) PSSI, Sabtu (19/1) malam.

"Saya tes tadi malam. 'Tolong kumpulkan Exco, saya ingin ngomong.' Hanya 15 Exco yang datang. 'Ada orang yang tidak datang ?' Kata Pak Joko ada. Orang-orang yang datang itu memberikan saran dan saya terima sarannya," tutur Edy soal permintaannya kepada Wakil Ketua Umum PSSI Joko Driyono, Minggu (20/1).

Edy Rahmayadi menyampaikan pengunduran dirinya saat memberikan pidato sambutan Kongres PSSI 2019 di Sofitel Bali Nusa Dua Beach Resort, Minggu. Edy menyatakan mundur per Minggu (20/1). Edy meminta kepada penerusnya untuk tidak mengkhianati PSSI.

"Jangan karena satu hal lain terus kita bercokol merusak rumah besar ini. Saya mundur bukan karena saya tidak bertanggung jawab, tetapi karena saya bertanggung jawab," kata Edy.

Edy Rahmayadi terpilih sebagai Ketua Umum PSSI melalui Kongres Luar Biasa PSSI pada 10 November 2016. Edy mundur setahun sebelum masa kepemimpinannya berakhir.

Tongkat kepemimpinan PSSI kini diestafetkan kepada Joko Driyono yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Ketua Umum PSSI. Setelah berpidato, Edy Rahmayadi memberikan bendera PSSI kepada Joko Driyono sebagai simbol penyerahan tugas.

Edy Rahmayadi langsung meninggalkan ruangan konferensi setelah menyampaikan pengunduran dirinya. Pria yang juga gubernur Sumatera Utara itu menyalami para tamu undangan lalu keluar ruangan.

Apa yang Edy Rahmayadi lakukan di Bali mendapat acungan jempol dari Akmal Marhali, pengamat sepak bola nasional. Akmal menilai Edy memberikan contoh yang baik kepada kepengurusan olahraga di Indonesia.

"Ini patut diapresiasi dan dijadikan contoh ke depan, baik untuk olahraga Indonesia maupun untuk internal PSSI. Tidak ada lagi rangkap jabatan," kata Akmal kepada Tribunnews.com, Minggu (20/1).

Mosi Tidak Percaya

Beberapa jam setelah pengunduran diri Edy Rahmayadi dari posisi Ketua Umum PSSI, beredar foto yang menunjukkan surat pemberhentian Edy oleh Exco PSSI. Akun Twitter @MafiaWasit mengunggah foto yang menunjukkan surat pemberhentian Edy Rahmayadi sebagai ketua umum PSSI.

Surat yang ditujukan kepada komite eksekutif (Exco) PSSI itu berisi ungkapan kekecewaan terhadap kepemimpinan Edy Rahmayadi. Surat yang diklaim berasal dari delegasi dan oemilik hak suara dalam kongres PSSI itu mendesak exco untuk memberhentikan Edy Rahmayadi. Dalam surat tersebut, Edy Rahmayadi disebut diberhentikan dari jabatan ketua umum karena mosi tidak percaya dari voter PSSI.

Akan tetapi, kalimat tersebut bertentangan dengan pernyataan Edy Rahmayadi yang mengungkapkan bahwa dirinya mundur tanpa paksaan. “Tidak ada paksaan, ini olahraga tidak ada tekan menekan. Ini adalah keputusan yang paling baik untuk bangsa kita. Saya membahas rencana mengundurkan diri semalam dan meminta izin kepada Exco PSSI," ujar Edy.

Generasi Baru di PSSI

Untuk sementara waktu, posisi ketua umum PSSI akan dijabat oleh Joko Driyono yang sebelumnya menjadi wakil ketua umum. Apabila pemilik suara (voter) PSSI menginginkan adanya Kongres Luar Biasa (KLB), maka posisi Joko Driyono sebagai Plt Ketua Umum PSSI bisa digeser. Apabila voter tak menghendaki adanya KLB, Joko Driyono akan memimpin PSSI hingga berakhir periode kepemimpinannya pada 2020.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved