Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Guguran Lava Terlihat ke Arah Kali Batuare dan Sumpihi

Guguran lava masih terus terjadi kearah kali Sumpihi dan Batuare."Asap kawah II putih tebal sekitar 50 meter," jelasnya, Kamis (17/1).

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor:
TRIBUNMANADO/ALPEN MARTINUS
Kondisi Gunung Karangetang terkini, Kamis (17/1) 

Guguran Lava Terlihat ke Arah Kali Batuare dan Sumpihi

TRIBUNMANADO.CO.ID, SITARO -  Guguran lava masih terus terjadi kearah kali Sumpihi dan Batuare.

Yudia Tatipang Kepala pos pantau gunung Karangetang menjelaskan asap kawah bertekanan sedang teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 150-200 meter di atas puncak kawah.

"Asap kawah II putih tebal sekitar 50 meter," jelasnya, Kamis (17/1).

Ia menjelaskan, bau belerang masih tercium sampai ke Pos PGA. Dijelaskannya, guguran lava terjadi ke arah Kali Batuare sekitar 1000-2000 meter. Ke arah Kali Sumpihi sesekali terjadi sekitar 700-1000 meter.

Baca: BPBD Sitaro Bakal Bentuk Pos Komando Siaga Darurat Erupsi Gunung Karangetang

Baca: Abu Gunung Karangetang Sempat Turun di Siau Barat Utara

"Suara gemuruh sesekali terdengar lemah, bahkan tumbuhan di tubuh Bukit Arengkambing tampak kecoklatan lantaran pengaruh belerang," jelasnya.

Ia menjelaskan, aktivitas kegempaan terjadi 9 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-7.5 mm dengan durasi 30-65 detik, hembusan 12 kali dengan amplitudo 4-28 mm, durasi 20-65 detik. Microtremor terekam dengan amplitudo 0.25-1 mm (dominan 0.5 mm).

Ia menambahkan, masyarakat masih dilarang untuk melakukan pendakian atau beraktivitas di dalam radius 2.5 km dari Kawah 2 (kawah utara) dan Kawah Utama (kawah Selatan) ke arah Utara-Timur-Selatan-Barat dan radius 3 km ke arah Baratlaut.

"Masyarakat yang tinggal di sekitar bantaran sungai-sungai yang berhulu dari puncak Gunung Karangetang agar meningkatkan kesiapsiagaan dari potensi ancaman lahar hujan dan banjir bandang yang dapat mengalir hingga ke pantai.

Selain itu dianjurkan agar menyiapkan masker penutup hidung dan mulut, guna mengantisipasi potensi bahaya gangguan saluran pernapasan jika terjadi hujan abu.

BPBD Sitaro juga nampak selalu sigap membagikan masker kepada masyarakat yang terkena dampak abu Karangetang. 

Abu Tebal Sempat Turun di Siau Barat Utara
Abu tebal yang berasal dari hembusan gunung api Karangetang sempat ganggu masyarakat di Siau Barat Utara, Rabu (16/1).

Daerah yang terkena dampak menurut Bob Wauten Kepala BPBD Sitaro mulai dari Kinali hingga ke Ondong. "Kami antisipasi dengan membagikan masker kepada warga, supaya tidak terjadi gangguan pernapasan," ujar dia.

Ia menjelaskan, angin dari Utara Timur Laut."Secara visual cukup pekat, tapi karena angin cukup kencang jadi cepat terurai," jelas dia.

Warga yang terkena dampak langsung menutup tempat penampungan air milik mereka. "Abu mengganggu jarak pandang kami, karena cukup tebal," ujar Juffry pengendara motor yang melintas di kampung Kinali.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved