Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Mengenang Banjir Bandang Manado 2014, dari Ketinggian Air, Kerugian hingga Korban Jiwa

kota dengan julukan Kota Tinutuan itu diterjang banjir bandang dan longsor hingga menimbulkan kerugian triliunan rupiah dan korban jiwa.

|
Penulis: Indry Panigoro | Editor: Indry Panigoro
KolaseTribunmanado.co.id/ist
Mengenang Banjir Bandang Manado 2014, dari Ketinggian Air, Kerugian hingga Korban Jiwa 

“Air sudah mulai surut dan cuaca mulai membaik. Namun, masyarakat tetap harus waspada dalam empat sampai lima hari ke depan.”

Berdasarkan pemantauan di lapangan, bencana ini menyebabkan aktivitas Manado lumpuh selama beberapa hari. Banjir tidak hanya menggenangi rumah warga, juga sekolah hingga kantor Walikota Manado.

Bahkan, banjir di sembilan kecamatan membuat sejumlah pusat perbelanjaan meliburkan karyawan.

Tak hanya itu, tanah longsor di Desa Tinoor, menyebabkan jalur lintas Manado-Tomohon, terputus.

Akibatnya, sejumlah titik di Manado mengalami kemacetan parah. Pengguna jalan harus mencari jalur alternatif untuk menuju kedua kota itu.

Di wilayah pesisir, sejumlah nelayan turut terkena dampak cuaca buruk. Di daerah Malalayang, misal, tiga rumah nelayan rusak parah akibat terjangan ombak, sekitar 150 jiwa di daerah ini mengungsi ke tempat lebih aman.

Data dari BNPB menyebutkan, data sementara 18 orang tewas, dua hilang, 101 rumah hanyut, dan ribuan warga mengungsi.

“Pencarian korban terus dilakukan. Banjir surut dan masyarakat banyak yang membersihkan rumah,” kata Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB dalam keterangan resmi.

Dalam rapat koordinasi dipimpin Wakil Gubernur Sulu, katanya, diutamakan penanganan pengungsi, koordinasi antarinstansi, aktivasi dan struktur posko. Kepala Pelaksana BPBD Sulut ditunjuk sebagai komandan tanggap darurat dan wakil, kepala Dinas Sosial Sulut.

BNPB, Kementerian Sosial, dan Kementerian Kesehatan mengirimkan bantuan logistik dan peralatan sebanyak 57,2 ton. Pengiriman menggunakan pesawat Hercules C-130 TNI AU pada Jumat (17/1/14) pagi. Bantuan berupa tenda keluarga 6,9 ton, makanan pendamping asi 3,2 ton dan obat-obatan 150 kg.

Pada Sabtu (18/1/14) akan diberangkatkan tiga Hercules TNI AU dan Minggu (20/1/14) dengan satu Hercules TNI AU membawa bantuan kidware 1.200 paket, family kit 4.000 paket, tenda gulung 2.000 lembar, tikar 1.000 lembar, paket kesehatan keluarga 500 paket, lauk pauk 5.000 paket, sandang 1.500 paket, dan lain-lain.

Menurut dia, dalam kondisi itu, sempat beredar isu menyesatkan akan terjadi tsunami di Manado. Masyarakat resah dan mengungsi hingga terjadi kemacetan.

“Baiknya kepolisian menyidik dan menindak oknum ini.”

Kerugian Bencana di Manado Ditaksir Rp 1,8 Triliun

Bencana alam yang terjadi di Sulut diperkirakan mengakibatkan kerugian sebesar Rp 1,8 triliun. Demikian disampaikan Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) SH Sarundajang pekan lalu.

Sumber: Tribun Manado
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved