Debat Pilpres 2019 Edisi Perdana: Jokowi di Atas Angin, Prabowo Subianto Punya Senjata Mematikan
Debat Pilpres 2019 Edisi Perdana: Jokowi di Atas Angin, Prabowo Subianto Punya Senjata Mematikan.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Debat Pilpres 2019 Edisi Perdana: Jokowi di Atas Angin, Prabowo Subianto Punya Senjata Mematikan.
Debat Pilpres 2019 yang berlangsung Kamis (17/1/2019), merupakan debat perdana.
Pada debat perdana ini dipercaya bakal menguntungkan baik capres nomor 01 Joko Widodo alias Jokowi maupun capres nomor 02 Prabowo Subianto.
Baca: Ternyata Kelakuan Vanessa Angel Ini yang Bikin Dirinya Bisa Jadi Tersangka
Baca: 10 Mahasiswi & Janda Jual Diri ke Pengusaha dan Pejabat, Tarifnya Rp 500 Ribu - Rp 600 Ribu
Debat perdana menyangkat tema persoalan hukum, penegakan HAM, pemberantasan korupsi dan terorisme.
Baik pasangan capres-cawapres Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno bakal dijui oleh enam panelis.
Seperti dikutip dari Kompas.com, Senin (14/1/2019), pengamat politik dari The Habibie Center, Bawono Kumoro, mengatakan, capres nomor urut 01 Joko Widodo akan lebih diuntungkan dalam debat pertama Pilpres 2019.
Alasannya, sebagai petahana, Jokowi bisa menonjolkan kinerjanya di bidang hukum selama memimpin dalam 4 tahun terakhir.
Beberapa capaian itu, kata Bawono, misalnya penerbitan Inpres Nomor 7 Tahun 2015 dan Inpres Nomor 10 Tahun 2016 tentang Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi, serta Perpres Nomor 54 Tahun 2018 tentang Strategi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi.

Selain itu, ia menilai, Jokowi telah memangkas regulasi panjang dan berbelit.
"Ini merupakan capaian positif pemerintahan saat ini di bidang hukum. Pemangkasan regulasi-regulasi itu mendorong kenaikan ranking Indoneia di Ease of Doing Business dari peringkat 120-an menjadi peringkat 72," kata Bawono kepada Kompas.com, Senin (14/1/2019).
Ketiga, Bawono menilai, Jokowi telah melakukan bersih-bersih oknum nakal di aparatur pemerintahan melalui tim Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli).
"Dan yang paling penting, Presiden Jokowi tidak pernah melakukan intervensi hukum terhadap suatu kasus," kata dia.

Baca: 10 Mahasiswi & Janda Jual Diri ke Pengusaha dan Pejabat, Tarifnya Rp 500 Ribu - Rp 600 Ribu
Baca: Air Meluap di Taas Setinggi Lutut Orang Dewasa, Solihin Terkenang Bencana 5 Tahun Lalu
Sementara itu, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno baru akan memaparkan rencana yang akan dilakukan jika terpilih pada Pilpres 2019.
"Karena apa pun hal dijual tersebut masih bersifat rencana termasuk di bidang hukum. Yang paling mungkin dilakukan adalah melakukan kritik terhadap kebijakan petahana selama ini," kata dia.
Menurut dia, kritik yang paling mungkin dilancarkan oleh pasangan nomor urut 02 terhadap Jokowi-Ma'ruf adalah mengenai kasus penyerangan terhadap penyidik KPK Novel Baswedan.
Meski sudah terjadi sejak April 2017 lalu, namun pelaku sampai saat ini belum ditemukan.
Sementara itu, Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wahyu Setiawan mengatakan, akan dilakukan evaluasi setelah berlangsungnya debat perdana pada 17 Januari 2019.
Oleh karena itu, konsep debat kedua dan selanjutnya bisa saja berbeda dengan debat perdana. Hal itu tergantung hasil evaluasi pasca-debat.
"Bisa saja nanti konsep debat kedua berbeda dengan konsep debat pertama. Konsep debat ketiga berbeda dengan konsep debat kedua," kata Wahyu, di Kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (14/1/2019).

Baca: Ternyata Kelakuan Vanessa Angel Ini yang Bikin Dirinya Bisa Jadi Tersangka
Baca: Cristiano Ronaldo Bisa Bawa Juventus Juara dengan Mata Tertutup
Wahyu menjelaskan, evaluasi debat akan melibatkan banyak pihak. Selain KPU, akan diikutsertakan pula peserta pemilu, masyarakat, akademisi, hingga pemerhati.
Melalui evaluasi pasca-debat pertama, diharapkan debat selanjutnya akan semakin sempurna.
"Sehingga debat kedua nanti bersifat penyempurnaan apabila hasil evaluasi itu ada hal-hal yang dirasa perlu," ujar dia.
Wahyu menambahkan, persiapan jelang debat perdana pilpres sudah selesai.
KPU masih terus melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak seperti media penyelenggara, tim kampanye Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, hingga pihak keamanan dan hotel tempat diselenggarakannya debat.
Dalam debat perdana, akan diterapkan dua model pertanyaan, yaitu terbuka dan tertutup.
Model terbuka artinya, kisi-kisi pertanyaan sudah lebih dulu diserahkan kepada peserta sebelum penyelenggaraan debat.
Model ini memberi kesempatan bagi peserta debat untuk mendalami pertanyaan dan mempersiapkan jawaban.
Selain model terbuka, ada juga pola pertanyaan tertutup. Pada model ini, masing-masing pasangan calon mengajukan pertanyaan kepada paslon lainnya.
Tema yang diangkat adalah hukum, HAM, terorisme dan korupsi. Peserta debat pertama adalah pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.
Debat perdana ini akan disiarkan oleh empat lembaga penyiaran, yaitu TVRI, RRI, KOMPAS TV, dan RTV. (*)