Kapolri Jenderal Tito Karnavian Ungkap Tujuan Utama KKB Lakukan Aksi Penembakan di Nduga Papua
Kapolri Jenderal Tito Karnavian Ungkap Tujuan Utama KKB Lakukan Aksi Penembakan di Nduga Papua.
Martuani menjelaskan bahwa kompi khusus yang diterjunkan tersebut nantinya bejumlah 100 personil.
Mereka juga akan dilantih khusus di Kabupaten Lanny Jaya, yang dirasa sangat cocok untuk membina prajurit.
“Saat ini kami masih melakukan perekrutan siapa yang bakal ditugaskan dalam kompi ini. Pastinya fisik mereka harus sehat jasmani dan memiliki pemahaman intelijen yang kuat,” katanya.
Baca: Daftar Negara Tercepat dan Terakhir Rayakan Tahun Baru 2019

Lahan tersebut merupakan milik pemda setempat yang dihibahkan untuk dibangun markas Brimob.
“Selama ini kalau ada konflik yang dilakukan KKB, kita harus mengirim pasukan dari Mako Brimob di Kota Jayapura," terang Martuani.
Hal tersebut menjadi suatu kendala lantaran membutuhkan biaya dan waktu yang cukup lama.
"Itu butuh biaya besar dan waktu. Kalau ada personil bermarkas di Wamena, tentunya kita bisa cepat bergerak," teraang Martuani melanjutkan.
Tugas kompi khusus ini nantinya berfokus pada menjaga urusan kewilayahan.
"Tapi keberadaan mereka nantinya untuk back up tugas kewilayahan,” pungkasnya.
Baca: Berikut Daftar Resolusi Bermanfaat yang Bisa Kamu Lakukan untuk Orang Lain di Tahun 2019
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Nduga Papua
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) diketahui memang mempunyai keanggotaan yang cukup kuat dan kerap mengelabuhi aparat dengan lokasi terpencil yang mereka pilih untuk persembunyian.
Diketahui sebelumnya, mereka telah menembak belasan pekerja pembangunan jembatan di Kali Yigi-Kali Aurak Kabupaten Nduga Papua, Minggu (2/12/2018).
Mereka juga diketahui melakukan penyerangan apda Markas TNI di kawasan Nduga Papua.
Dikutip dari Kompas.com, Kodam XVII/Cenderawasih menegaskan jika KKB di Kabupaten Nduga bertanggungjawab atas pembantaian pekerja pembangunan jembatan di Kali Yigi-Kali Aurak, Distrik Yigi Kabupaten Nduga, Papua.
Hal tersebut diungkapkan oleh Wakapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Dax Sianturi.