Fakta Dugaan Pencabulan Mahasiswi oleh Dosen - Mulai dari Pengakuan Korban hingga Dekan Tutup Mulut
Entah kenapa, EP mengungkapkan, sang dosen kembali memegang berkali-kali bahunya. Bahkan, dosen itu menyentuh dagu EP.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Oknum dosen UIN Raden Intan diduga cabuli mahasiswinya.
Sebagai bentuk solidaritas terhadap korban, sejumlah mahasiswa UIN Raden Intan menggelar aksi demonstrasi di depan gedung Dekanat Fakultas Ushuluddin, Jumat (28/12/2018).
Mereka menuntut pertanggungjawaban dari oknum dosen tersebut.
Pengakuan Korban
Korban berinisial EP menceritakan dugaan pencabulan yang ia alami dari seorang dosennya.
Menurutnya, kasus dugaan pencabulan tersebut sebenarnya telah diketahui pihak kampus dan mahasiswa lain.
Peristiwa dugaan pencabulan itu, menurut EP, terjadi pada Jumat (21/12/2018).
Saat itu, ia hendak mengumpulkan tugas kuliah ke ruangan oknum dosen tersebut sekitar pukul 13.20 WIB.
"Dengan sopan, tugas itu langsung diterima oleh dosen tersebut," kata EP menambahkan.
Namun tiba-tiba, lanjut EP, sang dosen memandangi dirinya.
Dosen itu lalu memegang bahu EP.
Tetapi kemudian, dosennya tersebut meminta maaf.
Baca: Ayo Wisata Religi ke Patung Yesus Memberkati di Sitaro
Entah kenapa, EP mengungkapkan, sang dosen kembali memegang berkali-kali bahunya.
Bahkan, dosen itu menyentuh dagu EP.
"Ini apa?" ungkap EP, menirukan ucapan sang dosen yang saat itu menunjuk wajah EP.
"Kebiasaan kamu itu, terlambat kumpul tugas," ujar EP, kembali menirukan ucapan sang dosen.
Belum cukup sampai di situ, EP menuturkan, pipinya kemudian disentuh oleh oknum dosen tersebut.
Karena merasa tidak nyaman, EP berniat keluar dari ruangan.
Tetapi, dosen itu malah mendatangi EP yang berada di pojok ruangan.
Seketika, EP menjelaskan, dosen tersebut malah melecehkannya dengan meraba bagian tertentu tubuhnya.
Dekan Tutup Mulut
Saat hendak dimintai konfirmasi terkait masalah oknum dosen UIN Raden Intan diduga cabuli mahasiswinya tersebut, Dekan Fakultas Ushuluddin UIN Raden Intan, Arsyad Sobby Kusuma enggan memberi keterangan.
"Saya belum bisa (memberikan komentar) karena satu pintu ini semuanya," kata Arsyad Sobby Kusuma.
"Nanti kita tunggulah untuk yang terbaik," kata Arsyad menambahkan.
Saat ini, kata dia, pihaknya akan membahas masalah tersebut bersama rektor.
"Kami mau ke dalam dulu. Kasih dulu waktu," ucap dia.
Sementara, oknum dosen yang disebut korban enggan berbicara saat dimintai komentarnya.
Pria tersebut tak mengeluarkan sepatah kata pun ketika ditanya.
Ia malah langsung masuk ke ruangan dekan.
Baca: Kronologi Ifan Seventeen Luapkan Kekesalannya pada BMKG: buat Apa Ada BMKG
Korban Diduga Lebih dari Satu
Kakak EP, F mengaku sangat menyayangkan adanya kasus oknum dosen UIN Raden Intan diduga cabuli mahasiswinya tersebut.
Baca: Melapor Diperkosa Atasannya, Staf Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan ini Justru di PHK
Menurutnya, kasus tersebut harus mendapatkan perhatian dari pihak kampus.
"Dosen ini kami minta tidak lagi mengajar di UIN karena sudah mencoreng nama kampus," katanya.
"Tuntutan lainnya, dosen ini harus meminta maaf kepada korban-korban," lanjutnya.
Menurut F, mahasiswi yang menjadi korban dugaan pencabulan oknum dosen tersebut, bukan hanya adiknya.
Kakak EP mengaku, ia secepatnya akan melaporkan kasus tersebut ke pihak kepolisian.
Laporan ke polisi, lanjut F, akan dilakukan setelah korban selesai mengikuti ujian akhir semester (UAS). (*)