Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Karya Wisata Komunitas Sahabat Pelangi, Berbagi Ilmu dan Sukacita Bersama Anak-anak dari TPA Sumompo

Komunitas Sahabat Pelangi melakukan kegiatan Karya Wisata bagi anak-anak TPA Sumompo, Kamis (20/12/2018) di dua tempat berbeda.

Penulis: Nielton Durado | Editor: Fernando_Lumowa
Tribun Manado/Nielton Durado
Komunitas Sahabat Pelangi memberi kesempatan anak-anak dari TPA Sumompo belajar dan bermain di Museum Budaya Sulut, Kamis (20/12/2018). 

Karya Wisata Komunitas Sahabat Pelangi, Berbagi Ilmu dan Keceriaan Bersama Anak-anak dari TPA Sumompo

Laporan Wartawan Tribun Manado Nielton Durado

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - "Disiplin ilmu hanyalah modal pertama, ijazah cuma selembar kertas di atas meja jika ilmunya tidak dibagikan".

Ungkapan  milik Najwa Sihab, salah satu presenter TV nasional ini mungkin menjadi motivasi bagi para mahasiswa yang tergabung dalam Komunitas Sahabat Pelangi untuk terus membagikan ilmunya dengan anak-anak di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sumompo.

Komunitas Sahabat Pelangi melakukan kegiatan Karya Wisata bagi anak-anak TPA Sumompo, Kamis (20/12/2018) di dua tempat berbeda.

Yang pertama mereka mengajak anak-anak di TPA Sumompo untuk belajar kebudayaan di Museum Kebudayaan Sulut.

Sedangkan yang kedua anak-anak akan mengunjungi kebun Binatang di Kekewang Minahasa Utara.

Menurut Claus Ewitch Masala koordinator kegiatan mengatakan bahwa Karya Wisata ini bertujuan mendalami nilai-nilai budaya bagi anak-anak.

"Jadi kami tidak hanya ingin membagikan ilmu di TPA Sumompo saja, tapi mengajak mereka untuk belajar budaya sambil bermain pula," ujarnya.

Dirinya mengaku bahwa bersama teman-temannya sudah mempersiapkan kegiatan ini sejak bulan September 2018.

"Tapi karena masing-masing sibuk dengan kuliah, makanya baru terlaksana sekarang," aku dia.

Ketika berada di Museum Sulut, 12 anak TPA Sumompo ini nampak belajar tentang alat musik kolintang dan cara memainkannya.

"Selain itu mereka juga bertanya-tanya tentang beberapa alat perang peninggalan Sulut serta cara menenun kain," ujarnya.

Calvin Kaparang, Ketua Komunitas Sahabat Pelangi menambahkan pihaknya harus melakukan door to door untuk mencari dana pada kegiatan ini.

"Sebagian pakai uang pribadi. Tapi kami bersyukur karena ada juga bantuan dari beberapa perusahaan," ucapnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved