Aktivitas Gunung Karangetang Meningkat Perlahan
Aktivitas Gunung Api Karangetang di Kabupaten Kepulauan Sitaro terus menunjukkan peningkatan, meski tak terlalu signifikan.
Penulis: Alpen_Martinus | Editor: Indry Panigoro
Laporan Wartawan Tribun Manado Alpen Martinus
TRIBUNMANADO.CO.ID, SIAU - Aktivitas Gunung Api Karangetang di Kabupaten Kepulauan Sitaro terus menunjukkan peningkatan, meski tak terlalu signifikan.
"Statusnya masih waspada level II," jelas Yudia Tatipang Kepala pos pantau gunung Karangetang, Kamis (20/12/2018).
Berdasarkan pengamatan pos pantau gunung Karangetang Rabu (19/12/2018) sejak pukul 00.00-24.00 WITA secara visual gunung nampak jelas, kabut 0-I, kabut 0-II, hingga kabut 0-III.
Asap kawah bertekanan sedang hingga kuat teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 300 meter di atas puncak kawah.
Baca: Resmi! Habib Bahar bin Smith Jadi Tersangka, Ini Deretan Fotonya saat Ditahan di Polda Jabar
Asap kawah 2 putih tipis hingga tebal, tekanan gas lemah sedang tinggi lk 50 - 250 meter. Suara gemuruh lemah hingga agak kuat sering terdengar di sertai hembusan asap putih kelabu tebal dgn tekanan gas agak kuat lk 300 - 500 meter.
Semburan pijar lk 50 m.
Baca: Hanya Bayar Rp 99.000 Bisa Bawa Pulang Barang dari Kredit Plus
Guguran lava pijar dari puncak kawah ke kali sumpihi lk 700 - 1000 meter, sedangkan guguran ke kali batuare meningkat sejak pukul 16.00 dengan jarak luncur lk 1000 - 2000 meter.
Material guguran menggusur di sepanjang aliran sungai batuare dan menimbulkan asap putih kecoklatan tebal.
Aktivitas kegempaan, guguran berjumlah 106 dengan amplitudo 3-15 mm dengan durasi 30-150 detik.
Hembusan terjadi 38 kali dengan amplitudo 10-47 mm dengan durasi 25-100 detik.
Tremor harmonik terjadi 36 kali dengan amplitudo 7-35 mm, dengan durasi 70-300 detik.
Vulkanik dangkal terjadi sekali, dengan aplitudo 3 mm berdurasi 2 detik. Vulkanik dalam juga terjadi sekali dengan aplitudo 20 mm, S-P 0,5 detik dengan durasi 11 detik.

Tektonik jauh terjadi satu kali dengan amplitudo 35 mm, S-P 44 detik dengan durasi 140 detik.
"Gempa tremor harmonik meningkat, gempa guguran meningkat," jelas Yudia.