SMKN 6 Manado Ludes Terbakar: Begini Langkah Gubernur Olly dan Kadis Pendidikan
‘Si jago merah’ kembali beraksi di Kota Manado, Kamis (13/12/2018). BANGUNAN SMK Negeri 6 Manado
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - ‘Si jago merah’ kembali beraksi di Kota Manado, Kamis (13/12/2018).
BANGUNAN SMK Negeri 6 Manado ludes dilalap api.
Gedung di Jalan Gunung Kerinci, Kelurahan Bumi Nyiur, Wanea, ini terbakar, Kamis pukul 04.45 Wita. Kabar kebakaran sekolah ini sudah sampai ke telinga Gubernur Sulut, Olly Dondokambey.
Gubernur Olly berjanji segera mengatasi masalah itu. "Sudah, langsung kita bikin," ujarnya singkat. Adapun, sebanyak 13 ruang eks SMA Negeri (SMAN) 5 ini, dua di antaranya merupakan ruang belajar mengajar, ludes dilalap api.
Belasan ruang itu antara lain, 2 ruang 10 TKJ, ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang administrasi, ruang tata usaha, ruang tamu, klinik, wakil kepala sekolah bidang kesiswaan, ruang wakil kepala sekolah, ruang koperasi, dan lab farmasi.
Menurut Kepala SMKN 6 Vicky Jr Umboh, api dipicu oleh korsleting di ruang guru. "Sumber api dari ruang guru. Biasanya di situ ada stop kontak kipas angin. Mungkin tak dicabut kabelnya," ujar dia.
Kepala Dinas Pendidikan Sulut, dr Grace Punuh menyesalkan, di usia jabatannya yang baru 9 bulan, sudah mendapati dua kali peristiwa gedung SMK terbakar. Sebelumnya, SMKN 1 Bitung diamuk api pada 17 Agustus 2018.
"Sudah dua kali tahun ini SMK terbakar,ini jadi warning bagi sekolah-sekolah yang lain," kata dia kepada tribunmanado. co.id di Kantor Gubernur Sulut, Kamis kemarin.
Ia sedang mengkaji, apa perlu sekolah diasuransikan. Di SMK itu, selai gedung, ada alat-alat teknis untuk praktik.
Asuransi itu perlu, tapi bukan prioritas saat ini. Setelah kasus kebakaran, Grace akan memanggil Kepala SMKN 6. "Kita akan pikirkan anak-anak ini akan dikemanakan, jangan sampai masalah ini kegiatan belajar mengajar tidak terhenti, kita cari solusi," ujar dia.
Misalnya, memindahkan siswa ke sekolah terdekat, apalagi SMKN 6 merupakan sekolah besar. Prioritas berikutnya bagaimana kemudian sekolah ini dibangun kembali, satu solusi dibeber Grace soal dana tanggap darurat Kementerian Pendidikan. "Secepatnya kita laporkan ke kementerian," ujarnya.
Ia akan meminta sekolah harus ada langkah pencegahan kebakaran, agar kasus seperti ini tak lagi terjadi.
Seorang ibu rumah tangga, Henny Andaria (52) sempat panik saat melihat api berkobar membakar SMKN 6.
Pasalnya, rumah kediaman warga Lingkungan II Kelurahan Bumi Nyiur, Wanea, Manado, ini tepat di depan sekolah. "Saya bangun pukul 04.10," ujar dia saat ditemui di kediamannya.
Setelah bangun, lanjut dia, bersama sang suami berdoa atau ia sebut saat teduh. Setelah berdoa, subuh itu ia mendengar seperti bunyi petasan kecil beberapa kali.
Ia pun mengabaikannya. Tiba-tiba ia mendengar suara seperti pencuri mencoba membobol kaca jendela. "Saya mengira ada orang yang ingin masuk ke rumah saya melalui jendela," kata dia.
Saat hendak mengecek, tiba-tiba terdengar kaca besar jatuh lalu pecah. Ia pun yakin bunyi kaca itu bukan dari rumahnya.
Ia lalu menyuruh suaminya untuk melihat kondisi di luar. Mereka pun terkejut, kondisi di depan rumah saat subuh itu menjadi terang. "Tapi terangnya merah," tutur Henny.
Saat itu ia melihat api berkobar membakar ruang guru. "Kami tak bisa berbuat banyak karena dari jalan depan rumah saja terasa sangat panas," terang dia. Henny juga panik lantaran angin membawa percikan api mengarah ke rumahnya.
Ia pun berserah kepada Tuhan. "Hanya bisa berserah kepada Tuhan, lalu angin berubah ke kiri," ujar dia.
Siswa dan orangtua tampak tenang meski pihak sekolah menunda penyerahan rapor dalam pertemuan di Aula SMKN 6, Kamis pukul 10.00.
Dari amatan tribunmanado.co.id, para orangtua dan siswa tetap tenang sembari mendengarkan penyampaian Kepsek Vicky Jr Umboh.

"Meski terjadi kebakaran tapi kami semester ini tak ada lagi proses belajar mengajar. Tapi sebenarnya masih ada simulasi (ujian akhir) mulai Senin (17/12/2018) sampai Jumat (21/12/2018)," ujar Christin Lumansik (17), siswa kelas 12 saat mengikuti penyampaian. Ia duduk di sebelah teman kelasnya, Nadia Pelealu (17).
Umboh mengatakan, soal simulasi kemungkinan besar bakal ditunda. "Semua laptop terbakar. Semoga mendapat bantuan," ujar kepala sekolah (kepsek) usia pertemuan.
Ia menambahkan, untuk proses belajar mengajar dua kelas 10 yang ruangannya terbakar, pada Januari nanti bakal digelar di aula tempat pertemuan tadi. Banyak dokumen penting yang juga ikut terbakar.
Pasalnya, ijazah di ruang administrasi milik siswa mulai dari tahun 80-an hingga siswa yang belum lama lulus dan belum sempat ambil, ikut terbakar.
Namun, pihaknya sudah membuat laporan ke Dinas Pendidikan maupun ke kementerian. "Total kerugian senilai Rp 2,5 miliar," terang dia. (alp/ryo)