Berita Nasional
Fakta-fakta di Balik Evakuasi Korban di Nduga, Diadang Serbuan KKB hingga Selamatkan 24 Warga
Fakta-fakta di Balik Evakuasi Korban di Nduga, Diadang Serbuan KKB hingga Selamatkan 24 Warga
Fakta-fakta di Balik Evakuasi Korban di Nduga, Diadang Serbuan KKB hingga Selamatkan 24 Warga
TRIBUNMANADO.CO.ID - Aparat gabungan TNI-Polri terus mengendalikan situasi di Distrik Yigi, Nduga, Papua. Satu per satu para korban meninggal hingga selamat berhasil dievakuasi.
Meskipun masih beberapa kali ada serangan dari Kelompok Kriminil Bersenjata ( KKB), namun aparat berhasil meredamnya. Seperti diketahui, Distrik Yigi menjadi zona merah sejak dikuasi gerombolan bersenjata Egianus Kogoya.
Baca: Amerika Serikat Kembali Buka Kedubesnya di Somalia yang Ditutup Lebih dari 27 Tahun
Baca: Hasto Kristiyanto: Yusril Gabung, Perubahan Angin Politik ke Jokowi Menguat
Berikut ini fakta dari situasi terkini Distrik Yigi, Nduga, Papua:
1. Menjadi zona merah sejak KKB Egianus Kogoya bercokol
Kepolisian Indonesia menyebutkan, lokasi penembakan pekerja PT Istaka Karya, di Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua, awalnya merupakan daerah yang aman.
Namun, situasi berubah setelah kelompok separatis Egianus Kogoya bersama pengikutnya merebut distrik tersebut.
Kepala Divisi Humas Polri Brigjen Pol Mohammad Iqbal mengatakan, kelompok separatis Egianus Kogoya bersama pengikutnya pindah ke Distrik Yigi karena terdesak kejaran TNI-Polri dari Distrik Kenyam, Nduga. Sejak itu, Distrik Yigi menjadi zona merah dari sisi keamanan.
"(Kepindahan Egianus dan kelompoknya) karena dikejar pasukan TNI-Polri dari Kenyam, Kabupaten Nduga sehingga lokasi insiden penembakan adalah zona merah," ujar Iqbal, melalui keterangan tertulis, Kamis (6/12/2018).
Baca: 10 Kota Paling Toleran di Indonesia, Manado Posisi Keempat
Baca: Hasil Survei indEX: Jokowi-Maruf Menang di Seluruh Pulau Indonesia, Kecuali Sumatera
2. Evakuasi korban dihadang serangan senjata dari KKB
Proses evakuasi 16 jenazah pegawai PT Istaka Karya yang ditemukan di Puncak Kabo, Kali Yigi-Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua, tak berjalan mulus, Kamis (6/12/2018).
Lokasi pendaratan helikopter mendapat penghadangan dari kelompok pemberontak. Kontak senjata pun tak terhindarkan.
Danrem 172/PWY Kolonel Inf Jonatan Binsar P Sianipar menjelaskan, anggota yang membawa jenazah mendapat hadangan dari kelompok separatis.
“Saat pagi ini kami melakukan evakuasi 16 jenazah ke lokasi pendaratan helikopter mendapat tembakan dari kelompok separatis. Sampai saat ini kontak senjata masih berlangsung," katanya, Kamis (6/12/2018).
3. Cuaca juga menjadi kendala proses evakuasi korban
Selain gangguan serangan dari KKB, proses evakuasi juga terganjal oleh kondisi cuaca di Nduga, Papua.
Proses evakuasi 7 jenazah pekerja bahkan sempat tertahan di Mbua lantaran helikopter tak mampu masuk ke wilayah itu akibat cuaca buruk.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Mustofa Kamal mengungkapkan, Kamis siang, evakuasi terpaksa dihentikan untuk sementara.
“Helikopter dari Wamena tadi siang diberangkatkan untuk mengevakuasi 7 jenazah yang masih berada di Mbua. Namun, evakuasi terpaksa dibatalkan lantaran cuaca buruk. Akibatnya, helikopter kembali dan kini stay di Timika,” katanya ketika dihubungi melalui telepon selulernya, Kamis (6/12/2018) malam.
4. Puluhan warga sipil berhasil dievakuasi aparat
Selain menyerang para pekerja, KKB di Nduga juga mengintimidasi para warga sipil. KKB menghancam akan membunuh para warga sipil tersebut.
Akhirnya para aparat mengevakuasi 24 orang warga sipil yang nyawanya terancam dibunuh oleh KKB, selama 3 hari terakhir.
Sejumlah warga sipil tersebut telah dievakuasi ke Kota Timika, Kabupaten Mimika, untuk menjalani perawatan medis dan psikologi untuk menghilangkan rasa trauma yang mereka alami.
Sementara korban meninggal dunia sampai sejauh ini masih berjumlah 16 orang yang ditemukan di Puncak Kabo.
Daftar nama 24 warga sipil yang berhasil dievakuasi aparat dapat Anda baca di tautan berita di bawah ini.
5. Jumlah pekerja yang selamat berjumlah 7 orang
Berdasarkan keterangan dari Wakedam XVII/Cendrawasih, jumlah karyawan PT Istaka Karya yang berhasil ditemukan selamat sebanyak 7 orang. Sedangkan jumlah para pekerja yang meninggal dunia di Puncak Kabo menjadi 16 orang.
“Jadi kemarin yang ditemukan oleh tim evakuasi ada 16 orang yang dipastikan meninggal dunia. Sedangkan yang selamat bukan 1 orang, tetapi 3 orang,” kata Wakapendam XVII/Cendrawasih, Dax Sianturi, Kamis (6/12/2018).
Dax menjelaskan 3 orang yang terakhir kali ditemukan selamat yakni Johny Arung, Tarki dan Mateus. Kini semua korban selamat masih berada di Distrik Mbua.
“Untuk identitas korban meninggal dunia belum teridentifikasi. Apakah 16 orang itu merupakan karyawan PT Istaka Karya semua, kita belum bisa pastikan,” katanya.
TONTON JUGA:
TAUTAN AWAL: https://regional.kompas.com/read/2018/12/07/17463931/5-fakta-di-balik-evakuasi-korban-di-nduga-dihadang-serbuan-kkb-hingga