Polusi Udara Ternyata Perpendek Usia hingga 5 Tahun, Ini Daerah Indonesia yang Paling Terdampak
Temuan tersebut dirangkum dalam Indeks Kualitas Udara (AQLI) yang dirilis University of Chicago, Amerika Serikat.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Polusi Udara Ternyata Perpendek Usia hingga 5 Tahun, Ini Daerah Indonesia yang Paling Terdampak
Polusi udara yang kebanyakan disebabkan oleh penggunaan bahan bakar fossil memangkas tingkat harapan hidup global sebanyak rata-rata 1,8 tahun per individu.
Temuan tersebut dirangkum dalam Indeks Kualitas Udara (AQLI) yang dirilis University of Chicago, Amerika Serikat.
Kondisi paling parah misalnya ditemukan di India, di mana 1,4 miliar manusia berpeluang kehilangan 11 tahun dari hidupnya akibat polusi udara.
Adapun tingkat harapan hidup di negeri berpenduduk terbanyak kedua di dunia itu sekitar 69 tahun.
Atas dasar itu penyakit akibat polusi debu halus diyakini menjadi ancaman yang lebih besar terhadap kesehatan manusia ketimbang perang atau HIV/AIDS, klaim ilmuwan.
Mereka juga meluncurkan situs interaktif, di mana pengguna bisa melihat usia yang hilang akibat polusi udara di negara masing-masing.
Indonesia misalnya termasuk negara yang mencatat tingkat polusi paling tinggi dan bertengger di urutan 18 dari 220 negara dalam Indeks AQLI.
Menurut temuan ilmuwan, tingkat harapan hidup rata-rata penduduk di sejumlah area berkurang sebanyak lima setengah tahun.
Angka tersebut berasal dari sejumlah kabupaten di Sumatera dan Kalimantan.
Di Sumatera, kawasan utara Riau dan Sumatera Selatan tergolong yang paling parah dengan pengurangan tingkat harapan hidup antara 2 hingga 5 tahun.
Penduduk di kabupaten Ogan Komering Ilir di Sumsel misalnya kehilangan 5,6 tahun akibat polusi udara.
Angka serupa dicatat Kabupaten Pulang Pisau dan Kapuas di Kalimantan Tengah yang tercatat kehilangan 5,2 dan 5 tahun dari harapan usia penduduk.
Adapun tingkat harapan hidup rata-rata penduduk Jakarta berkurang sebanyak 2 tahun.
Untuk studinya ilmuwan menggunakan informasi konsentrasi partikel yang berukuran lebih kecil dari 2,5 mikron (mikrometer).
Partikel halus ini ditengarai paling membahayakan karena bersifat ringan sehingga lebih lama bertahan di udara. Tingkat konsentrasi partikel debu halus di udara biasanya diukur dalam satuan mikrogram per meter kubik.
Di Eropa konsentrasi polusi udara dikategorikan berdasarkan potensi bahayanya, 0-35 ugram/m3 berarti tingkat polusi rendah, 36-53 ugram/m3 berarti polusi sedang dan 54-70 ugram/m3 polusi tinggi.
Adapun konsentrasi partikel PM2.5 di Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, berdasarkan temuan ilmuwan adalah sebesar 65 ugram/m3, di Kapuas 60 ugram/m, di Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, sebesar 66,8 ugram/m, serta di Pekanbaru dan kabupaten Siak, Riau, sebesar 62 dan 61,5 ugram/m.
Ke lima kabupaten adalah kawasan dengan tingkat konsentrasi partikel PM2.5 paling tinggi di Indonesia.
Adapun nilai rata-rata konsentrasi partikel di tingkat nasional adalah sebesar 21,6 ugram/m.
Atas dasar itu usia rata-rata penduduk Indonesia berkurang sebanyak 1,2 tahun.
Indeks Kualitas Udara (AQLI), kata Direktur Institut Kebijakan Energi di Universitas Chicago Michael Greenstone, mencoba mentransformasi data yang sulit dicerna "ke dalam standar ukuran yang paling penting, yakni umur," ujarnya.
Ilmuwan berharap peta interaktif yang mereka kembangkan bisa mempengaruhi pemilih dan pembuat kebijakan publik untuk lebih menyadari bahaya polusi udara.
Kurangi kecerdasan siswa
Polusi udara tidak hanya berdampak buruk bagi kesehatan pernapasan, tetapi juga bisa hambat siswa dalam mengembangkan kemampuan matematika dan berbahasa.
Temuan ini diungkap dalam studi di Cina dan Amerika Serikat.
Demikian penemuan sebuah studi terbaru oleh para peneliti dari Cina dan Amerika Serikat yang dipublikasikan dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences, Senin (27/8/2018).
Dalam penelitian ini, ilmuwan membandingkan hasil ujian nasional tahun 2010 dan 2014 yang dilakukan oleh 32.000 perempuan dan laki-laki di berbagai propinsi di Cina.
Mereka mencoba mendokumentasikan bagaimana paparan polusi jangka pendek dan panjang dapat mempengaruhi nilai dan kemampuan kerja otak para peserta tes.
Data yang diteliti mencakup informasi tentang di mana dan kapan responden mengambil tes, kemudian para peneliti membandingkan nilai tes dengan indeks polusi udara resmi di daerah itu.
Dengan membandingkan skor dari tahun 2014 hingga 2010, para peneliti menemukan bahwa semakin tinggi konsentrasi polutan, semakin tajam penurunan nilai tes.
Mereka menemukan bahwa skor verbal dan matematika menurun pada paparan polusi udara yang lebih besar. Skor verbal juga ditemukan turun lebih rendah dibandingkan dengan skor matematika.
Penelitian ini juga menemukan bahwa penurunan skor verbal lebih menonjol di antara pria dibandingkan wanita, dengan perbedaan gender lebih besar di antara yang kurang berpendidikan.
Kemampuan konsentrasi menurun
Studi yang sama juga mengungkapkan pengaruh kabut asap terhadap orang lanjut usia dan menemukan hubungan antara rendahnya kualitas udara dengan penurunan kemampuan kognitif dan kasus Alzheimer.
“Dampak tidak langsung dari polusi udara terhadap kesejahteraan sosial bisa jadi lebih besar daripada yang diperkirakan sebelumnya," kata Zhang Xiaobo, pemimpin riset tersebut dan juga ekonom di Universitas Peking di Beijing.
Zhang juga merupakan rekan peneliti senior di Institut Riset Kebijakan Pangan Internasional yang berada di Perancis.
Sebagai gambaran, berdasarkan data dari Asosiasi Alzheimer di Chicago, Amerika Serikat, penyakit Alzheimer sendiri pada 2015 membutuhkan biaya sebesar US$ 226 miliar.
Temuan ini sungguh memprihatinkan terutama bagi negara-negara berkembang, dimana polusi udara dapat dijumpai.
Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebanyak 20 negara yang memiliki polusi udara terbesar adalah negara berkembang.
"Hasil penelitian di Cina yang merupakan negara berkembang dengan polusi udara terparah, juga bisa merepresentasikan negara berkembang lainnya," ujar Zhang.
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Mengerikan, Polusi Udara Perpendek Usia hingga 5 Tahun, Ini Daerah Indonesia yang Paling Terdampak, http://medan.tribunnews.com/2018/11/24/mengerikan-polusi-udara-perpendek-usia-hingga-5-tahun-ini-daerah-indonesia-yang-paling-terdampak?page=all.
Editor: Tariden Turnip
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/manado/foto/bank/originals/polusi-udara-ternyata-perpendek-usia-hingga-5-tahun-ini-daerah-indonesia-yang-paling-terdampak.jpg)