Kisah Penderita Sakit Jiwa di Manado yang Ingin Nyoblos, Ivan Angkat Jari, Irwan Sudah Punya Gaco
Meski dalam kondisi sakit jiwa, bisa berpikir jernih mengenai pilihan politik.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Alexander Pattyranie
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Sorot mata tajam dari Ivanli Maki (19), menyapu siapapun yang lewat depan ruang perawatan pasien rumah sakit jiwa Rumah Sakit Jiwa Ratumbuysang Manado, Sulawesi Utara, Kamis (22/11/2018) sore.
Pemuda ganteng itu sedang duduk di kursi, bersama ayahnya Joni Maki.
Dari liar, mata itu berubah kosong.
Ia menatap kosong ke arah depan sambil bibirnya mengunyah nasi pemberian sang ayah.
Tiba-tiba mata itu jenaka.
Ia memasang senyum kala disapa.
Tampak hangat.
Tak horor seperti tadi.
"Dia tadinya meronta-ronta, tapi sekarang sudah tenang, besok boleh pulang, " kata Joni, warga Desa Maulit Kabupaten Minahasa Tenggara.
Sebut Joni, sang anak awalnya terkena Malaria.
Lantas hilang ingatan.
"Ia lantas dibawa ke sini, diberi obat setiap hari selama hampir seminggu, " kata dia.
Ungkapnya Joni memang sedari kecil sakit-sakitan karena lahir prematur.
Sebelumnya sudah dua kali ia menderita gejala sakit jiwa.
"Tapi ini yang paling parah," beber dia.
Ia berharap sang anak bisa pulih agar bisa bekerja lagi di kebun dan tentu saja nyoblos dalam pemilu 2019.
Dikatakannya, Joni ikut dalam pilkada Mitra lalu dengan sangat antusias.
"Saya harap ia bisa nyoblos kan namanya masuk DPT, " kata dia.
Tribun lantas menatap Ivanli yang sevara tak terduga mengangkat satu jari telunjuknya, entah apa maksudnya.
Di sebelah kamar Ivanli, terbaring Irwan.
Sutikno yang menjaga Irwan mengatakan, Irwan menderita stroke kemudian tiba tiba hilang keseimbangan jiwa.
"Memang dahulu kepalanya sempat terpukul, " kata dia.
Menurut Sutikno, Irwan awalnya seperti orang linglung.
Kini, dengan pengobatan yang diberikan, Irwan sudah bisa berkomunikasi.
"Ia sudah kenal orang, " kata dia.
Diceritakan Sutikno, Irwan yang sudah berusia 44 tahun dulunya militan mendukung sebuah parpol.
Ia tak pernah absen dalam pemilu maupun pilkada.
"Jika ia sembuh pastinya ikut nyoblos, " kata dia.
Ia mengklaim Irwan, meski dalam kondisinya yang kini, bisa berpikir jernih mengenai pilihan politik.
"Kan sudah ada di memorinya, siapa yang akan ia pilih dan nomor berapa, " kata dia.
(Tribunmanado.co.id/Arthur Rompis)