Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

'Kayak Sampah, Kamu' Sulut Emosi Haris Membunuh: Pukul Kepala Pakai Linggis lalu Tusuk Leher

Umpatan kasar Diperum Nainggolan (38 tahun) menyulut amarah dan emosi tersangka Haris Simamora.

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
TribunJakarta/Yusuf Bachtiar
Lokasi keluarga Diperum Nainggolan yang diduga menjadi korban pembunuhan di Bekasi. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Umpatan kasar Diperum Nainggolan (38 tahun) menyulut amarah dan emosi tersangka Haris Simamora. Dia pun mengambil sebatang besi linggis, memukul bagian kepala Diperum yang mengakibatkan pingsan tak berdaya lalu menusuk leher menggunakan ujung runcing linggis. Perlakuan serupa diluapkan kepada Maya boru Ambarita.

Detail pembunuhan satu keluarga, Diperum Nainggolan, istri dan dua anak mereka oleh tersangka Haris Simamora tergambar dari pelaksanaan pra-rekaulang atau prarekonstruksi di Mapolda Metro Jaya, Senin (11/11) siang. Polisi melakukan sebanyak 35 adegan yang diperankan sendiri tersangka Haris, dan empat orang pemeran pengganti.

Narasi dibacakan Kepala Unit I Resmob Ditreskrimum PMJ Kompol Malvino. Adegan-adegan yang dilakukan memperlihatkan Diperum mengumpat Haris menggunakan kata-kata kasar. Hal itu menyebabkan dia emosi dan menjadi pemicu membunuh Diperum sekeluarga.

Adegan 3, memperlihatkan korban Diperum bertanya kepada Haris Simamora. "Kamu nginap enggak? Kalau nginap, enggak enak sama Abang kita, Dauglas'," kata Malvino saat membacakan narasi prarekonstruksi, Senin (19/11). Tersangka Haris masih mempunyai tali persaudaraan dengan Maya boru Ambarita. Haris menyapa Maya kakak dan memanggil abang pada Diperum.

Kemudian adegan 4, korban Maya boru Ambarita, istri Diperum, berkata, 'terserah mau menginap atau enggak, soalnya ini bukan rumah kita. Kita cuma numpang di sini'."

Pada adegan 5, Diperum dan Maya saling berselisih lantaran Diperum mengatakan Dauglas, abang kandungnya, sebagai pemilik kos tidak suka apabila Haris masih menginap di sana.  Lalu adegan 6, korban Diperum berkata kepada Haris, "Kamu tidur di belakang saja sana. Kayak sampah, kamu'."

Hal itu lah yang membuat Haris marah di dalam hati dan memicu dendam untuk menghabisi nyawa Diperum dan keluarga. Haris penah dipercaya menjad pekerja mengelola rumah kos-kosan dan warung milik Douglas, sebelum dialihkan kapada Diperum. Di tangah Diperum, usaha itu berjalan bagus, sedangkan Haris belakangan jadi pengangguran.

Dari adegan demi adegan juga tergambar, Haris Simamora membunuh Diperum dan Maya Ambarita secara keji. Haris menusuk leher kedua korban tersebut menggunakan ujung runcing besi linggis.

Haris awalnya memeragakan adegan mengambil linggis untuk membunuh Diperum dan Maya yang sudah tertidur. Linggis itu berada di dapur rumah Daperum. Dia kemudian menggunakan linggi memukul Deperum yang sedang berada di ruang keluarga.

"Kemudian tersangka HS memukul keras sebanyak 1 kali kepala bagian atas kepala korban Diperum Naninggolan dengan menggunakan sebuah linggis sehingga menyebabkan korban Diperum Nainggolan pingsan atau tidak bergerak," kata Malvino membacakan adegan tersebut.

Mengetahui suaminya dipukul, Maya lalu terbangun. Tersangka Haris juga langsung mengayunkan linggis sebanyak satu kali pada Maya. Namun Maya masih tersadar sehingga akhirnya dipukul kembali dua kali. Pukulan juga kembali diarahkan kepada Diperum. "Setelah 2 korban terlihat pingsan atau tidak bergerak. Tersangka HS kembali memukul korban Diperum sebanyak dua kali," ujar Malvino.

Haris juga menusuk leher Diperum menggunakan ujung runcing linggis sebanyak tiga kali. Hal yang sama juga dia lakukan terhadap Maya. "Setelah itu, tersangka HS menusuk leher Diperum Nainggolan dengan menggunakan bagian linggis yang tajam sebanyak tiga kali sehingga menyebabkan darah keluar sangat banyak dari bagian leher korban Diperum Nainggolan," ujar Malvino.

Darah pun mengalir dari tubuh kedua korban. Haris kemudian menutupinya dengan bantal. Setelah itu, kedua anak Diperum yakni Sarah dan Arya terbangun dari tidurnya karena mendengar suara gaduh. Namun Haris meyakinkan kedua anak tersebut agar tidur kembali.

Saat tidur itu lah, Haris mencekik kedua anak itu. Haris lalu melarikan diri dengan membawa uang dan mobil yang ada di lokasi kejadian.

Menurut  Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono, penyidik Polda Metro Jaya menggelar prarekonstruksi untuk mengetahui peran Haris Simamora saat pembunuhan. "Ini kan baru pra-rekonstruksi, artinya bahwa nanti dari penyidik akan membuat beberapa adegan berkaitan dari pada si pelaku ini dan beberapa dari saksi. Artinya kegiatan dari para pelaku ini akan kita rekonstruksikan. Itu di Polda Metro Jaya," ucap Kombes Argo Yuwono.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved