Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Goa Kuno Bersejarah Jadi Tempat Pentas Seni di Jawa Timur

Sebuah goa kuno dan bersejarah yang menjadi pusat lokasi pementasan, mendadak penuh dan ramai oleh penonton yang datang.

Editor: Alexander Pattyranie
Kompas.com/ M.AGUS FAUZUL HAKIM
Pagelaran seni budaya dengan tema Panji Mbulan di kawasan Goa Selomangleng Kota Kediri, Jawa Timur, Mingggu (18/11/2018). 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Goa Kuno Bersejarah Jadi Tempat Pentas Seni di Jawa Timur

Penampilan para seniman yang terlibat pada pagelaran seni budaya "Panji Mbulan" di Kota Kediri, Jawa Timur, Minggu (18/11/2018), cukup memukau penonton.

Kawasan Goa Selomangleng, sebuah goa kuno dan bersejarah yang menjadi pusat lokasi pementasan, mendadak penuh dan ramai oleh penonton yang datang.

Mereka antusias menyaksikan pertunjukan dari belasan seniman yang tidak hanya datang dari Tanah Air, tetapi juga para seniman yang datang dari mancanegara.

Pagelaran itu sendiri memang diikuti oleh beberapa seniman yang berasal dari mancanegara yaitu meliputi China, Spanyol, Perancis, Jerman, Meksiko, serta Brazil.

Para seniman itu membawakan tari kontemporer yang rata-rata berkisah tentang Panji. Ada juga yang membawakan tarian tentang keberpihakan pada kelestarian alam.

"Saya menari tentang bumi dan alam," ujar Martina Feiertag, penari asal Jerman yang tampil bersama Dian Bokir.

Penari yang tergabung dalam Dimar Dance Theatre itu mengungkapkan apresiasinya karena dapat tampil bersama para seniman lainnya di Kediri. Selain itu, juga karena berkesempatan menyuarakan aspirasinya melalui seni.

Sedangkan Dewi dan Florensia, penari yang datang dari Blitar, membawakan nini dhiwut, yaitu sebuah permainan atau dolanan anak klasik yang cukup sakral.

Dolanan rakyat ini menggunakan semacam boneka yang mirip jaelangkung yang berisi tarian, nyanyian, serta dialog. Bagi masyarakat Blitar kuno, permainan nini dhiwut ini kerap dipakai saat acara ruwatan.

Selain dua penari itu, banyak lagi seniman lainnya yang membawakan seni seperti tari reog, tari jaranan, tari gambyong macan ucul, tari orek-orek, teater, hingga pertunjukan ketoprak.

Kemampuan para seniman, penampilan prima, ditambah dengan perlengkapan pendukung pentas yang cukup bagus, menjadikan penonton terpukau.

Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengatakan, kegiatan tersebut merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam mengangkat dan melestarikan seni budaya.

"Selain itu, juga untuk mengangkat potensi wisata di kawasan Selomangleng ini," ujar Abu Bakar.

Kawasan Selomangleng merupakan satu-satunya pusat wisata budaya yang ada di Kota Kediri. Lokasi ini terletak di Kota Kediri bagian barat.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved