Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

BPN Prabowo-Sandiaga Luncurkan Buku 'Paradoks Indonesia' untuk Tuna Netra

BPN Prabowo Subianto-Sandiaga Uno meluncurkan buku karya Prabowo "Paradoks Indonesia" khusus bagi para penyandang tuna netra

Editor:
znbc.co.zm
Huruf Braile 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno meluncurkan buku karya Prabowo "Paradoks Indonesia" khusus bagi para penyandang tuna netra dengan huruf braile. Buku tersebut diperuntukan bagi para penyandang tuna netra.

Direktur Komunikasi dan Media BPN Hashim Djojohadikusumo mengatakan peluncuran buku "Paradoks Indonesia" versi huruf Braile sudah digagas sejak enam bulan lalu. Pada tahap pertama, sebanyak 200 eksemplar buku "Paradoks Indonesia" versi hurif Braile akan diluncurkan.

Baca: Kecelakaan Kerja, Adidas dan Kanye West Bakal Diganjar Denda

"Buku ini sudah dirancang sejak enam bulan lalu. Memang butuh waktu untuk diterjemahkan dalam braile dan dicetak dalam braile," kata Hashim dalam acara peluncuran buku tersebut di Media Center BPN Prabowo-Sandiaga, Kebayoran Baru, Jakarta, Jumat (16/11/2018).

Ia mengatakan peluncuran buku ini merupakan bentuk kepedulian Prabowo-Sandiaga terhadap penyandang tuna netra.

Hashim juga mengatakan, pasangan calon Prabowo-Sandiaga memiliki kepedulian terhadap para penyandang tuna netra dan disabilitas lainnya.

Baca: (VIDEO) Steven Gerrard Ungkap Cita-cita Jadi Pelatih Liverpool

Karena itu, nantinya Prabowo-Sandiaga akan segera membuat petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan dari Undang-undang No. 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas.

Sebab, kata Hashim, banyak pasal dari undang-undang tersebut yang tak terlaksana dengan baik karena belum ada petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaannya.

Padahal, aku Hashim, ia pernah memperbincangkan penyusunan petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan Undang-undang Penyandang Disabilitas bersama Menteri Sosial (Mensos) yang kala itu masih dijabat Khofifah Indar Parawansa.

Baca: TWICE Mendapatkan Piala Kedua dengan lagu Yes or Yes pada M Countdown

"Sayangnya hari ini dua tahun setelah pertemuan dengan Mensos belum ada juklak dan juknis. Kami hanya bisa berbuat kami punya batas. Namun kalau kami nanti di eksekutif saya bisa berjanji. Saya bisa janjikan juklak dan juknis bisa terlaksana dalam waktu singkat," ujar Hashim.

"Karena penyandang disabilitas adalah aset bangsa, bukan untuk dikasihani. Tapi disegani, dihormati, dibanggakan sebagai aset bangsa," lanjut dia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kubu Prabowo-Sandiaga Luncurkan Buku "Paradoks Indonesia" Versi Braile"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved