Takaliuang Khawatirkan Anak Rentan Terkena HIV/AIDS Dari Orang Tua di Sangihe
Banyaknya penderita HIV/AIDS di Kepuluan Sangihe menjadi perhatian khusus Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Sulut
Penulis: Alpen_Martinus | Editor:
Laporan Wartawan Tribun Manado Alpen Martinus
MANADO,TRIBUNMANADO.CO.ID - Banyaknya penderita HIV/AIDS di Kepuluan Sangihe menjadi perhatian khusus Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Sulut.
Jull Takaliuang ketua LPA yang konsern terhadp penanganan anak mengatakan, bahwa upaya yang mereka lakukan untuk mendampingi anak khususnya yang terkenai HIV/AIDS dilakukan untuk meringankan beban penderita.
"Di sana kita melihat jumlah penderita HIV/AIDS banyak, dan pemahaman saya, di daerah yang penduduknya tak terlalu banyak, dan tersebar di daerah terpencil, ini merupkan tragedi kesehatan," ujar dia.
Sehingga perlu mendapat penanganan secara serius."Mungkin pemerintah sudah melakukan sosialisasi atau yang ialin, tetapi saya melihat, di beberapa kampung ada orang yang punya indikasi miliki penyakit seperti ini sampai meninggal, dan bagaimana perlakuan masyarakat terhadap mereka," jelas dia.
Contohnya menurut dia, ada perempuan yang menderita penyakit tersebut, padahal mereka tidak bersalah yang tertular dari suaminya.
"Mereka diperlakukan diskriminasi dan diisolasi, tidak ada yang mau bergaul, tidak ada yang mau datang beribadah dengan mereka, jual kue tidak ada yang mau beli, tidak ada yang mau mendekat," jelasnya.
Sehingga menurutnya ini merupakan hal serius yang harus dicarikan solusinya, semisal sosialisasi, bagaimana menolong perempun yang berpotensi akan melahirkan, atau penularan seorang laki-laki positif yang mencoba berhubungan seks.
"Anak juga bisa menikah dan behubungan seks dengan orang lain, itu harus dibantu agar penyebaran HIV/AIDS bisa berhenti," jelasnya.
Ia mengatakan, apa yang harus dilakukan adalah memberikan perhtian serius.
"Sekarang sudah mulai menurun, tidak ada perhatian serius, mungkin tidak ada pendanaan, tapi sosialisasi harus jalan terus dilaksanakan," jelasnya.
Khusus yang menjadi pokok perhtiannya yaitu anak-anak yang berpotensi tertular.
"Semisal orang tambang mau iseng menggoda anak, itu potensi tertular, itu harus dicegah, juga anak yang akan lahir yang dari orang tua pengidap HIV/AIDS, harus mendapat penanganan khusus," jelasnya.
Ia mengatakan, kebanyakan masyarakat tidak berobat juga lantaran kondisi ekonomi, sehingga membutuhkan dukungan dan perhatian pemerintah.
"Siapapun akan meninggal, tapi kalau dibiarkan menderita seperti ini kan kasihan," jelas dia.
Selain itu, minimnya pengetahuan orang tua, terhadap penyakit tersebut.
"Selain itu jauhnya jarak mereka harus mengambil obat di manado, harusnya dipermudah adakan di Sangihe supaya mereka mudah dapatkan pengobatan," jelas dia. (amg)