Demokrat Kritik Acara Pemprov Sulut Sering Seremonial, Wagub Sindir Balik
Pemandangan umum fraksi di DPRD Sulut atas rancangan APBD 2019 jadi ajang melontar kritik ke pemerintah.
Penulis: Ryo_Noor | Editor: David_Kusuma
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Pemandangan umum fraksi di DPRD Sulut atas rancangan APBD 2019 jadi ajang melontar kritik ke pemerintah.
Fraksi Partai Demokrat satu di antaranya melontar kritik soal Pemprov Sulut keseringan bikin acara seremonial.
Satu di antara poin kritik itu disampaikan Juru Bicara Fraksi Partai Demokrat, Billy Lombok yang disampaikan di depan sidang paripurna, Rabu (14/11/2018).
Usai menyampaikan pemandangan umum, Pemprov Sulut melalui Wakil Gubernur Sulut, Steven Kandouw menyampaikan respon.
Nada suara Wagub sedikit ketus ketika menyampaikan, respon soal acara seremonial itu.
Menurut Wagub, membuat acara itu tidak membuang-buang anggaran, ada timbal balik diperoleh memang tidak langsung ke pemerintah
" Ancara yang disebut seremonial ini ternyata mampu mendongkrak pariwisata, walaupun menurut bapak ibu ini seremonial, tapi ini triger (pemicu)," ungkap Wagub.
Pariwisata memberikan multiplayer efect ke masyakarat
Baca: Gubernur Sulut Olly Dondokambey Curhat soal Industri Perikanan yang Terpukul
Baca: Harga Kopra Anjlok, Wagub Sulut Bakal ke Roterdam Cek Permasalahan Kopra
"Jadi kalau kita keluar 2 miliar, ada pemasukan 10 miliar, tapi bukan ke pemerintah," ungkap Steven.
Justru yang paling merasakan dampak dari acara nasional maupun internasional diselenggarakan Pemprov Sulut itu Kota Manado
"Yang nikmati hasilnya itu Manado, dapil Pak James Karinda," ujar Wagub melontar sindiran.
Sekadar informasi James Karinda merupakan Kader Partai Demokrat di DPRD Sulut, berasal dari daerah pemilihan Sulut 1 wilayah Kota Manado.
Sebab itu, waktu lalu Pemprov buat acara Paskah Asia, pertemuan negara-negara maritim, lalu acara revolusi mental
"Dampaknya berlipat-lipat dari acara yang disebut seremonial ini, efeknya ke pertumbuhan ekonomi Sulut," ujarnya. (ryo)