Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

200 Pasukan Kodam Merdeka Latihan Tempur Hutan, Bertahan Selama 37 Hari

Sebanyak 200 personel TNI siap diberangkatkan ke medan latihan tempur hutan di Noongan Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara.

Penulis: Alpen_Martinus | Editor: Alexander Pattyranie
TRIBUN MANADO/ALPEN MARTINUS
Pembukaan Latihan Tempur Hutan di Kodam XIII Merdeka, Teling, Manado, Sulawesi Utara, Senin (12/11/2018). 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Ransel sudah diisi penuh dengan makanan, pakaian.

Perlengkapan persenjataan sudah siap, seragam tempur lengkap digunakan, bahkan wajah mereka sudah dipoles dengan cat samaran wajah.

Sebanyak 200 personel TNI siap diberangkatkan ke medan Latihan Tempur Hutan di Noongan Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara.

Mereka dari prajurit Kompi 711, 712, 713, 714, 715, dan Rindam.

Selama 37 hari mereka akan berada di dalam hutan untuk melatih kemampuan perang hutan mereka.

Mayjen TNI Tiopan Aritonang Pangdam XIII Merdeka yang melepas mereka dalam upacara pembukaan latihan pertempuran hutan satuan jajaran Kodam XIII Merdeka.

“Selamat datang kepada seluruh peserta latihan, yang telah diberikan kehormatan untuk mengikuti Latihan Pertempuran Hutan Tahun Anggaran 2018," katanya saat itu.

Ia mengatakan, latihan kaderisasi ini diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan prajurit TNI AD, baik berupa pengembangan ilmu pengetahuan maupun keterampilan, teknik, dan taktik serta cara menyelenggarakan latihan.

Latihan pertempuran hutan yang diselenggarakan ini merupakan upaya pimpinan TNI AD untuk meningkatkan pengetahuan maupun keterampilan, serta teknik dan taktik bertempur Prajurit Angkatan Darat di daerah hutan.

"Saya percaya apabila para Prajurit TNI AD mampu menerapkan teknik dan taktik pertempuran secara benar dan disiplin, maka pelaksanaan tugas prajurit di medan pertempuran akan dapat berjalan dengan lancar, aman dan berhasil," jelasnya.

Mereka juga diharapkan mampu dan mahir dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan pertempuran hutan.

Contohnya teknik pengukuran dasar, teknik navigasi darat lukis tempat dengan kompas, kemudian teknik saat menembak, penimbunan logistik dan sebagainya.

Semua kegiatan-kegiatan yang bersifat pertempuran di hutan yang termasuk nanti pasang jebakan-jebakan secara tradisional akan diajarkan.

"Untuk itu kepada peserta latihan, saya perintahkan agar senantiasa serius berlatih dengan penuh semangat, catat semua hal-hal penting, fokus terhadap apa yang disampaikan oleh pelatih, serta ambil semua ilmu yang diberikan sebagai bekal kalian ke depan," jelasnya.

Demikian pula ia berharap agar para peserta latihan memiliki sikap kritis terhadap setiap materi yang diberikan, serta tanyakan apabila ada hal-hal yang masih belum jelas, dengan demikian tujuan dan sasaran latihan ini akan dapat tercapai seperti apa yang diharapkan bersama.

"Latihan ini bagi prajurit harus dianggap bukan sebagai suatu budaya suatu kesejahteraan karena dia latihan itu memang capek, tetapi dia memiliki pengetahuan yang membuat dia bisa bertahan dan itu merupakan salah satu bentuk kesejahteraan," jelasnya.

Jadi pada dasarnya menurut dia, latihan adalah kesejahteraan bagi prajurit daripada prajurit nanti tidak tahu atau bisa atau salah kita laksanakan pertempuran.

"Kepada komandan latihan dan para pelatih, saya instruksikan agar dapat melaksanakan tugas kepelatihan ini dengan baik, sehingga dapat memberikan ilmunya sebagai bekal yang bermanfaat bagi para peserta latihan guna melaksanakan tugas dengan baik dan berhasil," jelasnya.

Ia mengingatkan, para pelatih agar memberikan studi kasus dari pengalaman-pengalaman tugas operasi dan kepelatihan yang pernah dilaksanakan sebelumnya sebagai bahan evaluasi guna meningkatkan kesiapan, kewaspadaan serta kesiapsiagaan setiap individu dalam pelaksanaan tugas.

"Ciptakan nol kecelakaan pada setiap latihan," jelas dia.

Ia mengatakan, latihan tempur hutan seperti itu hanya digelar oleh Kostrad dan Kodam Merdeka.

"Nanti setelah dilaksanakan, akan dijadikan pilot project," jelasnya.

Pada para prajurit juga disematkan tanda pelaksanaan latihan, serta selama pelatihan mereka tidak menggunakan pangkat.

Tampak hadir dalam pembukaan tersebut Wakapolda Sulut, perwakilan Bea Cukai, perwakilan Kejati Sulut, serta jajaran TNI. (Tribun Manado/Alpen Martinus)

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved