Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Begini Tanggapan Karni Ilyas saat Dituding Mencekal Rocky Gerung Tampil di ILC

Pembawa acara Indonesia Lawyers Club (ILC) TvOne, Karni Ilyas mengaku dirinya dapat tudingan mencekal Rocky Gerung untuk tampil di programnya.

Editor: Siti Nurjanah
Capture YouTube
Karni Ilyas dan Rocky Gerung 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Pembawa acara Indonesia Lawyers Club (ILC) TvOne, Karni Ilyas mengaku dirinya dapat tudingan mencekal Rocky Gerung untuk tampil di programnya.

Hal ini dikatakan Karni Ilyas saat memandu acara ILC, Selasa (10/7/2018) malam.

Mulanya, ia memberikan kesempatan pada pengamat politik Rocky Gerung untuk mengutarakan pendapatnya soal tema yang diangkat ILC 'Tampang Boyolali Vs Sontoloyo'.

"Banyak orang yang merindukan anda, malah banyak yang menuduh saya mencekal Rocky Gerung, padahal Rocky Gerung yang naik gunung melulu," tambahnya.

Perkataan dari Karni Ilyas pun disambut gelak tawa narasumber yang lain.

Baca: Tes Kepribadian - Karekter Seseorang Dilihat dari Pilihan Musim Kesukaannya

Menjawab perkataan dari Karni Ilyas, Rocky Gerungmembenarkan pernyataan pembawa acara program ILC tersebut.

"Iya benar, oleh sebab itu jangan sebut saya pengamat politik, karena pekerjaan saya naik gunung," jawab Rocky Gerung.

"Mengamati politik itu sampingan aja," tambahnya.

Mendengar jawaban dari Rocky Gerung, Karni Ilyas melempar tawa dan meralat perkataannya.

"Kalau gitu ada, Rocky Gerung pengamat gunung," kata Karni.

Permbahasan pun berlanjur.

Rocky kemudian menanyakan peroalan yang ia tanyakan padanya.

Baca: Penumpang Pesawat Sriwijaya Air Bersitegang Karena Mencium Bau Durian yang Menyengat Videonya Viral

"Apa soalnya?," tanya Rocky.

"Anda sudah dengar soalnya dari tadi, tentang Tampang Boyolali Vs Soloyo," jawab Karni.

"Saya gak dapat poinnya, gini terus semacam," ujar Rocky tak melanjutkan jawabannya.

"Secara politik apakah ini biasa, atau apa pengaruhnya ini terhadap elektabilitas, terhadap koalisi-koalisi dan calon-calonnya," tanya Karni kembali.

Rocky selaku pengamat politik memberikan jawaban bahwa ujaran-ujaran tersebut menjadi normal di tahun politik seperti ini.

"Dengan menyebut tahun politik, maka ini jadi normal sebetulnya, sangat normal, karena di tahun politik seharusnya skrup politik itu dilonggarin bukan dikencengin, supaya kita bisa lega menerima cacian dan cercaan, yang sebetulnya bukan dengan niat, jadi itu mainan saja," jawab Rocky.

Baca: Selain Durian, 6 Makanan Ini Tidak Boleh Kamu Bawa Masuk ke Dalam Pesawat

Lihat videonya:

Baca: Ahmad Dhani Sindir Maia Estianty Pilih Tempat Nikah yang Dingin, Sang Anak Bongkar Fakta Sebenarnya

Sebelumnya, Karni Ilyas juga sempat angkat bicara soal polemik mengundang Rocky Gerung di programnya, Selasa (7/8/2018).

Karni Ilyas mengaku dirinya kerap mendapat pernyataan apakah sebagai pemandu acara mendapat intervensi dari beberapa pihak, termasuk pemerintah mengenai acaranya.

Karni Ilyas menyebut jika dirinya paling banyak mendapat intervensi dari masyarakat.

Seperti kehadiran Rocky Gerung.

Menurutnya, sebagian meminta Rocky Gerung hadir di acaranya.

Tetapi ada banyak pula yang menekan dirinya agar tidak mengundang Rocky Gerung dalam acaranya.

Baca: Kenapa Take Off Lebih Berisiko Dibanding Landing? hingga Disebut Momen Paling Mendebarkan

"Sering saya ditanya, apakah sebagai Pemred atau sebagai host ILC apa banyak yang intervensi, apakah pemerintah mengintervensi, atau pemilik mengintervensi? Jawaban saya tidak."

"Intervensi yang terbanyak justru datang dari masyarakat. Hampir ratusan tiap pekan saya menerima Twitter yang meminta agar Rocky Gerung wajib dihadirkan."

"Artinya tekanan itu dari mana-mana. Karena itu saya selalu mengatakan, bahwa saya itu ibarat orang yang berdiri di perempatan jalan."

Kalau saya tidak ditabrak dari depan, saya akan ditabrak dari belakang. Kalau tidak ditabrak dari kiri, saya akan ditabrak dari kanan, kata Margaret Tahcher, Perdana Menteri Inggris," ungkap Karni Ilyas. (TribunWow.com/Tiffany Marantika)

Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved