Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

History

Ternyata Kisah Cinta di Titanic Itu Benar-benar Ada

Cerita asmara ternyata benar-benar terjadi dalam kapal yang akhirnya menabrak es dan tenggelam pada 15 April 1912 tersebut.

Editor:

Di geladak, suasana sudah hiruk-pikuk dengan orang yang ingin menyelamatkan diri. Kapten kapal meminta wanita dan anak-anak untuk masuk ke dalam sekoci.

Helen masih sempat ngobrol dengan Woolner tentang betapa terangnya bintang-bintang di langit malam itu.

Sebagaimana penumpang perempuan lain di kapal itu, Helen mendapat kesempatan untuk naik ke sekoci. Woolner berusaha menemaninya, tetapi kapten kapal menyuruhnya menjauh dari sekoci.

Sekoci itu sempat bergerak menjauhi kapal dan saat itu Helen berusaha masuk ke dalam sekoci. Itu mengakibatkan engkel kakinya patah.

Baca: Kisah Petinju Legendaris Rocky Marciano Yang Tak Pernah Terkalahkan

"Tak ada yang bicara. Kata-kata tidak cukup untuk menggambarkan bencana itu. Dunia sudah kiamat," sebut Helen yang kemudian juga ikut membantu mendayung sekoci.

Helen akhirnya selamat, bersama dengan Archibald Gracie, pensiunan tentara yang menjadi temannya ke mana pun ia pergi. Bjornstrom Steffansson, orang Swedia kenalan Helen di kapal itu, juga selamat. Demikian pula Woolner.

Kent tewas bersama 1.500 penumpang korban Titanic. Jasadnya ditemukan telah membeku di Samudra Atlantik. Di sakunya terdapat botol kecil dan liontin foto titipan Helen. Kedua barang itu dikembalikan kepada Helen setibanya di New York.

Barang itu kemudian dilelang pada 2006, laku 58.000 poundsterling dan 30.000 poundsterling. Sejumlah barang lain milik Helen juga dilelang dan terjual seharga 47.000 poundsterling.

Helen menulis sebuah artikel tentang pengalamannya di Titanic pada majalah Collier’s Weekly di AS. Ia pernah berusaha mencari Woolner, tapi tidak ada respons.

Kisah pahit itu tak menghancurkan hidup Helen. Anaknya Harold sembuh dari cederanya. Helen juga kembali menjelajah dunia.

Baca: (VIDEO) Kisah Piala Dunia 1958: Dari Anti Israel, Kisah Sepatu Pinjaman dan Kemilau Pele

Selama Perang Dunia I, dia bekerja untuk Palang Merah Italia dan sempat mengobati penulis dan peraih Nobel, Ernest Hemingway. Helen juga tetap berpetualang dan pernah mampir ke Indonesia, Jepang, China, dan Kamboja.

Dia kembali menggeluti bidang yang dicintainya, desain interior dan menulis tentang jalan-jalan. Ia pernah menulis untuk National Geographic hingga umur 80 tahun. Ia meninggal dunia pada 1949 pada usia 90 dan tak menikah lagi.

Wajahnya pernah digambarkan dalam film dokumenter buatan James Cameron dengan judul "Ghosts of the Abyss" yang menceritakan ekspedisi pencarian bangkai Titanic.

Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved