Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sempat Dikira Meninggal, Ini Cerita Mantan Pramugari Lion Air yang Pernah Alami Kecelakaan Pesawat

Laura Lazarus, mantan pramugari Lion Air pernah mengalami kecelakaan pesawat selama bertugas hingga sempat dikira meninggal dunia

Editor:
Internet
Laura Lazarus 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Laura Lazarus, mantan pramugari Lion Air pernah mengalami kecelakaan pesawat selama bertugas.

Hal ini ia ceritakan saat dirinya menghadiri program acara TV One, Indonesian Lawyers Club.

Laura mengaku, selama menjadi pramugari Lion Air, ia pernah mengalami kecelakaan pesawat hingga dua kali.

Kecelakaan pesawat pertama, ia alami di Palembang.

"Pada waktu itu, di mana pesawat tempat saya bertugas keluar landasan dengan roda depannya itu terbenam lumpur," ujar Laura dalam tayangan video akun YouTube Indonesia Lawyers Club yang diunggah pada Selasa (30/11/2018).

Sedangkan kecelakaan kedua terjadi saat penerbangan dari Jakarta ke Solo.

Pesawat yang ia tunggangi itu pun sama dengan pesawat yang mengalami kecelakaan di Palembang.

"Yang di Solo itu adalah pada waktu itu, pesawat pada waktu mau mendarat, tiba-tiba pesawat itu keluar landasan, nabrak pagar, dan berhenti di atas kuburan," ujar Laura.

Laura menceritakan kronologi kecelakaan tersebut.

Ia pun mengaku saat itu perasaannya sangat tidak enak.

Apalagi, saat penerbangan pada waktu itu mengalami turbulance sangat sering.

Meski ia mengaku itu menjadi hal yang biasa untuk para pramugari, namun Laura tetap merasakan perasaan yang tidak enak.

"Saya cuma ngomong 'perasaan saya nggak enak banget', dan nggak lama kemudian saya denger bunyi brak (pesawat menabrak pagar, -red) kenceng banget, bersamaan dengan itu saya dan tempat duduk dengan jump suitsaya itu terus ke lempar, jadi kami tuh ke dorong sampai ke sayap," ceritanya.

Dilansir dari Tribunvideo.com dari video Youtube Mario Photographie yang diunggah pada 23 November 2016, Laura juga mengaku dirinya sempat dinyatakan meninggal.

Kecelakaan itu pun, menurut Laura memakan banyak korban jiwa.

"Pada waktu pukul enam, dilaporkan kepada keluarga kalau tubuh saya itu sudah hilang dan baru ditemukan sekitar pukul 12 malam," ujarnya.

Tubuhnya ditemukan oleh pria yang sedang merapikan mayat.

"Pada waktu dia mau rapiin mayat, dia denger ada orang yang merintih 'sakit tolong sakit tolong' dan pada waktu itu sebenarnya saya nggak sadar sama sekali," ceritanya.

Laura pun mengaku wajahnya hancur saat itu.

"Dengan kecelakaan tersebut, ya pastinya saya ngalami luka yang sangat parah, muka saya hancur dengan keadaan pipi saya ini terbacok. Tulang pipinya remuk," ujarnya.

Selain itu, rupanya ia juga mengalami patah tulang yang parah.

"Tangan saya copot, pinggang saya patah, kaki saya patah, terus betisnya hilang setengah bagian dari betis kaki saya," lanjut Laura.

Namun, kini kondisi Laura sudah jauh lebih baik setelah melakukan operasi beberapa kali dari tahun 2004 hingga 2016.

Total operasi yang ia lakukan sebanyak 18 kali di bagian kaki.

Di pipi bagian kanan Laura pun kini ditaruh metal seumur hidupnya.

Kini, Laura pun berjalan masih menggunakan tongkat.

"Memang saya saat ini jalan pakai tongkat. Tapi juga nggak mengecilkan harapan saya bahwa saya suatu hari bisa berjalan normal," ujar Laura.

Saat ini, Laura memiliki kantor penerbitan buku.

"Sekarang ya saya mendapat kesempatan punya sebuah kantor penerbitan buku di mana saya mau melakukan sesuatu setidaknya untuk membangun Indonesia melalui pendidikan," tutup Laura.

Simak video berikut ini :

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved