Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Terkam 8 Ekor Hewan Ternak, Seekor Macan Tutul Masuk Pemukiman di Tawangmangu

Seekor macan tutul dilaporkan masuk permukiman hingga terkam hewan ternak milik di lereng Gunung Lawu, Dusun Sendang Kecamatan Tawangmangu

Editor:
TribunVideo.com
Macan Masuk Permukiman dan Mangsa Hewan Ternak Warga Tawangmangu 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Dua hari berturut-turut, seekor macan tutul dilaporkan masuk permukiman warga di lereng Gunung Lawu, Dusun Sendang, Desa Sepajang, Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar.

Tak sekedar masuk ke permukiman, macan tutul menerkam 8 ekor kambing milik warga.

Dugaan sementara, macan tutul betina itu masuk ke permukiman lantaran ketersediaan pakan di hutan sudah sulit.

"Berdasar info jenisnya betina dan baru punya anak. Jadi butuh pakan yang lebih. Sementara ketersediaan pakan di hutan seperti celeng sudah sulit. Jadi menyerang ternak warga," ujar Administratur Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Surakarta, Eka Muhammad Ruskanda saat dihubungi Kompas.com, Jumat ( 2/11/2018).

Eka mengatakan, serangan macan tutul berlangsung Selasa (30/10/2018) dan Rabu (31/10/2018) malam. Hari pertama, macan tutul dilaporkan memangsa 5 ekor kambing milik Karto Wagiyo.

Rinciannya, 4 ekor ditinggal di kandang dalam keadaan mati dan satu ekor dibawa pergi.

"Pemilik kambing mendapati kandang yang berserakan serta 4 ekor kambing dalam keadaan mati dan terluka gigitan hewan buas di bagian leher.

Selanjutnya warga mengecek terdapat tapak kaki macan dan bekas seretan kambing ke arah hutan," ungkap Eka.

Hari kedua, macan tutul mendatangi kandang kambing milik Arjo Paimin, warga Dusun Sendang, Desa Sepanjang, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar.

Di kandang itu, macan tutul memangsa tiga ekor kambing.

"Saat pemilik kambing mengecek kandang mengetahui seekor macan yang berada dalam kandang kambing. Tak hanya itu, 3 ekor kambing dalam kondisi sekarat. Tak lama kemudian, macan langsung meloncat lari menuju semak-semak perkebunan," jelas Eka.

Eka mengimbau untuk lebih waspada dan memindahkan peliharaan ke tempat yang lebih aman.

Ditanya jumlah kasus serangan macan ke pemukiman warga, Eka menjelaskan selama ia bertugas hampir dua tahun baru sekali terjadi. Ia pun belum mengetahui jumlah macan tutul yang hidup di kawasan hutan karena belum pernah dilakukan inventarisasi.

Simak video berikut ini :

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved