Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kapten Harvino, Kopilot Lion Air Ternyata Bangun Masjid Hingga Asuh Anak Yatim

Kapten Harvino menjadi korban saat pesawat Pesawat Lion Air PK-LQP yang jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat,

Editor: Aldi Ponge
Keluarga mengadakan doa bersama di kediaman Harvino, kopilot Lion Air JT-610, di Green Park 2, Serpong, Serpong, Tangerang Selatan, Senin (29/10/2018) malam. (TribunJakarta.com/Jaisy Rahman Tohir) 

Ia enggan menyebutkan jumlah anak asuh tersebut, bukan karena alasan menyembunyikan, demi menjaga "Tangan kiri tak mengetahui pemberian tangan kanan".

"Saya bilang ya sudah nanti karena ini sudah berkelanjutan, keluarga akan terusin. Jadi kita kirim dana setiap bulan gitu," ujarnya di lokasi yang sama dengan Vinni.

Kapten Harvino Tinggalkan 1 Istri dan 3 Anak

Terungkap Sifat Dermawan Kapten Harvino <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/kopilot-lion-air' title='Kopilot Lion Air'>Kopilot Lion Air</a>, Bangun Masjid Hingga Asuh Anak Yatim

Kapten Harvino, kopilot yang mengawaki pesawat Lion Air PK-LQP, memiliki satu istri dan tiga orang anak.

Mereka hidup bersama di sebuah rumah yang asri dengan lingkungan warga yang guyub di Kompleks Green Park 2, Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel).

Namun, jatuhnya pesawat kode penerbangan Lion Air JT610 rute Jakarta-Pangkalpinang itu menimbulkan pertanyaan hal keselamatannya dan nasib keluarga.

Faridha Kurniawati, istri Harvino, merupakan ibu rumah tangga biasa tanpa pekerjaan. Ia mengurus ketiga anak yang masih kecil-kecil, Khanza, Rava dan Alif, saat Harvino bertugas.

Khanza baru duduk di kelas III SD dan Rava di kelas I, sedangkan Alif masih berusia 1,5 tahun.

Tentu banyak biaya yang harus dikeluarkan untuk mengurus ketiga anak itu dari sisi sandang, pangan, pendidikan dan lain-lain.

Baca: Dua Ibu di Texas Mengandung Satu Bayi yang Sama, Kok Bisa?

Vinni Wulandari, adik Harvino, menyadari kondisi sulit sang istri, jika hal yang tidak diinginkan terjadi. Ia berharap ada bantuan dari pihak terkait.

Seperti diberitakan TribunJakarta.com sebelumnya, pihak Lion Air menyebut akan memberikan santunan sebesar Rp 1,25 miliar.

Angka terdebut dikatakan Asisten Manajer Lion Air Terminal 1B Bandara Soekarno-Hatta, Budi Riyanto, sudah sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan nomor 77 tahun 2011.

"Kan kalau informasi di media-media ada santunan ya buat keluarga korban, Mudah-mudahan dipermudahlah, jangan dipersulitlah. Itu kan anak-anaknya juga masih kecil dan dia meninggalnya juga dalam menjalankan tugas," harap Vinni, Rabu (31/10/2018).

Sang Anak Bertanya Kabar Ayahnya

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved