Komunitas Tuli Peduli Bitung Ubah Botol Bekas Menjadi Kerajinan Tangan
Sejumlah penyandang disabilitas di Kota Bitung memanfaatkan botol bekas menjadi kerajinan tangan.
Penulis: Chintya Rantung | Editor: Aldi Ponge
TRIBUNMANADO.CO.ID -- Sejumlah penyandang disabilitas di Kota Bitung memanfaatkan botol bekas menjadi kerajinan tangan.
Tuli dan bisu bukan berarti tidak bisa bersosialisasi dan menghasilkan karya yang bisa berguna bagi orang lain.
Keterbatasan yang dianggap orang tidak bermanfaat tapi mereka saat ini adalah satu rasa syukur karena memiliki komunitas yang bisa menyemangati sesama yang juga memiliki keterbatasan yang sama.
Komunitas Tuli Peduli Bitung (Kaleb) g merupakan kumpulan anak muda hingga orang dewasa mulai dari usia 14 sampai 50 tahun yang berada di kota Bitung, yang semuanya memiliki keterbatasan dalam hal berbicara.
Baca: AKBP Stefanus Tamuntuan Resmi Jabat Kapolres Bitung
Tapi siapa sangka dengan keterbatasan tersebut, mereka tidak pernah menyerah bahkan putus asa.
Melainkan mejadikan itu sebagai semangat mereka kerja, usaha bahkan kreatif.
"Dalam komunitas ini banyak hal yang kita lakukan selain bersosialisasi, kita pinengasah kreativitas dengan memanfaatkan barang bekas untuk bisa berguna dan bernilai jual bagi sesama. Salah satunya mengumpulkan botol-botol bekas dan dibuat dalam bentuk kerajinan," kata Ketua Kaleb Bitung, Dona Ginting saat diwawancarai Tribunmanado.co.id Sabtu (27/10/2018).
Baca: Peringati HUT Saka Wira Kartika Ke-1, Pramuka Binaan Kodim 1310/Bitung Gelar Karya Bakti

Selain ingin mengasah kreativitas dengan kerajinan anggota Kaleb semuanya peduli dengan kebersihan dan sampah plastik.
Bukan hanya itu, dengan komunitas mereka bisa sosialisasi dengan sesama teman mereka yang memiliki keterbatasan yang sama.
Baca: Wali Kota Bitung Jadi Irup Upacara Peringatan ke-90 Hari Sumpah Pemuda
Ia mengatakan keterbatasan yang mereka miliki bukan berarti tidak punya keahlian dan cita-cita besar.
"Karena anggotanya ada yang punya keahlian dalam membuat makanan, ada yang pengrajin kayu bahkan ada yang saat ini sementara kuliah. Komunitas ini dibuat bukan hanya sekedar kita kumpul tapi kita ingin dengan keterbatasan mampu memperlihakan kepada sesama bahwa meskipun tidak bisa berbicara tapi kita punya semangat untuk mengembangkan diri dan berkarya sehingga bisa bermanfaat bagi mereka tapi juga bagi orang lain," sebutnya.
TONTON JUGA: