Pesawat Lion Air Jatuh
5 Fakta Pesawat Lion Air JT 610 yang Jatuh di Perairan Tanjung Karawang: Baru Mengudara Agustus
Pesawat Lion Air JT 610 tujuan Jakarta -Pangkal Pinang jatuh di perairan Tanjung Karawang pada Senin (29/10/2018)
TRIBUNMANADO.CO.ID - Pesawat Lion Air JT 610 tujuan Jakarta -Pangkal Pinang jatuh di perairan Tanjung Karawang pada Senin (29/10/2018)
Pesawat Lion Air tersebut buatan 2018 tersebut varu mengudara 13 menit sebelum jatuh.
Kecelakaan pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di sekitar Karawang menorehkan luka mendalam di hati masyarakat.
Berikut 5 fakta mengenai pesawat Lion Air JT 610 yang terjatuh pada Senin (29/10/2018) yang dikutip dari akun Instagram @lionairgroup .
Baca: Daftar Lengkap Nama Penumpang dan Awak Pesawat Lion Air JT 610 yang Jatuh
Pesawat ini ternyata baru dibuat tahun ini dan mulai beroperasi selama dua bulan.
1. Pesawat Baru dan Laik Operasi
Pesawat ini dibuat tahun 2018.
Bulan Agustus 2018 lalu, pesawat ini baru beroperasi dan masih laik mengudara.
Baca: Nama-nama Penumpang Pesawat Lion Air JT610, Ada Pegawai BPK dan Kemenkeu
2. Jam Terbang Pilot dan Copilot
Pesawat Lion Air JT 610 ini dikomandoi oleh kapten Bhavye Suneja dan Copilot Harvino.
Kapten pilot telah memiliki jam terbang lebih dari 6.000 jam, sementara copilot telah memiliki jam terbang lebih dari 5.000 jam terbang.

3. Mengudara Selama 13 Menit
Pesawat ini mengudara selama 13 menit sebelum jatuh di koordinat S 5’49.052” E 107’ 06.628” (sekitar Kerawang).
Menurut laporan, pesawat ini meninggalkan bandara Internasional Soekarno Hatta pukul 06:20 WIB dengan tujuan penerbangan ke Pangkalpinang.
Baca: 12 Pesawat Jatuh di Indonesia Sejak 2000 yang Merenggut Korban Jiwa
4. Membuka Pusat Krisis dan Informasi Penumpang
Pihak Lion Air membukan pusat krisis dan informasi penumpang yang bisa dihubungi.
Untuk Crisis Center ada di nomor 021-80820001, sementara untuk infomasi penumpang di nomor 021-80820002.
5. Jumlah Penumpang dan Petugas
Pesawat ini membawa 178 penumpang dewasa, 1 penumpang anak-anak, dan dua penumpang bayi.
Sementara itu, ada 3 orang pramugari yang sedang dalam pelatihan, 1 teknisi, 1 pilot, 1 copilot, dan 6 awak kabin.
TANGERANG, BANTEN – 29 Oktober 2018.
Penerbangan Lion Air nomor penenerbangan JT 610 dengan rute penerbangan Cengkareng menuju Pangkalpinang mengalami kecelakaan setelah lepas landas dari Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta pukul 06:20 WIB menuju Pangkalpinang.
Setelah 13 menit mengudara pesawat jatuh di koordinat S 5’49.052” E 107’ 06.628” (sekitar Kerawang).
Pesawat mengangkut 178 penumpang dewasa satu penumpang anak-anak dan dua penumpang bayi termasuk dalam penerbangan ini ada tiga pramugari sedang pelatihan dan satu teknisi.
Pesawat dengan regitrasi PK-LQP jenis Boieng 737 MAX 8.
Pesawat ini buatan 2018 dan baru dioperasikan oleh Lion Air sejak 15 Agustus 2018.
Pesawat dinyatakan laik operasi.
Pesawat dikomandoi Capt. Bhavye Suneja dengan copilot Harvino bersama enam awak kabin atas nama Shintia Melina, Citra Noivita Anggelia, Alviani Hidayatul Solikha, Damayanti Simarmata, Mery Yulianda, dan Deny Maula.
Kapten pilot sudah memiliki jam terbang lebih dari 6.000 jam terbang dan copilot telah mempunyai jam terbang lebih dari 5.000 jam terbang.
Lion Air sangat prihatin dengan kejadian ini dan akan berkerja sama dengan instansi terkait dan semua pihak sehubungan dengan kejadian ini.
Terkait dengan kejadian ini kami membuka pusat krisis di nomor 021-80820001 dan untuk infomasi penumpang di nomor 021-80820002.
Kami akan terus memberikan informasi terbaru sesuai perkembangan lebih lanjut.
Netter pun berkomentar :
"@lionairgroup turut berudka cita atas insiden tragedi #lionJT610 semoga korban dapat ditemukan dengan cepat dan bagi keluarga ini cobaan terberat tetaplah bersabar dan tabah amin #prayforlion#JT610," tulis akun @mrpanjaitan1890 .
"Innalillahi turut berduka cita," tulis akun @mr.syaahh .
"Semoga lancar evakuasinya Tuhan memberkati," tulis akun @yoris_simforianus .
TONTON JUGA:
TAUTAN AWAL: http://style.tribunnews.com/2018/10/29/5-fakta-pesawat-lion-air-jt-610-pesawat-buatan-2018-dan-baru-mengudara-bulan-agustus-lalu?page=all