Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Perkembangan Kasus Bakar Bendera: Uus Beli Bendera Tauhid di Facebook

Pembawa bendera yang dibakar dalam acara hari santri nasional di Garut telah diamankan Polda Jawa Barat. Setelah diinterogasi

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
kompas.com
Pengurus GP Ansor 

"Kami diterima dengan baik oleh Bapak Sekretaris Kemenko Polhukam Mayjen Agus Surya Bakti, karena Menko Polhukam Pak Wiranto sejak kemarin berada di Palu untuk penanganan bencana, memang jadwalnya tidak pas," terang Yusuf Martak.
Pernyataan Yusuf Martak itu disambut oleh cemoohan massa yang kecewa.

Yusuf Martak kemudian berusaha menenangkan massa bahwa apresiasi delegasi diterima secara baik oleh pihak Kemenko Polhukam. "Apa yang kami sampaikan kasus per kasus kepada pihak Kemenko Polhukam sudah ditampung, dan kami harap teman-teman semua mengawal agar aspirasi ditindaklanjuti," tegasnya.

"Jika tidak ditindaklanjuti maka kita akan laksanakan aksi kedua," ujarnya.

Kemudian Agus Surya Bakti ikut menemui langsung ribuan massa tersebut. Massa pun kembali melayangkan cemoohan kepada Agus. Agus menyatakan apa yang disampaikan perwakilan akan diteruskan kepada Wiranto. "Apa yang sudah disampaikan akan kami sampaikan kepada Menko Polhukam," kata Agus.

Rombongan perwakilan itu dipimpin oleh Ketua Umum GNPF (Gerakan Nasional Pengawal Fatwa) Ulama, Muhammad Yusuf Martak. Sementara lainnya adalah KH Abdulrasyid Abdullah Syafi'i, Habib Idrus, Habib Muchsin bin Zaid Al Ath Thos, Ustadz Dani, Ustadz Syuhada Bahri, dan Ustadz Ja'far Shodiq. Para perwakilan menyampaikan aspirasi kepada pihak Kemenko Polhukam terkait insiden pembakaran bendera di Garut, Jawa Barat beberapa hari lalu.

Wiranto, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan
Wiranto, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Antaranews.com)

Ketua GP Ansor Diadili

Wakil Ketua Umum DPP FPI Jafar Shodiq ikut dalam audiensi dengan pihak Kemenko Polhukam dalam Aksi Bela Tauhid. Pihaknya meminta Ketum GP Ansor Cholil Qoumas diadili. "Yang pasti, apa yang kita sampaikan, pertama, Yaqut harus diadili pimpinan Banser yang kedua, pimpinan Ansor," kata Jafar.

Selain itu, Jafar meminta Kemenko Polhukam memfasilitasi pertemuan Ketum PBNU Said Aqil dengan Yaqut dan GNPF Ulama. "Kita minta kepada Menko Polhukam untuk menggelar pertemuan antara Said Aqil Siroj, Yaqut, dengan ketua ini dengan semua ulama yang ada di GNPF," ujarnya.

Massa akan menagih tuntutan itu pada aksi yang rencananya digelar pada 2 November mendatang. Massa akan melakukan long march dari Masjid Istiqlal ke Kemenko Polhukam hingga Istana.
"Setelah ini, kita lihat nanti tanggal 2 November kita kumpul semuanya di Istiqlal, hari Jumat juga. Kita akan tagih janji dan langsung long march ke Istana," ujarnya.

Setelah tiga jam melakukan aksi penyampaian aspirasi, massa pemrotes pembakaran bendera di Garut, Jawa Barat membubarkan diri dari depan Kantor Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat sekitar pukul 15.45 WIB. Aksi sendiri diketahui dimulai sekitar pukul 13.00.

Massa berangsur-angsur membubarkan diri setelah tujuh perwakilan mereka bertemu dengan Sekretaris Kemenko Polhukam Mayjen Agus Surya Bakti untuk menyampaikan aspirasi.

"Aspirasi kita semua sudah dicatat secara baik oleh pihak Kemenko Polhukam dan mereka berjanji akan menyampaikan kepada Menko Polhukam Wiranto untuk ditindaklanjuti, jika tidak ditindaklanjuti maka kami akan lakukan aksi kedua," jelas pimpinan delegasi sekaligus Ketua Umum GNPF (Gerakan Nasional Pengawal Fatwa) Ulama, Yusuf Martak.(Tribun Network/ryo/zal/(Tribun Network/dit/rin/wly)

Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved