Alasan Bung Hatta Sulit Dijadikan Jualan Politik Pilpres hingga Tangis Iwan Fals Untuk Proklamator
Alasan Bung Hatta Sulit Dijadikan Jualan Politik Pilpres hingga Tangis Iwan Fals Untuk Proklamator.
Siapa tahu ketika ada rezeki lebih nanti, tak perlu repot-repot mencari informasi di mana harus membeli sepatu itu di Jakarta.
Namun, uang tabungan tampaknya tidak pernah mencukupi. Selalu saja terambil untuk keperluan rumah tangga atau untuk membantu kerabat dan handai taulan yang datang meminta pertolongan.
Hingga akhir hayatnya, sepatu Bally idaman Hatta tidak pernah terbeli karena tabungannya tak pernah mencukupi.
Banyak orang yang tidak percaya, bahwa hingga sampai akhir hayatnya Hatta masih menyimpan guntingan iklan sepatu Bally tersebut, tanpa pernah mampu membelinya.
Kertas usang itu menjadi saksi keinginan sederhana dari seorang Hatta, sang proklamator, founding father republik ini.

Jika ingin memanfaatkan posisinya waktu itu, sebenarnya sangatlah mudah bagi Hatta untuk memperoleh sepatu Bally.
Misalnya, dengan meminta tolong para duta besar atau pengusaha yang menjadi kenalan Hatta.
Ketika dia meninggal, tak ada warisan harta dan kekayaan untuk anak keturunannya.
Hatta hanya memastikan bahwa anak-anaknya mendapat pendidikan yang layak dan warisan keteladanan.
Iwan Fals yang begitu garang dalam mengkritik, sampai menangis ketika mendengar Hatta meninggal.
Hatta.
Tuhan terlalu cepat semua
Kau panggil satu-satunya yang tersisa…Proklamator tercinta
Jujur lugu dan bijaksana
Mengerti apa yang terlintas dalam jiwa…Rakyat Indonesia.
Hujan air mata dari pelosok negeri
Saat melepas engkau pergi...
Berjuta kepala tertunduk haru
Terlintas nama seorang sahabat….Yang tak lepas dari namamu
Terbayang baktimu, terbayang jasamu
Terbayang jelas jiwa sederhanamu
Bernisan bangga, berkafan doa
Dari kami yang merindukan orang
Sepertimu...
Semoga setelah 73 tahun Indonesia merdeka, Tuhan mau memberikan hadiah orang seperti Hatta untuk memimpin republik terkasih ini.
Duh, Tuhan dengarlah doa kami!!! (TribunStyle.com/ Source: Intisari.Grid.id/ Yoyok Prima Maulana)