Legenda Asal usul Kota Roma
Legenda Asal-usul Kota Roma: Ketika Dua Anak Kembar Remus dan Romulus Berebut jadi Raja
Kisah Asal-usul Kota Roma: Ketika Dua Anak Kembar Remus dan Romulus Berebut Menjadi Raja
Tapi pada saat itu pengikut-pengikut Romulus memberi penghormatan yang sama pada saudara kembar Remus itu, karena Romulus melihat 12 ekor burung elang melintas di udara.
Sekarang keadaan tambah sulit lagi. Mana yang dianggap sebagai petanda menjadi raja? Lebih dulu melihat 6 ekor elang ataukah menyaksikan 12 ekor elang sesaat kemudian?
Tampaknya perselisihan dapat diselesaikan secara menguntungkan bagi Romulus, sebab ia segera membangun tembok kota di bukti Palatin. Remus melompati tembok itu dan mengejek: “Beginilah kelak akan dilakurkan oleh musuh-musuhmu!"
Romulus marah besar. “Beginilah mereka akan binasa!" jawabnya membunuh saudara kembarnya. Perbuatan yang dilakukan dalam keadaan mata gelap itu disesali seumur hidup oleh Romulus.
Baca: (VIDEO) Remaja 16 Tahun Disodomi Siswa 14 Tahun, Sudah Putus Sekolah sejak Usia 12 Tahun
Kota orang-orang pelarian dan bandit-bandit
Tapi tembok-tembok kota diselesaikan juga dan bangunlah kota baru yang dinamai Roma, menurut nama Romulus. Tanpa penduduk tentu kota itu tidak ada gunanya.
Untuk mengisi kotanya, Romulus mengeluarkan pengumuman bahwa orang-orang yang sedang dikejar musuh atau dikejar pengadilan akan diterima sebagai warga kotanya bila mereka masuk kesana dan mereka akan dilindunginya.
Lama kelamaan Roma menjadi kuat. Meskipun demikian penduduk sekitarnya memandang dengan merendahkan. Mereka tidak suka bila kaum wanita mereka menikah dengan penduduk kota Roma yang disebut orang-orang Romawi.
“Wanita-wanita yang sesuai dengan kaum priamu ialah budak-budak belian, pencuri-pencuri 2 dan sampah masyarakat, sehingga bila engkau ingin wanita-wanita bagi priamu, engkau mesti menyediakan tempat merdeka bagi wanita-wanita semacam itu", kata mereka kepada Romulus.
Romulus tidak marah. Bahkan beberapa waktu kemudian ia mengundang tetangga-tetangga yang menghinanya itu untuk menonton pertunjukan-pertunjukan dalam perayaan untuk menghormati Dewa Neptunus. Semua orang tertarik untuk melihat kota baru itu, sehingga undangan diterima.
Orang-orang Sabin terutama datang dalam jumlah besar sambil membawa isteri dan anak-anak mereka. Mereka disambut dengan ramah-tamah oleh penduduk Roma. Tamu-tamu menonton dengan asyik. Tapi tiba-tiba orang-orang Romawi menyerbu mereka. Wanita-wanita muda ditangkapi, dilarikan dan diperisteri.
Baca: Kisah Ratu Cantik yang Bikin Pasukan Romawi Kocar-kacir
Gadis pengkhianat dibunuh dengan timbunan perisai
Orang-orang Romawi bertempur dengan suku-suku yang tinggal berdampingan terakhir dengan orang-orang Sabin. Orang Sabin ini cerdik, mereka menunggu sampai benar-benar siap untuk berkelahi.
Yang paling penting bagi orang Sabin ialah merampas benteng yang dibangun oleh Romulus di atas bukit, sebab dari benteng inilah orang-orang Romawi melindungi kota mereka.
Karena usaha mereka tampaknya tidak memperlihatkan kemajuan, mereka mengadakan hubungan rahasia dengan puteri salah seorang pemimpin Roma. Gadis ini, Tarpeja namanya, ditanyai ingin hadiah apa bila ia membiarkan orang-orang Sabin masuk benteng.