Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kasus Pembunuhan Khashoggi, Turki Klaim Punya Bukti Keterlibatan Arab Saudi

Kasus Pembunuhan Khashoggi, Turki Klaim Punya Bukti Keterlibatan Arab Saudi.

Editor: Siti Nurjanah
theaustralian.com.au
Jamal Khashoggi 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kasus Pembunuhan Khashoggi, Turki Klaim Punya Bukti Keterlibatan Arab Saudi.

Arab Saudi akhirnya membuka suara usai dua minggu konsisten memberikan pernyataan bahwa pihaknya tidak mengetahui tentang nasib wartawan The Washington Post, Jamal Khashoggi yang diberitakan meninggal di Kantor Duta Besar Arab di Turki pada 2 Oktober.

Dilansir TribunWow.com dari BBC.com, Senin (22/10/2018), Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman mengatakan kepada Bloomberg News bahwa Khashoggi sudah meninggalkan kedubes.

"Kami tidak menyembunyikan apa pun," ujar Mohammed.

Khaled menyebut hal itu tidak mendasar dan merupakan tuduhan.

Baca: 5 Destinasi Wisata Pantai Pernah Populer di Sulut, Ada Disamakan Pantai di Descendants of the Sun 

Tapi pada Sabtu, (20/10/2018), sejumlah kantor berita melaporkan bahwa Khashoggi sebenarnya telah meninggal di kedubes setelah perkelahian.

Terdesak akan berita itu, pejabat Saudi kemudian mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa Khashoggi telah meninggal karena percekcokan dengan pihak Saudi yang memintanya untuk kembali ke negeri Raja Salman itu.

Buntut dari kasus tersebut, pemerintah Saudi  mengumumkan telah menangkap 18 warga Saudi dan memecat dua pejabat senior yakni wakil kepala intelijen Ahmad al-Assiri dan pembantu senior Pangeran Mohammed, Saud al-Qahtani.

Raja Salman bin Abdulaziz juga memerintahkan pembentukan komite menteri, yang dipimpin oleh putra mahkota, untuk merestrukturisasi dinas intelijen di awal penyelidikan awal.

Dua hari kemudian, Menteri Luar Negeri Adel al-Jubeir mengatakan memang ada upaya pembunuhan dan itu kesalahan besar Saudi.

Namun, ia membantah bahwa putra mahkota telah memerintahkan pembunuhan itu.

Sedangkan pihak Turki melaporkan Khashoggi disiksa dan dibunuh di tempat oleh tim agen Saudi dan tubuhnya dihilangkan.

Turki mengklaim mereka memiliki bukti audio dan video untuk mendukung tudingan tersebut, tetapi belum dipublikasikan.

The Washington Post dan surat kabar Turki pro-pemerintah, Yeni Safak mengutip sumber-sumber Turki yang telah mendengar rekaman itu, dan mengatakan mereka mendengar Khashoggi telah disiksa.

Yeni Safak melaporkan bahwa pihaknya mendengar Konsul Jenderal Saudi Mohammed al-Otaibi mengancam dalam rekaman tersebut.

"Jangan lakukan ini di luar, kamu membawaku dalam masalah," tulis Yeni Safak menirukan Mohammed al-Otaibi.

"Tutup mulut jika kamu ingin hidup ketika kamu kembali ke Saudi," ujar seorang lainnya.

Pejabat Turki yang tidak disebutkan namanya telah mengatakan kepada berbagai sumber AS, bahwa Khashoggi terbunuh dalam waktu dua jam setelah tiba di gedung konsulat sebelum akhirnya dimutilasi.

Karyawan Turki di konsulat juga "buru-buru" disuruh pergi pada hari Khashoggi menghilang, menurut surat kabar Turki, Sabah.

Baca: 5 Fakta Steffy Burase Model yang Sedang Jadi Sorotan Terkait Kasus Korupsi Gubernur Nonaktif Aceh

Menanggapi tragedi yang terjadi di negaranya, Presiden TurkiRecep Tayyip Erdogan berjanji akan segera mengungkap pembunuh jurnalis Jamal Khashoggi dalam hitungan hari.

Pernyataan Erdogan terjadi sehari setelah Arab Saudi mengaku Khashoggi tewas dalam pertikaian di gedung konsulat di Istanbul.

"Kami mencari keadilan di sini. Kami bakal mengungkap seluruh kebenaran. Tidak sebagian. Namun, seluruhnya," kata Erdogan dilansir AFP, Senin (22/10/2018).

Kemudian ia diberitahu untuk kembali mengurus dokumen itu pada Selasa, (2/10/2018).

Hatice Cengiz yang menemani Khashoogi menunggu di luar saat Khashoggi mengurus berkas.

Namun lebih dari 10 jam dia di luar kedubes, tidak ada tanda-tanda Khashoggi keluar dari gedung kedubes, alias menghilang.

Baca: Diperingati Setiap 28 Oktober - Inilah 13 Tokoh yang Berperan Melahirkan Sumpah Pemuda

Ia kemudian kembali keesokan paginya namun belum ada sosok Khashoggi keluar dari gedung kedubes.

Pada Sabtu, (20/10/2018), televisi negara melaporkan bahwa wartawan itu sebenarnya telah meninggal di kedubes setelah perkelahian.

Hingga kini baik dari pihak AS, Arab Saudi dan Turki masih menyelidiki dan menemukan siapa yang pantas disalahkan atas hilangnya Jamal Khashoggi dalam tragedi ini.

(TribunWow.com/Roifah Dzatu Azmah)

Sumber: TribunWow.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved