Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Caleg Golkar Sulut Jualan Jokowi: Rebut Coattail Effect Petahana

Elektabilitas capres petahana Joko Widodo tak banyak berpengaruh untuk mendongkrak elektabilitas Partai Golkar di Pemilu Serentak 2019.

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
RYO NOOR
Pelantikan Golkar Sulut 

"Saya ingatkan tantangan partai politik, terutama tugas mengembalikan kepercayaan ke partai politik, keluhuran politik. Ini kerjaan kita ke depan. Dan ini tidak terjadi kalau tokoh politik adu hoaks, saling mencaci," kata Jokowi saat menghadiri peringatan HUT ke-54 Partai Golkar di JIExpo, KEmayoran, Jakarta Pusat, Minggu (21/10/2018).

"Saya percaya Golkar sebagai partai senior dapat menjadi partai panutan dalam kerja politik yang baik. Saya percaya Golkar dapat menjadi panutan partai politik bagi rakyat," katanya.

Hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menunjukkan PDIP dan Gerindra berpotensi menempati peringkat dua besar di Pemilu 2019. Survei ini dilakukan pada tanggal 12-19 Agustus 2018 dengan melibatkan 1.200 responden di 33 provinsi Indonesia.

Adapun pertanyaan yang diajukan kepada responden adalah apabila pemilu legislatif dilakukan hari ini, partai manakah yang akan dipilih. Sebanyak 24,8 persen memilih PDIP dan Gerindra sebesar 13,1 persen.

Dari hasil survei, Peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby melihat kedua partai itu akan mendapatkan efek ekor jas atau coat-tail effect maksimal di Pemilu 2019. "Kedua partai ini, PDI-P dan Gerindra paling potensial menjadi partai utama di Pileg 2019 yang mendapat berkah dari capres yang didukungnya," papar Adjie melalui rilis survei di kantornya, belum lama ini.

Efek ekor jas dapat diartikan, bagaimana sosok yang diusung saat pilpres bisa mendongkrak perolehan suara pada pemilihan anggota legislatif. Keduanya mengusung calon presiden dari internal partai. PDI-P mengusung kadernya Jokowi, sementara Gerindra mengusung Ketua Umum Prabowo Subianto.

"Tak semua partai politik akan mendapat berkah atau insentif elektoral dari capres. Partai yang terasosiasi kuat dengan capres lah yang mendapatkan berkah maksimal," sambung dia.

Rolando Lombok
Rolando Lombok (ISTIMEWA)

Gerindra Nikmati Berkat
Elektoral Prabowo

Wwakil Ketua DPC Partai Gerindra Manado, Rolando Lombok mengatakan, Prabowo Subianto merupakan satu-satunya ketua umum partai yang maju di Pilpres. Tentu coattail effect akan berpengaruh ke Gerindra. "Pasti elektabilitas para caleg Gerindra terkatrol," kata dia kepada tribunmanado.co.id, Minggu kemarin.

Menurut Lombok, para penyuka Prabowo pastinya condong memilih caleg Gerindra. Ungkap dia, setiap caleg Gerindra punya berkat elektoral Prabowo. "Tinggal bagaimana mereka bisa menggunakannya," kata dia.

Berbekal berkat elektoral itu, Lombok yakin partai Gerindra bisa menyabet kursi Ketua DPRD Manado.
"Target kami 8 hingga 10 kursi," kata dia. Lombok meyakini nilai elektoral Prabowo di Manado tetap tinggi.
Banyak kawanua yang mengidolakannya.
"Prabowo berdarah Manado, Sandiaga berdarah Gorontalo. Ini merupakan pasangan serasi bagi warga Sulut," ujar dia. (art)

Sejumlah partai pendukung tak semata mengandalkan faktor elektabilitas Prabowo untuk meraup dukungan bagi caleg. Seperti Partai Berkarya Sulut. Partai ini mengandalkan figur, strategi serta isu.

Sekretaris Partai Berkarya Sulut Paulus Pangau kepada tribunmanado.co.id, beberapa waktu lalu menyatakan partainya memasang figur yang sudah dikenal masyarakat. "Mereka adalah calon jadi," kata dia.

Dikatakan Pangau, partainya menggembleng para caleg dengan sejumlah kemampuan, salah satunya cara
meraup pemilih milenial.

Untuk itu, Berkarya menggelar pembekalan caleg.
"Mereka diajar tenaga ahli bagaimana cara memikat pemilih milenial," kata dia.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved