Gempa Sulteng
(VIDEO) Pemulihan Terus Dilaksanakan, Fasilitas Umum di Palu Mulai Pulih
Beberapa fasilitas umum di Sulawesi Tengah yang terdampak bencana sudah pulih.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Pemulihan Terus Dilaksanakan, Fasilitas Umum di Palu Mulai Pulih
Beberapa fasilitas umum di sebagian besar wilayah terdampak bencana gempa dan tsunami Sulawesi Tengah sudah pulih.
Hal ini tak lepas dari upaya percepatan pemulihan yang terus diintensifkan.
Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan sedikitnya 7 gardu induk listrik dan 2.086 gardu distribusi sudah dibangun. Kemudian sebanyak 45 unit penyulang, 70 dari 77 unit genset juga telah dioerasikan.
"Masyarakat sudah bisa menikmati pelayanan listrik 95 persen," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, dalam keterangan pers tertulis, Sabtu (20/10/2018).
Sutopo mengatakan, hanya ada beberapa daerah yang belum maksimal menerima pasokan listrik, seperti di Kabupaten Donggala meliputi sebagian Kecamatan Sindue, Balaesang, Tanjung, dan Sirenja.
"Di daerah tersebut perlu dioperasikan genset dan pemasangan instalasi listrik di lokasi pengungsi," ucap Sutopo.
Supoto melanjutkan jaringan komunikasi di Kota Palu dan sekitarnya sudah normal.
Tercatat sebanyak 96,1 persen dari 3.519 unit BTS telah berfungsi kembali.
"Jaringan Telkomsel telah pulih 100 persen," ungkap Sutopo.
Kemudian untuk layanan bahan bakar minyak (BBM), lanjut dia, sebanyak 25 SPBU telah beroperasi di Kota Palu, Kabupaten Donggala, Sigi dan Parigi Moutong.
Adapun pasokan BBM dibantu dengan 13 unit mobil tangki dengan dispenser.
"Distribusi melalui 40 truk tangki BBM dengan mengerahkan 132 relawan operator SPBU," imbuh dia.
Bahkan, geliat perekonomian juga berangsur-angsur normal kembali.
Sebanyak 25 pasar daerah, 3 pasar tradisional, 3 pasar swalayan, dan 17 perbankan telah kembali beroperasi.
Termasuk pelayanan pendidikan yang sempat terhenti juga sudah mulai berjalan.
"Sekolah darurat telah dijalankan meski masih ada kekurangan tenda darurat dan sarana prasarana pendidikan dan belum semua siswa masuk sekolah," tutur Sutopo.