Harga Mahal Nyawa Jamal Khashoggi: Ini yang Harus Ditanggung Pangeran Saudi
Arab Saudi mengakui bahwa jurnalis Washington Post Jamal Khashoggi tewas dalam gedung konsulat Arab Saudi di Instanbul, Turki.
TRIBUNMANADO.CO.ID, RIYADH - Dunia dihebohkan hilangnya jurnalis Washington Post Jamal Khashoggi. Dua pekan lebih setelah kasus lenyapnya jurnalis, kini Arab Saudi akhirnya mengakui pria itu tewas di dalam gedung konsulat Saudi di Istanbul, Turki.
The Independent mengabarkan, pernyataan itu disiarkan melalui saluran televisi yang dikendalikan pemerintah, Al-Akhbariya, pada Sabtu (19/10/2018), dengan mengutip hasil penyelidikan awal dari jaksa penuntut umum.
Baca: Presiden AS Donald Trump Tak Puas dengan Jawaban Arab Saudi atas Kematian Jamal Khashoggi
Namun, otoritas Saudi mengklaim Khashoggi tewas karena bertikai dengan orang-orang yang ditemuinya di gedung konsulat pada 2 Oktober 2018.
Laporan yang disampaikan itu tidak mengungkapkan di mana jenazah Khashoggi berada.

"Pembicaraan antara Jamal Khashoggi dan orang-orang yang ditemuinya di konsulat kerajaan di Istanbul, berubah menjadi pertikaian, yang menyebabkan kematiannya," demikian laporan dari Saudi Press Agency, mengutip jaksa penuntun umum.
Baca: Tanggapan Negara-negara di Dunia atas Pernyataan Arab Saudi Soal Kematian Jamal Khashoggi
Diwartakan AFP seperti dikutip dari kompas.com, Kerajaan Saudi juga mengumumkan sejauh ini ada 18 orang yang telah ditangkap dalam penyelidikan yang sedang berlangsung.
Selain itu, pemerintah juga memecat pejabat tinggi intelijen Ahmad al-Assiri dan penasihat media istana Saud al-Qahtana.
Kedua orang itu merupakan pembantu utama Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman.
Raja Salman bahkan memerintahkan pembentukan komite menteri di bawah kepemimpinan putra mahkota untuk merestrukturisasi badan intelijen.
Baca: Begini Operasi Intelijen Rezim Arab Habisi Jurnalis Jamal Khashoggi
Sesaat sebelum Saudi menegaskan Khashoggi telah tewas, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Raja Salman berbicara melalui sambungan telepon.
Seperti diketahui, pejabat Turki menuding bahwa Khashoggi telah dibunuh di konsulat oleh regu yang dikirim oleh Saudi.
Namun, klaim itu dibantah Saudi.
Rekaman kamera CCTV dan data kontrol paspor yang dirilis otoritas Turki menunjukkan ada 15 warga Saudi, beberapa terkait dengan eselon atas aparat keamanan, tiba di Istanbul dan menuju konsulat.
Baca: Jamal Khashoggi: Orang Dalam Kerajaan Saudi, Teman Bin Laden, CIA dan Ancaman Trump
Mereka sampai ke gedung tersebut beberapa jam sebelum Khashoggi dijadwalkan berkunjung ke sana. Regu tadi kemudian kembali ke bandara, usai kabar hilangnya kolumnis Washington Post itu menyebar.
Polisi Turki telah memperluas pencarian untuk menemukan jasad Khashoggi. Pejabat yang tidak disebutkan namanya menyatakan, jasadnya kemungkinan dibuang di hutan Belgrad terdekat atau di lahan pertanian.
Khashoggi merupakan seorang pengkritik kepemimpinan kerajaan dan menjadi kontributor Washington Post. Dia terlihat terakhir kali pada 2 Oktober 2018 saat memasuki konsulat Saudi di Istanbul.

Pangeran MBS Diklaim Tak Tahu
Seorang sumber di lingkar dalam istana kerajaan Arab Saudi menegaskan, Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) tidak mengetahui sama sekali operasi yang berbuntut kematian jurnalis Jamal Khashoggi.
Nama, putra mahkota Mohammed bin Salman menjadi sorotan setelah pemerintah Turki menyebut tujuh dari 15 tersangka pembunuh Khashoggi adalah pengawal pribadi Pangeran MBS.
Sang pangeran pun terancam lengser akibat peristiwa ini.

Ke-15 orang itu, menurut sejumlah media Turki, tiba di Istanbul pada 2 Oktober lalu dan langsung menuju kantor konsulat Arab Saudi.
Di saat yang sama, Jamal Khashoggi juga berada di tempat itu untuk mengurus dokumen-dokumen yang akan dia gunakan untuk menikah di Turki.
Beberapa jam kemudian, ke-15 orang itu meninggalkan kantor konsulat menuju ke bandara dan terbang kembali ke Arab Saudi.
Namun, di saat yang sama, Jamal Khashoggi tak pernah keluar dari gedung itu.
Baca: Skandal Tewasnya Jurnalis Jamal Khashoggi Terbongkar, Raja Salman Terbitkan 3 Perintah Kerajaan
Arab Saudi memastikan bahwa jurnalis yang juga warga negaranya, Jamal Khasgoggi, tewas di dalam gedung konsulat negara itu di Istanbul, Turki, pada 2 Oktober 2018.
Menurut Arab Saudi, Khashoggi tewas setelah terlibat perkelahian dengan sejumlah orang di dalam gedung konsulat.
Keterangan resmi itu menambah misteri mengenai Jamal Khashoggi sejak dilaporkan hilang hingga akhirnya dipastikan tewas.
Baca: Meninggalnya Jamal Khashoggi, Raja Salman Pecat Wakil Kepala Dinas Intelijen
Kolomnis untuk The Washington Post itu memang dikabarkan menghilang sejak 2 Oktober lalu. Ia terakhir terlihat mengunjungi Konsulat Arab Saudi di Istanbul untuk mengurus beberapa berkas pribadi.
Sebelumnya, Arab Saudi menyatakan bahwa Khashoggi menghilang setelah keluar dari gedung konsulat.
Pernyataan tersebut seakan menunjukkan tidak konsistennya pernyataan Arab Saudi dalam menyampaikan informasi terkait Khashoggi.